Pengambil Risiko Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah
Meredith et al. 2002 menyatakan bahwa wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang
tinggi karena ingin berhasil. Dalam situasi risiko inilah, wirausaha mengambil keputusan yang mengandung potensi keberhasilan dan kegagalan. Keberanian
menanggung risiko tergantung pada daya tarik setiap alternatif, persediaan untuk rugi, dan kemungkinan relatif untuk sukses dan gagal. Untuk bisa memilih,
sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha untuk mengambil risiko. Kemampuan untuk mengambil risiko sangat ditentukan oleh keyakinan pada diri
sendiri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan, serta kemampuan untuk menilai
situasi risiko secara realistis. Menurut Hanafi 2006 , alternatif yang dapat dipilih untuk menangani
risiko adalah : 1. Penghindaran risiko, yaitu risiko yang tidak perlu jika memungkinkan
bisa dihilangkan tanpa ada pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan. Risiko yang dihindari dapat karena tidak sesuai dengan visi perusahaan,
dampak sosialnya terlalu besar, atau peraturan yang tidak kondusif. Hal terpenting dalam menerapkan penghindaran risiko adalah kemampuan
perusahaan melakukan studi dan identifikasi jenis risiko tertentu dari suatu bisnis atau kegiatan yang ingin dihindari.
2. Penahanan risiko, yaitu perusahaan menanggung sendiri risiko. Jika perusahaan mengevaluasi risiko-risiko yang ada, kemudian memutuskan
untuk menahan sebagian atau seluruh risiko maka perusahaan tersebut
menahan risiko dengan terencana. Perusahaan juga dapat menahan risiko dengan tidak terencana jika perusahaan tidak sadar akan adanya risiko dan
tidak melakukan apa-apa. 3. Pengalihan risiko, yaitu memindahkan risiko ke pihak lain. Pihak lain
tersebut biasanya memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengendalikan risiko, baik karena skala ekonomi yang lebih baik atau
karena mempunyai keahlian untuk melakukan manajemen risiko yang lebih baik.
4. Diversifikasi risiko, yaitu cara menempatkan aset atau harta pada beberapa tempat sehingga jika salah satu tempat mengalami musibah,
tidak akan menghabiskan semua aset yang dimiliki. 5. Pengendalian risiko, yaitu dengan menghilangkan tindakan yang
berbahaya dan menghilangkan kondisi fisik yang rentan terhadap risiko, Pengendalian risiko bisa difokuskan pada usaha mengurangi kemungkinan
munculnya risiko dan mengurangi dampak risiko tersebut.