Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Landasan Teori

Pendekatan akan timbulnya Kasus Diabetes Melitus dilakukan dengan menggunakan bagan kerangka teori menurut PERKENI 2011, Depkes RI 2008, yaitu sebagai berikut: Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian Sumber: PERKENI, 2011; Depkes RI 2008 Faktor Risiko yang tidak dapat Dimodifikasi: 1. RasSukuEtnik 2. Riwayat keluarga dengan DM 3. Umur 4. Jenis kelamin 5. Riwayat melahirkan bayi 4 kg 6. Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah 2,5 kg Faktor Risiko yang dapat Dimodifikasi: 1. Berat Badan Lebih IMT 25kgm2 2. Kurangnya aktivitas fisikolahraga 3. Tekanan darah tinggi 14090mmhg 4. Dislipidemia 35 mg dan atau Trigliserida 250 mgdl 5. Diet yang tidak sehat unhealthy Diet 6. Prediabetes 7. Obesitas abdominalsentral 8. Kebiasaan merokok Faktor Lain yang Terkait dengan Risiko DM 1. Penderita Polycystic Ovary Syndrome PCOS atau penderita resistensi insulin 2. Penderita sindrom metabolik memiliki riwayat toleransi glukosa tergangu TGT atau glukosa darah puasa tergangu GDPT sebelumnya. 3. Riwayat penyakit kardiovaskuler, stroke,PJK, atau PAD 4. Faktor sosial ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan seperti perkembangan pasar, kebijakan public, saranaprasarana yankes. Kasus Diabetes Melitus Universitas Sumatera Utara Kerangka teori diatas mengambarkan 3 faktor risiko yang memengaruhi terjadinya kasus DM yaitu : 1. Faktor Risiko yang tidak dapat di modifikasi, yaitu : a. RasSukuEtnik b. Riwayat keluarga dengan DM c. Umur, risiko untuk menderita intoleransi glukosa meningkat seiring dengan meningkatnya usia. d. Jenis kelamin e. Riwayat melahirkan bayi 4 kg atau riwayat pernah menderita DM Gestational DMG f. Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah 2,5 kg mempunyai risiko lebih tinggi dibanding bayi lahir dengan BB normal. 2. Faktor Risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu : a. Berat Badan Lebih IMT 25 kgm2, merupakan salah satu faktor risiko terjadinya DM yang diakibatkan oleh kelebihan cadangan lemak dalam tubuh akibat dari ketidakseimbangan asupan dengan kebutuhan energi tubuh. b. Aktivitas fisikOlahraga memberikan efek peningkatan pemakaian glukosa darah oleh otot yang aktif, sehingga secara langsung dapat mengontrol kadar glukosa darah, penurunan kadar lemak tubuh dan peningkatan sensitifitas insulin serta mencegah DM Tipe II. c. Tekanan darah tinggi 14090mmhg. d. Dislipidemia 35 mg dan atau Trigliserida 250 mgdl. Universitas Sumatera Utara e. Diet yang tidak sehat unhealthy diet diet dengan tinggi tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko menderita pradiabetesintoleransi glukosa dan DM Tipe II. f. Obesitas abdominalsentral menyebabkan terjadinya resistensi insulin di hati yang meningkatkan asam lemak bebas dan oksidasinya, asam lemak bebas menyebabkan gangguan metabolisme glukosa baik secara oksidatif maupun non oksidatif. g. Kebiasaan merokok, kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan pengurangan sensitivitas insulin dan meningkatkan terjadinya resistensi insulin. 3. Faktor lain yang terkait dengan risiko DM, yaitu : a. Penderita Polycystic Ovary Syndrome PCOS atau penderita resistensi insulin. b. Penderita sindrom metabolik memiliki riwayat toleransi glukosa terganggu TGT atau glukosa darah puasa terganggu GDPT sebelumnya. c. Riwayat penyakit kardiovaskuler stroke, PJK, atau PAD Peripheral Arterial Diseases. d. Faktor sosial ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan seperti perkembangan pasar, kebijakan publik, saranaprasarana yankes. Dalam penelitian ini dari faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi peneliti hanya mengkaji variavel umur, jenis kelamin dan riwayat keluarga, dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu variable Indek Massa Tubuh IMT, aktivitas fisik, Universitas Sumatera Utara tekanan darah tinggi, pola makan dan kebiasaan merokok dan variabel dari faktor yang mendukung yaitu riwayat penyakit kardiovaskuler dan akses ke sarana dan prasarana kesehatan.

2.4. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

3 81 109

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 2

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 11

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 1 37

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 5

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 39

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jumlah Anak - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 9