1. Dipilihnya oleh DPRD, kepala daerah yang terpilih relatif lebih berkualitas
karena dikenal oleh elite-elite politik yang berkecimpung di dalam pemerintahan daerah dan jaminan telah mengenal daerahnya dengan baik
lebih teruji. 2.
Dipilihnya kepala daerah oleh DPRD memiliki kelebihan relatif menurut beberapa kriteria. Pemilihan kepala daerah dapat dilihat berdasarkan kriteria
kualitas kepala daerah terpilih, akuntabilitas publik dan responsiveness, efisiensi pemilihan, jaminan transparansi dan fairness.
93
3. Pemilihan melalui DPRD praktis lebih hemat tentu bisa menekan biaya
seminimal mungkin. Namun dalam pemilihan yang dilakakukan oleh DPRD juga memiliki
kelemahan yaitu pemilihan gubernur oleh DPRD, membuka jaminan dana yang dikeluarkan calon gubenur yang maju makin sedikit, bahkan, juga tetap memiliki
potensi terjadi suap. Pasalnya, para calon akan mendekati fraksi-fraksi di DPRD untuk dapat terpilih dalam pencalonkan kepala daerah. Selain itu jika pemilihan
dilakukan oleh DPRD maka akan hilangnya kedaulatan rakyat dan demokrasi pada masyarakat daerah.
2. Pemilihan Kepala Daerah Oleh Rakyat
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan, sekaligus sebagai pandangan hidup sosial.Esensinya dapat ditemukan dalam karakter pemilih,
hubungan pemeritah dengan rakyat, tidak adanya perbedaan warga negara
93
Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Jakarta, Op Cit. hal. 34.
didalam bidang ekonomi, menolak pengakuan terhadap hak-hak istimewah karena kelahiran, atau karena kekayaan, karena ras, suku atau kepercayaan.
94
Mohammad Hatta menyatakan pendeknya cara mengatur pemerintahan negeri, cara menyusun perekonomian negeri, semua harus diputuskan oleh rakyat
dengan mufakat. Pendek kata rakyat itu daulat alias raja atas dirinya.Tidak lagi orang seorang atau sekumpul orang pandai atau satu golongan kecil saja yang
memutuskan nasib rakyat dan bangsa, melainkan rakyat sendiri.Inilah arti kedaulatan rakyat.Pendapat Hatta tersebut memperjelas bahwa dalam rangka
rakyat menentukan dan menyelesaikan persoalan-persoalannya sendiri, yang tidak kalah pentingnya harus melalui suatu mekanisme tertentu yaitu mufakat. Kata
mufakat mengandung makna esensi demokrasi yang setidaknya cara yang dijungjung tinggi oleh bangsa Indonesia dalam mengambil keputusan. Cara
demikian lebih popular dengan atribut musyawarah untuk mufakat.
95
Munculnya gagasan Pilkada langsung pada dasarnya merupakan proses lanjut dari keinginan kuat untuk memperbaiki kualitas demokrasi di daerah.
Sebagaimana dikemukakan oleh Andrew Heywood, bahwa hamper semua negara mengakui negaranya demokrasi, walaupun awalnya demokrasi itu sendiri adalah
sebagai hal yang negatif atau bentuk pemerintahan yang buruk.
96
94
Juanda, Hukum Pemerintahan Daerah Pasang Surut Hubungan Kewenangan antara DPRD dan Kepala Daerah, PT Alumni, Bandung, 2004, Hal. 59.
95
Ibid. Hal. 90.
96
Ibid, Hal. 63.
Di antaranya adalah terwujudnya hak-hak esensial individu, terdapatnya kesamaan politik,
munculnya moral otonomi, terdapatnya kesempatan untuk menentukan posisi dari diri individu, dan adanya kesejahteraan.Di dalam konteks demikian, munculnya
demokratisasi di daerah melalui Pilkada langsung diharapkan tidak hanya memiliki muara terdapatnya kebebasan rakyat di daerah untuk menentukan
pemimpinnya sendiri. Proses itu diharapkan bisa melahirkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di daerah.
Setelah lima tahun lebih sejak Pilkada langsung digelar 1 Juni 2005, hubungan kepala daerah dan DPRD mengalami perubahan yang amat mendasar.
Baik dalam konteks mekanisme kawal dan imbang check and balances dalam sistem pemerintahan daerah, maupun dalam konteks proses legislasi di daerah. Di
samping itu, proses pertanggungjawaban akuntabilitas kepala daerah terhadap masyarakat serta factor partisipasi publik dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan di daerah, merupakan bentuk-bentuk implikasi dari pemilihan kepala daerah langsung terhadap pertumbuhan demokrasi dan jalannya pemerintahan di
daerah.
97
1. Mengembalikan kedaulatan rakyat dengan maksud supaya warga daerah juga
berhak atas kedaulatan yang merupakan hak asasi mereka yang dijamin oleh konstitusi yaitu UUD 1945. Selain itu masyarakat daerah juga diberi
Dalam melakukan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, seharusnya sinkron dengan pemilihan presiden dan wakil presiden, yaitu
pemilihan secara langsung oleh rakyat. Ada beberapa kelebihan pemilihan kepala daerah dengan sistem langsug oleh rakyat, antara lain:
97
Hanifah Rahmi Zatalina, Makalah Ilmu Politik : PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DAN MELALUI DPRD, SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA, 2014
Diakses pada hari Jumat tanggal 13 Maret 2015 pukul 13.45
kesempatan untuk ikut serta dalam menentukan masa depan daerahnya dengan memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung.
2. Kedudukan yang sejajar antara kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan
DPRD. Apabila kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh DPRD dengan kata lain kedudukan DPRD berada diatas kedudukaan kepala daerah
dan wakil kepala daerah. Dengan pemilihan kepala daerah secara langsung maka kedudukan kepala daerah dengan DPRD sejajar sebagai mitra kerja.
3. Mencegah terjadinya politik uang antara DPRD dengan calon kepala daerah
dan wakil kepala daerah. Masalah politik uang terjadi akibat besarnya wewenang DPRD dalam memilih kepal daerah dan wakil kepala daerah.
Dengan pemilihan secara langsung oleh rakyat diharapkan politik uang dapat dicegah atau dikurangi.
4. Melalui pilkada langsung diharapkan akan memperkuat dan meningkatkan
kualitas seleksi kepemimpinan nasional, karena dengan pilkada langsung makin terbuka peluang munculnya pemimpin-pemimpin nasional yang berasal
dari bawah danatau daerah. Selain kelebihan Pilkada juga memiliki kelemahan yang perlu dicari jalan
keluarnya, antara lain: 1.
Biaya sangat mahal karena menyedot anggaran negara sangat besar, padahal di saat negara dalam keadaan krisis uang negara APBNAPBD itu bisa
dimanfaatkan untuk pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur bagi permasalah masyarakat.
2. Masih banyak kendala distribusi kelengkapan pemilu seperti surat suara, kotak
suara dan yang lainnya terutama untuk daerah permukiman penduduk atau
para calon pemilih di daerah terpencil, seperti di kepulauan yang sulit dijangkau. Hal ini juga membutuhkan biaya besar dan mempengaruhi kualitas
pemilu. 3.
Terjadinya konflik terutama di kalangan para pendukung partai atau calon tertentu, baik semasa kampanye, pemilihanpenghitungan suara, atau saat
penetapan pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum KPU.
BAB IV IMPLIKASI PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA
PEMERINTAH
A. Hubungan Kewenangan Kepala Daerah Dengan DPRD