diprioritaskan. Sumber Daya Manusia berkualitas ini merupakan kunci penentu dalam keberhasilan pelaksanaan Otonomi Daerah.
18
2. Konsep Kedaulatan Rakyat Demokrasi
Menurut konsep ini, rakyatlah yang berdaulat dan mewakili kekuasaannya kepada suatu badan yaitu pemerintah. Bilamana pemerintah ini melaksanakan
tugasnya tidak sesuai dengan kehendak rakyat, maka rakyat akan bertindak untuk mengganti pemerintah itu. Kedaulatan rakyat ini didasarkan pada kehendak umum
yang disebut ”volonte generale” oleh J.J. Rousseau. Raja memerintah hanya sebagai wakil, sedangkan kedaulatan penuh ditangan rakyat dan tidak dapat
dibagikan kepada pemerintah itu.
19
Bodin menyatakan bahwa: “Kedaulatan adalah kekuasaan mutlak dan abadi dari sebuah persemakmuran” Bodin [1576] 1992: 1. Bodin juga
melanjutkan dengan membedakan antara atribut dan karakteristik kedaulatan. Atribut utama dari kedaulatan adalah kekuatan untuk memberikan hukum “tanpa
persetujuan dari yang lain, baik yang lebih besar, sama, atau di bawahnya” Bodin [1576] 1992: 56. Bodin menjelaskan juga bahwa atribut kedaulatan lainnya
adalah “kekuatan untuk menyatakan perang dan membuat perdamaian, kekuasaan untuk menunjuk hakim dan petugas, kekuatan untuk memungut pajak dan
sebagainya,serta semua konsekuensi dari posisi sultan sebagai kepala hukum negara” Bodin [1576] 1992: 48.
20
18
http:rikiseptiawan180991.blogspot.com201207sistem-pemerintahan-daerah-di- negara_2213.html akses 08 Febuari 2015 Pukul 09.00 WIB
19
M. Solly Lubis, Ilmu Negara, Mandar Maju, Bandung, 2002, Hal. 42.
20
http:filsafat.kompasiana.com20110417konsep-kedaulatan-356402.html akses 09 Febuari 2015 Pukul 15.35 WIB
Kedaulatan atau sovereigniteit menurut Jean Bodin adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat hukum di dalam suatu negara, yang sifatnya:
21
1. Tunggal, berarti hanya negaralah yang memiliki. Di dalam negara itu tidak
ada kekuasaan lainnya lagi yang berhak menentukan atau membuat undang- undang atau hukum.
2. Asli, berate bahwa kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain, tidak
diturunnkan atau diberikan oleh kekuasaan lain. Misalnya provinsi atau kotapraja itu tidak memiliki kedaulatan, karena kekuasaan yang ada padanya
tidak asli, sebab diperoleh oleh pusat. 3.
Abadi, berarti bahwa yang mempunyai kekuasaan tertinggi atau kedaulatan itu adalah Negara, yang menurut Jean Bodin Negara itu abadi.
4. Tidak dapat dibagi-bagi, berarti bahwa kedaulatan itu tidak dapat diserahkan
kepada orang atau badan lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Istilah kedaulatan yang menunjuk pada kemerdekaan penuh suatu negara
yang memiliki wibawa tertinggi ke dalam dan keluar, dan oleh karenanya negara berkedudukan sebagai pencipta tertinggi tata hukum bagi masyarakatnya, untuk
pertama kali dikemukakan oleh Jean Bodin.
22
Prof. Padmo Wahjono, SH mengatakan ditinjau dari sudut etimologi, internal souverignty mengandung arti adanya sesuatu yang tertinggi dalam suatu
Negara. External souverignty timbul dengan terjadinya hubungan antara negara
21
I Gede Pantja Astawa,Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara, Bandung, PT Refika Aditama, 2009, hal. 108-109.
22
Usep Ranawijaya, Hukum Tata Negara Indonesia Dasar-Dasarnya, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1960, hal. 183.
yang satu dengan negara yang lain. Dalam perkembangan lebih lanjut, sesuatu yang tertinggi dalam negara, menimbulkan adanya bermacam-macam pandangan
atau teori. Adapun teori yang dimaksud adalah: 1.
Bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara adalah Tuhan;
2. Bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara adalah Negara;
3. Bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara adalah Rakyat.
23
Sebelum adanya amandemen terhadap UUD 1945 negara Indonesia tetap menganut asas atau sistem kedaulatan rakyat.Hal ini terdapat pada pasal 1 ayat 2
UUD 1945, bahwa “Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.Hal ini menunjukkan bahwa Majelis
Permusyawaratan Rakyat adalah lembaga negara yang melaksanakan kedaulatan rakyat serta pemegang kekuasaan perundang-undangan.
Namun setelah dilakukannya amandemen ke-4 pasal 1 ayat 2 UUD NRI 1945 mengalami perubahan, yaitu bahwa “Kedaulatan berada ditangan rakyat, dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.Pasal ini menunjukkan bahwa rakyat ikut serta dalam menjalankan pemerintahan dimana rakyat memiliki kuasa
untuk memilih para pejabat dalam menjalankan pemerintahan pusat maupun pemeritahan daerah.
3. Konsep Negara Hukum