Lembaga Pelaksana Pemilukada Pelaksanaan Sistem Pemilukada Dalam Implikasi Pertanggungjawaban Terhadap Pemerintah Ditinjau Dari Undang-Undang Pemerintah Daerah Yang berlaku Di Indonesia

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.

B. Lembaga Pelaksana Pemilukada

Pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah tidak dapat terlepas dengan lembaga pelaksana pemilihan umum kepala daerah itu sendiri.Pelaksanaan pemilihan umum yang berlangsung selama ini, menunjukan bahwa penyelenggaraan pemilihan umum berbeda-beda baik dalam hal sistem maupun legitimasi formal yang terkandung dalam Undang-Undang sebagai dasar pelaksana. Pada masa orde baru, penyelenggara pemilihan umum adalah Pemerintah.Dalam pelaksanaannya secara teknis diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri, yang kedudukan Menteri itu sebagai pembantu Presiden. 65 Pada perkembangan berikutnya dibentuk Komisi Pemilihan Umum KPU yang merupakan lembaga yang pada awal pembentukannya beranggotakan orang-orang yang nonpartisan dan kebanyakan dari kalangan Pengurusan Tinggi dan lembaga Swadaya Masyarakat LSM. 66 Sejak awal pembentukan Komisi Pemilihan Umum KPU untuk pemilu tahun 1999, mengemuka berbagai permasalahan.Pada satu sisi hal ini dapat Tugas Komisi Pemilihan Umum adalah menyelenggarakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota DPR dan DPD, serta DPRD yang dilaksanakan serempak di seluruh tanah air.Didalam perkembangan berikutnya KPU juga menyelenggarakan Pemilu untuk Kepala Daerah baik pada tingkat provinsi maupun kabupatenkota juga di seluruh wilayah tanah air. 65 Suharizal, Op Cit. hal. 16. 66 Wahidin Samsul, Op Cit. hal. 43-44. dimaklumi karena lembaga tersebut baru saja dibentuk dan masih mencari style kinerja yang mapan dan terukur.Masalah yang mengemuka diantaranya adalah tentang masih racunnya prosedur untuk merefleksikan ketidaksetujuan terhadap mekanisme yang sedang berlangsung.Prosedur dimaksud harunya memang dibakukan sebagai model protes dan aktualisasi ketidakmantapan sikap politik dalam menerima peran masih begitu besar sehingga terjadi semacam intrusi politis terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum KPU. 67 Pasal 22 E Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa pemilihan umum diselenggarakan oleh sesuatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional.Perubahan UUD tersebut menentukan bahwa komisi pemilihan umum bersifat nasional, tetap, dan mandiri. 68 Pasal 1 butir 7 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota juga mengatur lebih lanjut bahwa Komisi Pemilihan Umum KPU adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan pemilihan Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, untuk lancarnya pilkada langsung oleh rakyat maka di terbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. 67 Ibid. hal. 45. 68 Fahmal, Muin, 2006, Peran asas-asas umum pemerintah yang layak Dalam Mewujudkan Pemerintah Yang Bersih, UI Pres, Jakarta. hal. 33. umum dan menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang selanjutnya disingkat KPU Provinsi adalah penyelenggara Pemilihan Gubernur. Sebagaimana diketahui bahwa pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945, pemilihan umum diselenggarakan bertujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat. Hal ini menjadi dasar filosofis penyelenggaraan Pemilu yang harus dijadikan sebagai dasar KPU dan KPUD baik pada tingkat provinsi maupun kabupatenkota. 69 Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini diatur mengenai KPU Provinsi dan KPU KabupatenKota sebagai lembaga penyelenggara Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.KPU Provinsi dan KPU KabupatenKota dalam menjalankan tugasnya melakukan seluruh tahapan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur, KPU Provinsi memiliki tugas dan wewenang antara lain: 70 a. Merencanakan program dan anggaran; b. Merencanakan dan menetapkan jadwal Pemilihan Gubernur; c. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Provinsi, KPU KabupatenKota, PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilihan Gubernur dengan memperhatikan pedoman dari KPU; 69 Wahidin Samsul, Op Cit. hal. 49. 70 Ketentuan pasal 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota d. Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU; f. Menerima daftar pemilih dari KPU KabupatenKota dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur; g. Memutakhirkan data Pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data terakhir: 1. Pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan DPRD; 2. Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden; dan 3. Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota dan menetapkannya sebagai daftar pemilih h. Menetapkan Calon Gubernur yang telah memenuhi persyaratan; i. