Uji Homogenitas Tes pemahaman konsep Matematik Siswa. Hasil Pengujian Hipotesis
pembelajaran konvensional. Hampir sebagian besar mengeluh dan meminta untuk melakukan pembelajaran seperti biasa yang dilakukan guru
matematika di SMP Al-Zahra Indonesia, karena mereka merasa lebih mudah memahami materi dengan pembelajaran konvensional.
Namun setelah beberapa kali pertemuan siswa mulai terlihat terbiasa mengikuti ritme pembelajaran menggunakan teknik scaffolding,
dan mereka mulai terlihat antusias dalam menyelesaikan soal permasalahan aritmetika sosial dan perbandingan yang dibuat oleh peneliti
dalam LKS, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum bisa menyelesaikan soal permasalahan yang diberikan. Siswa mulai aktif
bertanya dan memberikan feedback dari arahan-arahan yang diberikan oleh guru sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik sampai
pertemuan terakhir .Berikut adalah suasana kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan teknik scaffolding:
Gambar 4.3 Aktivitas belajar siswa kelas ekperimen
Gambar 4.1 memperlihatkan siswa sedang mencoba memahami permasalahan yang ada pada LKS, kemudian menjawab setiap pertanyaan
yang ada pada LKS sampai pada titik tidak mampu lagi, kemudian peneliti memberikan bantuan berupa peran dan pertanyaan scaffolding, sehingga
memancing siswa
untuk dapat
memahami permasalahan
dan menyelesaikannya pada fase yang lebih tinggi dari sebelum mendapat
bantuan dari peneliti.
Gambar 4.4 Aktivitas belajar siswa kelas kontrol
Proses pembelajaran pada kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional, siswa terlihat pasif dan hanya
mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan dalam memahami konsep aritmetika sosial dan perbandingan.
Tes akhir pemahaman konsep aritmetika siswa dilakukan pada akhir pembelajaran. Soal tes yang diberikan sebanyak 9 soal berupa essay.
Dalam penelitian ini terdapat empat indikator pemahaman konsep yang diukur peneliti, yaitu: