Berorientasi Tugas dan Hasil
sehingga suatu pekerjaan dapat terlaksana. Daya inisiatif seseorang juga tercermin dari seberapa jauh tingkat kepekaan terhadap hal-hal yang seharusnya
memerlukan suatu tindakan. Orientasi akan tugas dan hasil juga sangat erat kaitannya dengan
motivasi seorang wirausaha. Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika wirausaha berusaha menyingkirkan prestisenya. Dengan adanya motivasi dalam
berusaha, seorang wirausaha akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang dikerjakan merupakan pekerjaan halal Alma 2003.
Peternak kambing perah dalam memulai dan mengembangkan usaha juga memiliki motivasi tersendiri. Dengan adanya motivasi tersebut, peternak akan
bekerja keras dan mampu produktif menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
Menurut Winardi 2002, motivasi berasal dari perkataan bahasa latin, yakni Movere yang berarti ”menggerakkan”. Motivasi adalah setiap kekuatan
yang muncul dari dalam individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu di lingkungan dunia kerja atau di pelataran kehidupan pada umumnya
Danim 2004. Sedangkan Alma 2003 mengemukakan bahwa motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan,
dorongan, atau impuls. Motivasi seseorang tergantung dari kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku
seseorang. Beberapa teori tentang motivasi telah dikemukakan oleh beberapa ahli
Suryana 2003, diantaranya :
1. Teori motivasi hirarki kebutuhan Maslow
Teori ini dikemukakan oleh Maslow. Teori motivasi Maslow didasarkan pada dua asumsi, yaitu kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang
telah dipunyainya, dan kedua kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari pentingnya. Menurut Maslow, kebutuhan itu bertingkat sesuai dengan
tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik physiological needs, kebutuhan akan rasa aman security needs, kebutuhan sosial social
needs, kebutuhan akan penghargaan esteem needs, dan kebutuhan akan pengaktualisasi diri self actualization needs.
2. Teori prestasi dari Mc Clelland
David Mc Clelland mengelompokkan kebutuhan menjadi tiga, yakni : a. Kebutuhan akan kekuasaan need for power, n’Pow.
b. Kebutuhan akan interaksi sosial atau afiliasi need for affiliation, n’Aff.
c. Kebutuhan akan keberhasilan need for achievement, n’Ach. Kebutuhan akan kekuasaan n’Pow, yaitu hasrat untuk mempengaruhi,
mengendalikan, dan menguasai orang lain. Ciri umumnya adalah senang bersaing, berorientasi pada status, dan cenderung lebih mempengaruhi orang
lain. Kebutuhan untuk berafiliasi nAff, yaitu hasrat untuk diterima dan disukai oleh orang lain. Wirausaha yang memiliki motif afiliasi tinggi cenderung lebih
menyukai persahabatan, bekerja sama dari pada persaingan, dan saling pengertian. Kebutuhan akan prestasi n’Ach terlihat dalam bentuk tindakan
untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiki ciri- ciri sebagai berikut :
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan yang timbul pada dirinya. 2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan
dan kegagalan. 3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dan perhitungan. 5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.
Seseorang yang memiliki need for achievement tinggi memiliki ciri-ciri bertanggung jawab, berani mengambil risiko, kesediaan untuk mencari
informasi, dan ingin kepuasan dari apa yang dikerjakan Alma 2003.