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Gubernur berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU KabupatenKota dalam wilayah Provinsi yang bersangkutan; j. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilihan dan Bawaslu Provinsi; k. Menerbitkan Keputusan KPU Provinsi untuk mengesahkan hasil Pemilihan Gubernur dan mengumumkannya; l. Mengumumkan Calon Gubernur terpilih dan membuat berita acaranya; m. Melaporkan hasil Pemilihan Gubernur kepada KPU dan Menteri; n. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Bawaslu Provinsi atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilihan; o. Mengenakan sanksi administratif danatau menonaktifkan sementara anggota KPU KabupatenKota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi danatau ketentuan peraturan perundang-undangan; p. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan Gubernur danatau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat; q. Melaksanakan pedoman yang ditetapkan oleh KPU; r. Memberikan pedoman terhadap penetapan organisasi dan tata cara penyelenggaraan Pemilihan Gubernur sesuai dengan tahapan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; s. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur; t. Menyampaikan laporan mengenai hasil Pemilihan Gubernur kepada DPRD Provinsi; dan u. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU danatau ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaakan Pemilihan Gubernur, KPU Provinsi wajib: 71 a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan Gubernur dengan tepat waktu; b. Memperlakukan peserta Pemilihan Calon Gubernur secara adil dan setara; c. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pemilihan Gubernur kepada masyarakat; d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan pemilihan Gubernur kepada KPU dan Menteri; f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsipdokumen serta melaksanakan penyusutannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur kepada KPU dan Menteri dengan tembusan kepada Bawaslu; h. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; i. Menyediakan dan menyampaikan data hasil Pemilihan Gubernur di tingkat Provinsi; j. Melaksanakan Keputusan DKPP; dan k. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU danatau ketentuan peraturan perundang-undangan. 71 Ketentuan pasal 12 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Dalam pelaksanaan pemilihan bupati dan walikota KPU KabupatenKota memiliki tugas dan wewenangnya, meliputi: 72 a. Merencanakan program dan anggaran; b. Merencanakan dan menetapkan jadwal Pemilihan Bupati dan Walikota; c. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU KabupatenKota, PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilihan Bupati dan Walikota dengan memperhatikan pedoman dari KPU danatau KPU Provinsi; d. Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilihan Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Walikota dalam wilayah kerjanya; f. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU danatau KPU Provinsi; g. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota; h. Memutakhirkan data Pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data terakhir: 1. Pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan DPRD; 72 Ketentuan pasal 13 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. 2. Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden; dan 3. Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; i. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi; j. Menetapkan Calon Bupati dan Calon Walikota yang telah memenuhi persyaratan; k. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Walikota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah KabupatenKota yang bersangkutan; l. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilihan, Panwaslu KabupatenKota, dan KPU Provinsi; m. Menerbitkan Keputusan KPU KabupatenKota untuk mengesahkan hasil Pemilihan Bupati dan Walikota dan mengumumkannya; n. Mengumumkan Calon Bupati dan Walikota terpilih dan dibuatkan berita acaranya; o. Melaporkan hasil Pemilihan Bupati dan Walikota kepada Menteri melalui Gubernur dan kepada KPU melalui KPU Provinsi; p. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu KabupatenKota atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilihan; q. Mengenakan sanksi administratif danatau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU KabupatenKota, dan pegawai sekretariat KPU KabupatenKota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan berdasarkan rekomendasi Panwaslu KabupatenKota danatau ketentuan peraturan perundang-undangan; r. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan danatau yang berkaitan dengan tugas KPU KabupatenKota kepada masyarakat; s. Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan Pemilihan Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pedoman KPU danatau KPU Provinsi; t. