Pengaruh Rasio Modal Kerja Dibagi Total Aset, Rasio Laba

42

2.4.5 Pengaruh Rasio Modal Kerja Dibagi Total Aset, Rasio Laba

Sebelum Beban Bunga dan Pajak Dibagi Total Aset, Rasio Penjualan Dibagi Total Aset dan Rasio Laba Sebelum Pajak Dibagi Kewajiban Lancar Secara Simultan Terhadap Potensi Kebangkrutan Perusahaan Analisis potensi kebangkrutan dapat dilakukan dengan beberapa cara, dan salah satunya adalah dengan menggunakan analisis model Springate. Model Springate merupakan salah satu model prediksi yang telah disadur oleh analis dan menurut Gunathilaka 2014 penggunaan model Springate sebagai model prediksi itu sudah reliabel dan valid. Botheras 1979 melakukan analisis kebangkrutan model Springate pada 50 perusahaan dan mendapatkan akurasi sebesar 88. Sands 1980 melakukan uji pada 24 perusahaan dan mendapatkan akurasi sebesar 83. Dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti diatas model Springate layak dijadikan model prediksi kebangkrutan. Rasio – rasio yang terdiri dari modal kerja dibagi total aset, laba sebelum beban bunga dan pajak dibagi total aset, penjualan dibagi total aset, dan laba sebelum pajak dibagi kewajiban lancar. Keempat rasio ini menurut peneliti mampu menganalisis perusahaan yang berpotensi bangkrut terutama perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun hipotesis 43 berikutnya. H 5 : Modal kerja dibagi total aset, laba sebelum beban bunga dan pajak dibagi total aset, penjualan dibagi total aset, dan laba sebelum pajak dibagi kewajiban lancar berpengaruh terhadap prediksi potensi kebangkrutan perusahaan secara simultan. 44

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian dimana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian yang akan diuji kebenarannya. Menurut Sugiyono 2011:4, variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Penelitian ini menguji kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono 2011:61, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 yaitu sebanyak 21 45 perusahaan pertambangan sub sektor batu bara. Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Jika sample kurang representative maka mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya Erlina dan Sri Mulyani, 2007:74. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel sehingga jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 21 perusahaan dan diamati selama empat tahun yaitu mulai dari tahun 2011 sampai 2014. Daftar populasi dan sampel perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Sampel 1 ADRO Adaro Energi Tbk 1 2 ARII Atlas Resource Tbk 2 3 ATPK ATPK Resources Tbk 3 4 BORN Borneo Lumbung Energi Metal Tbk 4 5 BRAU Berau Coal Energy Tbk 5 6 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk 6 46 7 BUMI Bumi Resources Tbk 7 8 BYAN Bayan Resources Tbk 8 9 DEWA Darma Henwa Tbk 9 10 DOID Delta Dunia Makmur Tbk 10 11 GEMS Golden Energy Mines Tbk 11 12 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk 12 13 HRUM Harum Energy Tbk 13 14 ITMG Indo Tambangraya Mega Tbk 14 15 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk 15 16 MYOH Samindo Resources Tbk 16 17 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 17 18 PTBA Bukit Asam Tbk 18 19 PTRO Petrosea Tbk 19 20 SMMT Golden Eagle Energy Tbk 20 21 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk 21

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang saya gunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Data sekunder ini diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahun oleh pihak-pihak yang berkompeten 47 yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory ICMD dan situs www.idx.co.id berupa laporan keuangan yang dipublikasikan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan perusahaan dari tahun 2011-2014 yang digunakan sebagai sampel dari Indonesian Capital Market Directory ICMD.

3.5 Definisi Operasional

Agar hasil dari penelitian ini seperti yang diharapkan, maka perlu diketahui unsur-unsur yang menjadi dasar dari penelitian ilmiah yang terdapat pada operasionalisasi variabel. Secara rinci, berikut operasionalisasi variabel penelitian ini: Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel 1 Konsep 2 Indikator 3 Skala 4 X 1 Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut Working Capital to Total Asset Rasio 48 X 2 Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari keseluruhan total aset yang dimiliki oleh perusahaan Earning Before Interest and Tax to Total Asset Rasio X 3 Rasio ini mengukur intensitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan Sales to Total Asset Rasio X 4 Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban lancar dengan menggunakan laba bersih sebelum dipotong pajak Net Profit Before tax to Current Liabilities Rasio Y Dari laporan keuangan perusahaan dianalisislah rasio keuangan yang dianggap dapat memprediksi kebangkrutan Springate = 1,03X 1 + 3,07X 2 +0,4X 3 + 0,66X 4 Ordinal 3.6 Pengklasifikasian Variabel 3.6.1 Variabel Bebas independent variable Variabel bebas adalah variabel yang keberadaanya dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan positif dan negatif bagi variabel dependen. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 49 X 1 = X 2 = X 3 = X 4 = 3.6.2 Variabel Terikat dependent variable Variabel terikat yaitu variabel keberadaanya yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu potensi kebangkrutan perusahaan.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pengujian asumsi klasik Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. A. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2005:160 uji normalitas bertujuan untuk 50 menguji apakah variabel independen dan dependen berdistribusi normal. Penelitian ini menggunakan analis grafik dan statistik untuk menguji normalitas data. Analisis grafik dilakukan dengan menggunakan grafik histogram. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S. Pedoman pengambilan keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari: a Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi adalah tidak normal b Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah normal Ghozali, 2005:165 B. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2005 : 110. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson DW-test dengan melihat nilai d. Pengambilan keputusan mengenai ada tidaknya autokorelasi yaitu : 51 Tabel 3.3 Nilai Durbin-Watson Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Tidak ditolak du d 4 – du Sumber: Ghozali 2013: 111 C. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005:139 uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati Grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar analisis: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi 52 heteroskedastisitas Ghozali, 2005:139. D. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antar variabel independen dalam model regresi memiliki korelasi. Model regresi seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independennya. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF variance inlation factor dan nilai tolerance. VIF adalah estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen Erlina, 2011:103. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka tidak terdapat multikolinearitas. 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas dengan variabel terikat Situmorang, et al., 2007: 118. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi linear berganda sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Keterangan : Y = Variabel dependen Potensi Kebangkrutan α = Konstanta β i = Koefisien Regresi 53 X 1 = working capital total asset X 2 = earning before interest and tax total asset X 3 = sales total asset X 4 = net profit before tax current liabilities e = error

3.8 Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji F F-test dan uji t t-test.

3.8.1 Uji R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Model Altman dan Ukuran Perusahaan dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 63 93

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 58 103

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 6

ANALISIS KEBANGKRUTAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

21 87 88

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 10

Analisa Rasio Keuangan dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Industri Sub Sektor Textile dan Garment yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Analisis Laporan Keuangan dengan Model Springate dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batu Bara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL SPRINGATE DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SUB SEKTOR BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

Analisis Laporan Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaaan dengan Membandingkan Model Altman Z-Score dan Model Springate pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Analisis Laporan Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaaan dengan Membandingkan Model Altman Z-Score dan Model Springate pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14