Hubungan Akses Sarana dan Prasarana dengan Kasus Diabetes Melitus Tipe II

4.4.11. Hubungan Akses Sarana dan Prasarana dengan Kasus Diabetes Melitus Tipe II

Pada Tabel 4.13 hasil analisis tabulasi silang diperoleh OR sebesar 2,041 dengan CI 95=0,777-5,361 dan nilai p=0,146. Dapat disimpulkan bahwa penderita DM Tipe II sebesar 2,041 kali kemungkinan akses sarana dan prasarana kesehatan tidak terjangkau dibandingkan dengan yang bukan penderita DM dan secara statistik tidak bermakna p=0,146. Selanjutnya variabel akses sarana dan prasarana kesehatan dapat dimasukkan dalam analisis multivariat karena bermakna p0,25. Tabel 4.13. Hubungan Akses Sarana dan Prasarana dengan Kasus DM Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Lhokseumawe Akses Sarana dan Prasarana Kelompok p OR 95 Cl χ 2 Kasus Kontrol n n Tidak terjangkau 20 58,8 14 41,2 0,146 2,041 0,777-5,361 2,118 Terjangkau 14 41,2 20 58,5 Jumlah 34 100,0 34 100,0 4.5. Analisis Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita DM Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Lhokseumawe Analisis Multivariat menggunakan multiple logistic regression, dilakukan sebagai tindak lanjut dari analisis statistik uji bivariat dengan mengikutsertakan variabel yang bermakna secara statistik p-value0,05 dan variabel yang mempunyai nilai p-value0,25 sebagai batas seleksi untuk menghindari kegagalan mengikutsertakan variabel yang diketahui penting bermakna secara teori tetapi tidak bermakna secara statistik yang bertujuan untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan memakai metode Universitas Sumatera Utara backward yaitu memasukkan semua variabel ke dalam model, tetapi kemudian satu persatu variabel independen dikeluarkan dari model berdasarkan kriteria kemaknaan tertentu. Berdasarkan hasil uji statistik bivariat faktor risiko yang masuk dalam analisis multivariat adalah variabel riwayat keluarga DM, IMT, aktivitas fisik, tekanan darah, pola makan, kebiasaan merokok, dan keterjangkauan akses sarana dan prasarana. Selanjutnya ketujuh variabel penelitian tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi logistik untuk menentukan apakah variabel-variabel penelitian secara bersama-sama berpengaruh terhadap kasus Diabetes Melitus Tipe II. Hasil analisis multivariat dapat dilihat pada table 4.14 berikut: Tabel 4.14. Hasil Analisis Uji Regresi Logistik Variabel B Sig, OR 95Cl Riwayat Keluarga DM 2,301 0,016 9,988 1,546-64,505 IMT 2,913 0,001 18,418 3,225-105,191 Aktivitas Fisik 1,998 0,020 7,377 1,370-39,711 Pola Makan 1,590 0,037 4,906 1,100-21,875 Kebiasaan Merokok 1,917 0,028 6,804 1,234-37,522 Constant -4,501 - - - Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat diketahui lima variabel penelitian, yaitu riwayat keluarga DM, IMT, aktivitas fisik, pola makan dan kebiasaan merokok berpengaruh p 0,05 terhadap kasus DM Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Banda Sakti Lhokseumawe. Variabel yang paling dominan memiliki pengaruh paling besar terhadap kasus DM Tipe II adalah IMT karena memiliki nilai koefisien regresi B yang paling besar yaitu 2,913 dengan nilai OR sebesar 18,418 artinya responden yang Universitas Sumatera Utara mengalami kasus DM Tipe II berpeluang 18,418 kali memiliki IMT berisiko 18,5 dan ≥ 25,0 dibandingkan bukan penderita DM. Nilai Percentage Correct diperoleh sebesar 89,7 yang artinya variabel riwayat keluarga DM, IMT, aktivitas fisik, pola makan dan kebiasaan merokok menjelaskan pengaruhnya terhadap kasus DM Tipe II di Kota Lhokseumawe sebesar 89,7, sedangkan sisanya sebesar 10,3 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi riwayat keluarga DM, IMT, aktivitas fisik, pola makan dan kebiasaan merokok yang memengaruhi kasus DM Tipe II adalah sebagai berikut: 917 , 1 590 , 1 998 , 1 913 , 2 301 , 2 501 , 4 1 1 erokok kebiasaanm polamakan IMT isik Aktivitasf riwayatDM e y p + + + + + − − + = Keterangan: P : Probabilitas kasus DM X 1 X : Riwayat keluarga DM, koefisien regresi 2,301 2 X : IMT, koefisien regresi 2,913 3 X : Aktivitas fisik, koefisien regresi 1,998 4 X : Pola makan, koefisien regresi 1,590 5 a : Konstanta : Kebiasaan merokok, koefisien 1,917 Persamaan di atas diketahui bahwa responden yang memiliki riwayat keluarga DM, IMT berisiko, aktivitas fisik tidak teratur, pola makan yang tidak seimbang dan Universitas Sumatera Utara merokok mengalami kasus DM Tipe II sebesar 99,8, sedangkan responden yang tidak memiliki riwayat keluarga DM, IMT tidak berisiko, aktivitas fisik teratur, pola makan yang seimbang dan tidak merokok sebesar 1,09 untuk mengalami kasus DM Tipe II. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

3 81 109

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 2

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 11

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 1 37

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 5

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 39

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jumlah Anak - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 9