Modal Kerja dibagi Total Aset Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak dibagi Total Aset Penjualan dibagi Total Aset

32 X 4 : Laba sebelum pajak kewajiban lancar net profit before tax current liabilities Semakin tinggi nilai Springate yang didapatkan dari perhitungan berarti menandakan bahwa perusahaan semakin sehat. Nilai kritis dari model Springate adalah 0,862, yang berarti jika nilai Springate dibawah dari 0,862 menandakan bahwa perusahaan akan mengalami ancaman kebangkrutan yang serius yang perlu segera ditindaklanjuti oleh manajemen perusahaan agar tidak terjadi kebangkrutan, sehingga kategori pembagian dari Model Springate adalah: Tabel 2.1 Kategori Nilai Springate Nilai Springate Kategori Nilai Springate 0,862 Bangkrut Nilai Springate 0,862 Tidak Bangkrut

2.1.7.1 Modal Kerja dibagi Total Aset

Rasio pertama yang digunakan adalah rasio modal kerja dibagi total aset working capital to total asset. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Modal kerja adalah selisih antara aset lancar dengan hutang lancar. Suatu perusahaan yang mempunyai modal kerja yang negatif akan kesulitan 33 dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena ketidakcukupan aset lancar untuk menutupi kewajiban perusahaan tersebut, di mana hal ini menjadi indikasi suatu perusahaan akan mengarah pada kebangkrutan. Sebaliknya, jika perusaahan tersebut memiliki modal kerja yang positif maka perusaahan tersebut tidak akan kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah: X 1 =

2.1.7.2 Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak dibagi Total Aset

Rasio laba sebelum beban bunga dan pajak dibagi total aset earning before interest and tax to total asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari keseluruhan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Suatu perusahaan yang memiliki nilai rasio EBIT to Total Asset yang lebih kecil akan lebih berpotensi untuk mengalami kebangkrutan jika dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki nilai rasio yang lebih tinggi. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut: X 2 = 34

2.1.7.3 Penjualan dibagi Total Aset

Rasio penjualan dibagi total aset sales to total asset atau disebut juga asset turnover mengukur intensitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan. Perusahaan yang memiliki rasio assets turnover yang kecil lebih berpotensi untuk mengalami kebangkrutan dibandingkan perusahaan yang memiliki rasio Assets Turnover yang besar. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah: X 3 = 2.1.7.4 Laba Sebelum Pajak dibagi Kewajiban Lancar Rasio laba sebelum pajak dibagi kewajiban lancar net profit before tax to current liabilities menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban lancar dengan menggunakan laba bersih sebelum dipotong pajak. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah: X 4 = 35

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang berhubungan dengan analisis prediksi potensi kebangkrutan dan menjadi panduan dalam melakukan penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Nama dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Ida dan Santoso 2011 Analisis Kebangkrutan dengan Menggunakan Metode Springate Independen: variabel Springate Dependen: prediksi kebangkrutan perusahaan Perusahaan terus mengalami penurunan kinerja yang signifikan yang diperkuat dengan analisis Springate yang menyatakan bahwa perusahaan berada dalam keadaan tidak sehat dan akan menuju kebangkrutan 2 Kiyak dan Labanauskaite 2012 Assessment of the Pratical Application of Corporate Bankcruptcy Prediction Model Independen: variabel Springate Dependen: prediksi kebangkrutan perusahaan Model Springate merupakan model yang reliabel dalam memprediksi 36 kebangkrutan perusahaan 3 Kozjak 2014 Assessment of Bankruptcy Prediction Model Applicability in Croatia Independen: Variabel Springate Dependen: Prediksi kebangkrutan Springate merupakan model yang memberikan hasil terbaik dalam memprediksi potensi kebangkrutan di Kroasia 4 Fedorova, et al. 2012 Model for Bankcruptcy Forecasting: Case Study of Russian Enterprises Independen: Variabel Springate Dependen: Prediksi kebangkrutan Model Springate memberikan hasil yang baik dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan manufaktur di Rusia

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati melalui penelitian yang dilakukan. Kerangka konseptual secara teoritis menggambarkan hubungan antara variabel penelitian yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengukuran rasio Springate bertujuan untuk mengetahui potensi kebangkrutan perusahaan yang diteliti. Model Springate memiliki rasio yang terdiri dari: modal kerja dibagi total aset; laba sebelum beban bunga dan pajak dibagi total aset; penjualan dibagi total aset; dan laba sebelum pajak dibagi kewajiban lancar. 37 Rasio – rasio dalam Model Springate yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel bebas dan variabel terikatnya adalah potensi kebangkrutan perusahaan dari setiap perusahaan yang dipilih menjadi sampel, dan permasalahan dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan kerangka pemikiran sebagai berikut: H1 H2 H3 H5 H4 H5 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual X 4 Potensi Kebangkrutan Perusahaan Y 38

2.4 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu

penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis.

2.4.1 Pengaruh Rasio Modal Kerja Dibagi Total Aset Terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Model Altman dan Ukuran Perusahaan dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 63 93

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 58 103

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 6

ANALISIS KEBANGKRUTAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

21 87 88

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 10

Analisa Rasio Keuangan dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Industri Sub Sektor Textile dan Garment yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Analisis Laporan Keuangan dengan Model Springate dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batu Bara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL SPRINGATE DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SUB SEKTOR BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

Analisis Laporan Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaaan dengan Membandingkan Model Altman Z-Score dan Model Springate pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Analisis Laporan Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaaan dengan Membandingkan Model Altman Z-Score dan Model Springate pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14