Melaksanakan Pemeliharaan Bangunan Rumah Susun Serta Sarana Dan

pelaksanaan proses pembangunan, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan teori tersebut maka peneliti dapat menganalisa bahwa peran yang dilakukan UPTD III dalam pelaksanaan pembinaan kebersihan lingkungan rusunawa penjaringansari seharusnya dilakukan secara intesif lagi karena partisipasi masyarakat penghuni merupakan unsur yang paling penting dalam mencapai tujuan UPTD untuk mencitapkan rumah susun yang bersih dan layak huni. Hal ini dikarenkan keterlibatan penghuni rusunawa benar-benar di butuhkan dalam pelaksanaanya. Sesuai dengan Perwali No. 86 pasal 9 mengenai Melaksanakan Pembinaan Kepada Penghuni Berkaitan Dengan Masalah Kebersihan Rumah Susun Dan Lingkungan Sekitarnya sudah dilaksanakan sesuai perannya. Namun seharusnya peran penghuni juga harus dilibatkan juga lebih dalam lagi guna mensukseskan pembinaan yang dilaksanakan UPTD dimana penghuni juga memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan lingkungannya sendiri.

b. Melaksanakan Pemeliharaan Bangunan Rumah Susun Serta Sarana Dan

Prasarana Penunjangnya. Berdasarkan temuan dilapangan mengenai pemeliharaan bangunanan serta sarana prasarananya rusunawa Penjaringansari, peran yang dilakukan UPTD III melaksanakan tugasnya sudah dilaksakan dengan baik dan sesuai dengan fungsi dan tugasnya hal tersebut ditandai dengan adanya petugas kebersihan yang ditempatkan disetaip bloknya dimana kegiatan yang dilakukan petugas kebersihanya adalah membersihkan lorong-lorong rusun, halaman depan rusun, serta kantor UPTD, kontrol ulang dan lain-lainnya terkait perawatan sarana prasaran yang dimiliki UPTD III. Namun untuk perbaikan yang merubah bentuk fisik gedung Dinas Cipta karya yang bertanggung jawab dalam melaksanakan perbaikan tersebut. Peran UPTD III penjaringansari dalam menjaga kebersihan dan pemeliharaan bangunan gedung di Rusunawa sangat dirasakan manfaatnya oleh penghuni rusunawa. Hal ini dikarenakan kesadaran penghuni mengenai kebersihan masih kurang. Sehingga UPTD dalam melaksanakan perannya masih belum sesuai dengan tujuannya yaitu terciptanya rumah susun yang bersih dan layak huni. Hal ini dikarenakan kesadaran penghuni mengenai kebersihan masih kurang dan terbatasnya. Menurut Narwoko 2006 : 158 peran role adalah merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan status artinya, seseorang telah menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah melaksanakan peran. Kedua- duanya tak dapat dipisahkan karena satu dengan lain saling tergantung, artinya tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran. Berdasarkan teori tersebut maka peneliti dapat menganalisa bahwa peran yang dilakukan UPTD III dalam pelaksanaan pemeliharaan bangunan dan sarana prasarannya seharusnya muncul dari kesadaran masing-masing personalnya dimana setiap personal itu sendiri mempunyai hak dan kewajibanya masing-masing. Sehingga dalam pelaksanaannya sendiri memiliki batasan yang telah ditentukan dalam perannya. Namun kedua belah pihak antara petugas dan penghuni sendiri tidak dapat dipisakan peranannya dilapangan dimana petugas melaksanakan tugasnya membersihkan sedangkan penghuni melaksanakan kewajibannya dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Dengan begitu tercipta kesinambungan diantara keduanya. Sesuai dengan Perwali No. 86 pasal 9 mengenai Melaksanakan Pemeliharaan Bangunan Rumah Susun Serta Sarana Dan Prasarana Penunjangnya. Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan UPTD sudah sesuai perannya yaitu mejaga dan merawat sarana prasaran yang ada. Agar tujuan UPTD mengenai terciptanya hunian yang bersih dan indah harus juga didukung oleh kesadaran penghuni mengenai kebersihan lingkungannya. Tanpa ada peran serta penghuni tidak mungkin akan tercipta hunian yang indah dan layak huni dikarenakan peran antar dua belah pihak juga diperlukan dalam pencapaiannya. 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penelitian PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENGELOLAAN BANGUNAN DAN TANAH DALAM PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PENJARINGANSARI KOTA SURABAYA, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengelolaan Keamanan

Sesuai dengan Perwali Nomer 86 Tahun 2008 pasal 8 tentang Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Susun Surabaya I, Surabaya II dan Surabaya III pada Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah yaitu : a. Melaksanakan pengamanan, menjaga ketertiban dan ketentraman rumah susun. Peran yang dilakukan UPTD III khususnya Sub Unit Keamanan dalam melaksanakan pengamanan, ketertiban dan ketentraman Rusunawa Penjaringansari belum dapat dilaksanakan secara maksimal dikarenakan masih terdapat penumpukan tugas dengan sub unit lainnya selain itu jumlah petugas juga masih belum sesuai dengan luas hunian. Namun UPTD III Penjaringansari tetap berupaya untuk memaksimalkan perannya dalam mengelola rusunawa Penjaringansari.