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota; u. Menyampaikan hasil Pemilihan Bupati dan Walikota kepada KPU Provinsi, Gubernur, dan DPRD kabupatenKota; dan v. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, danatau ketentuan peraturan perundang-undangan. KPU KabupatenKota dalam Pemilihan Bupati dan Walikota wajib: 73 a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota dengan tepat waktu; b. Memperlakukan peserta Pemilihan calon Bupati dan Walikota secara adil dan setara; c. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Walikota kepada masyarakat; d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 73 Ketentuan pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. e. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota kepada Menteri melalui Gubernur dan kepada KPU melalui KPU Provinsi; f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsipdokumen serta melaksanakan penyusutannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Mengelola barang inventaris KPU KabupatenKota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; h. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota kepada Menteri melalui Gubernur, kepada KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu Provinsi; i. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU KabupatenKota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; j. Menyampaikan data hasil Pemilihan dari tiap TPS pada tingkat KabupatenKota kepada peserta Pemilihan paling lama 7 tujuh hari setelah rekapitulasi di KabupatenKota; k. Melaksanakan Keputusan DKPP; dan l. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi danatau ketentuan peraturan perundangundangan. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah penyelenggaranya dipercayakan kepada KPU Provinsi dan KPU kabupatenKota yang diposisikan bukan bagian KPU Pusat.Pembagian ini bertujuan untuk menyederhanakan kinerja sesuai dengan wilayahnya.Walaupun sudah ada pembagian tugas dan wewenang, sebagai lembaga penyelenggara pemilu tetap berkoordinasi dengan KPU Pusat. Agar tercipta kualitas Gubernur, Bupati, dan Walikota yang memiliki kompetensi, integritas, dan kapabilitas serta memenuhi unsur akseptabilitas maka selain memenuhi persyaratan formal administratif juga dilakukan Uji Publik oleh akademisi, tokoh masyarakat, dan Komisioner KPU Provinsi danatau KPU KabupatenKota. Hal ini dilakukan guna menjamin transparansi dan efisiensi penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota maka lembaga penegak hukum wajib mengawasi pelaksanaan seluruh tahapan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. KPU Provinsi dan KPU KabupatenKota dalam menjalankan tugasnya mengumumkan masa pendaftaran bakal calon Gubernur bagi warga negara Indonesia yang berminat menjadi bakal calon Gubernur yang diusulkan partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan. Pendaftaran bakal calon Gubernur, Bupati, dan Walikota dilaksanakan 6 bulan sebelum pembukaan pendaftaran calon Gubernur, Bupati, dan Walikota dan dilanjutkan dengan mengumumkan bakal calon kepada masyarakat untuk memperoleh masukan dan tanggapan. Bakal calon dapat mengenalkan dirinya kepada masyarakat sebelum dimulainya pendaftaran calon Gubernur, Bupati, dan Walikota.

C. Sistem Pemilukada Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015

Dokumen yang terkait

Pengawasan Keuangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

3 97 90

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU) DALAM SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA

0 2 90

KEWENANGAN PEMBATALAN PRODUK HUKUM DAERAH OLEH PEMERINTAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA RI.TAHUN 1945.

0 4 26

Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas Pemerintah Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas Pemerintah (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Te

0 3 14

Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas Pemerintah (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas Pemerintah (Studi Kasus Implik

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH PASCA PELAKSANAAN UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH

0 3 97

PERBANDINGAN PENGATURAN ABORSI MENURUT UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI INDONESIA.

1 3 18

BAB II PEMERINTAH DAERAH A. Pemberian Kekuasaan Yang Diberikan Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah - Pelaksanaan Sistem Pemilukada Dalam Implikasi Pertanggungjawaban Terhadap Pemerintah Ditinjau Dari Undang-

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Sistem Pemilukada Dalam Implikasi Pertanggungjawaban Terhadap Pemerintah Ditinjau Dari Undang-Undang Pemerintah Daerah Yang berlaku Di Indonesia

0 0 30

UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20TAHUN 2008 DI KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 13