Prinsip Pengendalian DM Pengendalian Diabetes Melitus

2.2.5.1. Prinsip Pengendalian DM

Prinsip Pengendalian DM meliputi 4 Pilar yaitu: 1 Penyuluhan Tujuan penyuluhan menurut pengendalian yaitu meningkatkan pengetahuan diabetisi tentang penyakit dan pengelolaannya dengan tujuan dapat merawat sendiri sehingga mampu mempertahankan hidup dan mencegah komplikasi lebih lanjut penyuluhan meliputi penyuluhan untuk pencegahan primer ditujukan untuk kelompok risiko tinggi, penyuluhan untuk pencegahan sekunder ditujukan pada diabetisi terutama pasien yang baru, materi yang diberikan meliputi pengertian DM, gejala, penatalaksanaan DM, mengenal dan mencegah komplikasi akut dan kronik, penyuluhan untuk pencegahan tersier ditujukan pada diabetisi lanjut, dan materi yang diberikan meliputi aktivitas fisik, pola makan pengawasan kadar gula darah Soegondo dkk, 2009. 2 Latihan Fisik Olah Raga Olahraga teratur adalah cara terbaik untuk meningkatkan pembakaran lemak tubuh Tandra, 2014. Tujuan olahraga adalah untuk meningkatkan kepekaan insulin, mencegah kegemukan, memperbaiki aliran darah, merangsang pembentukan glikogen baru dan mencegah komplikasi lebih lanjut, olah raga meliputi empat prinsip jenis olah raga dinamis yaitu memenuhi frekuensi, intensitas, durasi time dan tipe jenis : Frekuensi : jumlah olah raga perminggu sebaiknya dilakukan teratur 3-5 kali Intensitas : ringan dan sedang yaitu 60-70 MHR Maximun Heart Rate Time : 30-60 menit Universitas Sumatera Utara TipeJenis : Olahraga aerobic endurans untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan bersepeda. Menurut Soegondo dkk 2009 menentukan MHR Maksimun Heart Rate yaitu: 220-umur, setelah MHR didapat ditentukan THR Target Heart Rate, misalnya intensitas latihan yang diprogramkan bagi diabetisi umur 50 tahun sebesar 60-70, maka THR : 60x220-50=102, sedangkan THR 70 adalah: 70x220-50=119, dengan demikian jika diabetesi ini akan olahraga sebaiknya berada diantar 102-119 kalimenit, hal-hal yang perlu diperhatikan waktu olah raga yaitu pemanasan warm up kegiatan ini dilakukan sebelum memasuki latihan inti dengan tujuan untuk mempersiapkan berbagai sistem tubuh sebelum memasuki latihan, menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi secara perlahan-lahan, mengurangi kemungkinan terjadinya cedera, lama pemanasan 5-10 menit, kemudian latihan inti conditioning pada tahap ini denyut nadi diusahakan mencapai THR agar latihan benar bermanfaat. Pendinginan cooling-down, setelah selesai olahraga dilakukan pendinginan untuk mencegah penumpukan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot sesudah berolahraga atau pusing-pusing karena darah masih terkumpul pada otot yang aktif, contohnya bila olahraga jogging maka pendinginan dilakukan dengan tetap jalan selama beberapa menit, bila mengayuh sepeda tetap mengayuh tanpa beban, lama pendinginan sebaiknya dilakukan 5-10 menit peregangan stretching hal ini dilakukan untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang masih meregang dan tidak elastis dan ini sangat penting bagi diabetisi usia lanjut Soegondo dkk, 2009. Universitas Sumatera Utara 3 Diet Diabetes Melitus Adanya serat sayur, buah dan kacangan memperlambat absorbsi glukosa sehingga dapat ikut berperan mengatur gula darah dan memperlambat kenaikan gula darah, makanan yang cepat dirombak dan juga cepat diserap dapat meningkatkan kadar gula darah, sedangkan makanan yang lambat dirombak dan lambat diserap masuk ke aliran darah menurunkan gula darah Almatsier, 2011. Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori, walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang, di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80 dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90, sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60, hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein, karbohidrat banyak ditemukan pada serealia beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya, serta pada biji-bijian Ostman, 2001. Penukar nasi umumnya digunakan sebagai makan pokok, satu porsi nasi setara dengan ¾ gelas atau 100 gram, mengandung 175 kalori, 4 gram protein dan 40 gram karbohidrat, untuk menentukan berapa kebutuhan karbohidrat total perhari dapat ditentukan dengan melihat kebutuhan energi sehari, jika energi sehari adalah sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat adalah 1470-1838 kkal Universitas Sumatera Utara atau sekitar 368-460 g karbohidrat, 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kkal, kebutuhan karbohidrat 60-70 total kkal Almatsier, 2011. Untuk melihat bahan makanan yang berasal dari karbohidrat dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.2. Bahan Makanan Karbohidrat No Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat gr 1. Bihun ¼ gelas 50 2. Biscuit 4 keping 40 3. Havermut 5 ½ sendok makan 45 4. Kentang 2 biji sedang 210 5. Crackers 5 keping 50 6. Macaroni ½ gelas 50 7. Mie Kering 1 gelas 50 8. Mie Basah 2 gelas 200 9. Nasi ¼ gelas 100 10. Talas 1 potong 125 11. Ubi 1 biji sedang 135 12. Roti Putih 3 potong sedang 70 Sumber : Almatsier; 2006 Sumber karbohidrat lain dapat diperoleh dari gula merupakan salah satu sumber karbohidrat sederhana yang dicampur ke kopi, teh manis, susu dan minuman lainnya yang banyak dikonsumsi masyarakat contohnya 1 satu sendok makan susu kental manis : 71 kalori, gula termasuk dalam sumber karbohidrat tetapi bukan sumber energi utama, Sumber energi utama adalah karbohidrat kompleks nasi, kentang, bihun, jagung, bihun, mie, penggunaan gula yang terlalu banyak tidak dianjurkan gula jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu berbagai masalah seperti Diabetes dan kegemukan, satu sendok makan gula pasir sama dengan 10 gram Almatsier, 2006. Universitas Sumatera Utara Sebagai pedoman , dipakai 8 macam diet DM sebagai berikut : Tabel 2.3. Jenis Diet Diabetes Melitus menurut Kandungan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat Jenis diet Energi kkal Protein g Lemak g Karbohidrat g I 1100 43 30 172 II 1300 45 35 192 III 1500 51,5 36,5 235 IV 1700 55,5 36,5 275 V 1900 60 48 299 VI 2100 62 53 319 VII 2300 73 59 369 VIII 2500 80 62 396 Sumber : Almatsier, 2006 4 Pengobatan Jika telah menerapkan pengaturan makanan dan kegiatan jasmani yang teratur namun pengendalian kadar gula darah belum tercapai maka dipertimbangkan pemberian obat meliputi obat hipoglikemi oral OHO dan insulin, pemberian obat hipoglikemi oral diberikan kurang lebih 30 menit sebelum makan, pemberian insulin biasanya diberikan lewat penyuntikan di bawah kulit subkutan dan pada keadaan khusus diberikan secara introvena melalui vena atau intramuslatler melalui otot Soegondo dkk, 2009.

2.2.6. Faktor Risiko Diabetes Melitus

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

3 81 109

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 2

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 11

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 1 37

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 5

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 39

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jumlah Anak - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 9