48
X
2
Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari keseluruhan total aset yang dimiliki oleh
perusahaan Earning Before
Interest and Tax to Total Asset
Rasio
X
3
Rasio ini mengukur intensitas perusahaan
dalam menggunakan asetnya. Rasio ini
mengukur kemampuan manajemen dalam
menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan
Sales to Total Asset Rasio
X
4
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menutupi kewajiban lancar dengan
menggunakan laba bersih sebelum dipotong pajak
Net Profit Before tax to Current Liabilities
Rasio
Y Dari laporan keuangan
perusahaan dianalisislah rasio keuangan yang
dianggap dapat memprediksi
kebangkrutan
Springate = 1,03X
1
+ 3,07X
2
+0,4X
3
+ 0,66X
4
Ordinal
3.6 Pengklasifikasian Variabel 3.6.1
Variabel Bebas independent variable
Variabel bebas adalah variabel yang keberadaanya dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai
hubungan positif dan negatif bagi variabel dependen. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
49
X
1
=
X
2
=
X
3
=
X
4
= 3.6.2
Variabel Terikat dependent variable
Variabel terikat yaitu variabel keberadaanya yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu
potensi kebangkrutan perusahaan.
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pengujian asumsi klasik Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari
asumsi-asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, heteroskedastisitas, dan
autokorelasi. A. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005:160 uji normalitas bertujuan untuk
50
menguji apakah variabel independen dan dependen berdistribusi normal. Penelitian ini menggunakan analis grafik dan statistik untuk
menguji normalitas data. Analisis grafik dilakukan dengan menggunakan grafik histogram. Uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S. Pedoman pengambilan keputusan rentang data
tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:
a Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi adalah tidak normal
b Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah normal Ghozali, 2005:165
B. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali,
2005 : 110. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian autokorelasi
menggunakan uji Durbin Watson DW-test dengan melihat nilai d. Pengambilan keputusan mengenai ada tidaknya autokorelasi yaitu :
51
Tabel 3.3 Nilai Durbin-Watson
Hipotesis nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl
≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative
Tolak 4 – dl d 4
Tidak ada korelasi negative No decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau negative
Tidak ditolak
du d 4 – du Sumber: Ghozali 2013: 111
C. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005:139 uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk
melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati Grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot dengan dasar analisis: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
52
heteroskedastisitas Ghozali, 2005:139. D. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antar variabel independen dalam model regresi memiliki korelasi. Model
regresi seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independennya. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF variance
inlation factor dan nilai tolerance. VIF adalah estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi
sebuah variabel independen Erlina, 2011:103. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka tidak terdapat multikolinearitas.
2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan
linear antar beberapa variabel bebas dengan variabel terikat Situmorang, et al., 2007: 118. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi
linear berganda sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e
Keterangan : Y = Variabel dependen Potensi Kebangkrutan
α = Konstanta β
i
= Koefisien Regresi
53
X
1 =
working capital total asset X
2
= earning before interest and tax total asset X
3
= sales total asset X
4
= net profit before tax current liabilities e = error
3.8 Pengujian Hipotesis