Karakteristik Wirausahawan V Penyajian Data
karyawan. Setiap karyawan diberi kebebasan untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun serta menyampaikan pendapat terhadap
keputusan perusahaan. Wirausahawan V menetapkan apresiasi dan hukuman bagi karyawan. Apresiasi dalam bentuk bonus diberikan kepada karyawan
apabila perusahaan berhasil mencapai keberhasilan yang melampaui target. Sedangkan hukuman diberikan apabila karyawan melakukan kesalahan.
Bentuk hukuman yang diberikan berupa peringatan untuk pelanggaran ringan serta pemecatan untuk pelanggaran berat seperti pencurian.
Untuk saat ini, wirausahawan V telah memiliki pangsa pasar ke daerah Tulungagung, Bojonegoro, Lamongan, Trenggalek, Jombang, Malang,
Ponorogo, Madiun, Kediri dan sekitarnya. Tabel 4.5
Skor Karakteristik Wirausahawan V
No Karakteristik Wirausahawan
Mean Kriteria
1 Berorientasi
masa depan 3.75 Tinggi
2 Kepemimpinan 3.50
Tinggi 3 Keorisinilan
3.42 Tinggi
4 Pengambil resiko
3.20 Sedang
5 Percaya diri
3.00 Sedang
6 Berorientasi tugas dan hasil
3.00 Sedang
Sumber : Lampiran 3 Karakteristik keorisinilan wirausahawan V dapat dikategorikan tinggi
dengan mean sebesar 3,42. Wirausahawan V melakukan beberapa inovasi pada produknya. Bentuk inovasi yang dilakukan oleh wirausahawan V ada
pada macam rasa roti dan jenis yang beragam serta mengemas produk
berdasarkan rasa dan bentuk yang berbeda. Pada kemasan tercantum nama perusahaan, komposisi dan ijin produk dari departemen kesehatan.
Karakteristik keberanian terhadap risiko wirausahawan V juga sedang dengan mean sebesar 3,20. Keberanian terhadap risiko ditunjukkan
wirausahawan V dengan berani menginvestasikan dana untuk membuka usaha ini. Pada tahun 2000, usaha terus mengalami peningkatan mulai dari
kapasitas produksi, mesin, peralatan serta jumlah tenaga kerja . Karakteristik kepercayaan diri wirausahawan V termasuk kategori
sedang dengan mean sebesar 3,00. Wirausahawan V merasa bahwa dirinya masih banyak bergantung pada orang lain. Menurut wirausahawan V dalam
menjalankan usaha pembuatan roti masih sangat bergantung pada orang lain, seperti karyawan. Dalam menjalankan usaha pembuatan roti ini,
wirausahawan V terlibat langsung dalam kegiatan operasional. Karakteristik berorientasi tugas dan hasil wirausahawan V memiliki
mean sebesar 3.00 termasuk kategori sedang. Hasil ini dikarenakan wirausahawan V tidak terlalu berorientasi profit. Motivasi utama
wirausahawan V dalam menjalankan usaha pembuatan roti adalah kebutuhan akan berhubungan dengan orang lain. Menurut wirausahawan V,
saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memberikan manfaat sebanyak- banyaknya kepada orang lain. Dengan adanya perusahaan roti,
wirausahawan V dapat memperkerjakan masyarakat sekitar sehingga kesejahteraan masyarakat sekitar akan bertambah. Selain itu, dengan adanya
perusahaan roti dapat lebih memperkenalkan roti yang terus menjadi
kebutuhan masyarakat.