Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

23 disajikan pada Tabel 3.2. Pedoman tersebut sudah dimodifikasi agar penskoran bisa lebih mendetail. Selanjutnya adalah mengetahui kualitas soal meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa No Indikator Keterangan Skor 1. Menyatakan ulang suatu konsep a. Tidak menjawab b. Menyatakan ulang suatu konsep kurang tepat 5 – 17 c. Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar 18 – 20 2. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya a. Tidak menjawab b. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu tetapi kurang sesuai dengan konsepnya 5 – 17 c. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya 18 – 20 3. Memberi contoh dan non contoh a. Tidak menjawab b. Memberi contoh dan non contoh kurang tepat 5 – 17 c. Memberi contoh dan non contoh dengan benar 18 – 20 4. Menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika a. Tidak menjawab b. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika tetapi kurang tepat 5 – 17 c. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika dengan benar 18 – 20 5. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep a. Tidak menjawab b. Mengembangkan syarat perlu atau cukup dari suatu konsep tetapi kurang tepat 5 – 17 c. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar 18 – 20 6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu a. Tidak menjawab b. Menggunakan, memanfatkan, dan memilih prosedur tetapi kurang tepat 5 – 17 c. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur dengan benar 18 – 20 7. Mengaplikasikan konsep a. Tidak menjawab b. Mengaplikasikan konsep tetapi kurang tepat 5 – 17 c. Mengaplikasikan konsep dengan tepat 18 – 20

1. Validitas

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi dari tes pemahaman konsep matematika ini dapat diketahui dengan cara memban- dingkan isi yang terkandung dalam tes pemahaman konsep matematika dengan in- dikator pembelajaran yang telah ditentukan. 24 Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mitra mata pelajaran matematika. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasar- kan penilaian guru mitra. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang diukur dilakukan dengan menggunakan daftar ceklis oleh guru. Ber- dasarkan hasil penilaian guru mitra, butir soal yang akan diujikan dinyatakan valid. Daftar cheklist terlampir. Kemudian, soal tersebut diujicobakan pada kelas uji coba di luar kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui kualitas soal meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Tabel 3.4 Rekapitulasi Validitas Butir Soal Nomor Butir Soal Validitas 1a Valid 1b Valid 2 Valid 3 Valid 4 Valid 5a Valid 5b Valid

2. Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali un- tuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang ajeg. Instrumen pada penelitian ini berupa soal esai. Didasarkan pada pendapat Arikunto 2006: 195 yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas soal esai dapat digunakan rumus Alpha, yaitu:                     2 2 11 1 1 t i S S n n r dengan 2 2 2                   N X N X S i i t

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

PENGARUH PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas XI Jurusan Bangunan Semester Genap SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 12 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 29 40

PENGARUH PENERAPAN MODEL PERAIHAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 13 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Sribhawono Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 19 132

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60

DESKRIPSI DISPOSISI PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PQ4R (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016)

0 8 56

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Learning Cycle ‘5E’ (PTK Pada Siswa Kelas VII PK Semester Genap SMP Muhammadiyah

0 0 17