Fungsi Al-Qur’an pukul 16:30-17:30 Hari: Senin, 22

1 Al-Qur’an sebagai petunjuk. Allah SWT menurunkan Al-Quran kepada manusia sebagai pembimbing kepada jalan yang lurus. Bagaimana kita menjadikan Al-Qur’an ini sebagai petunjuk? Pertama, Al-Qur’an harus kita yakini dulu kebenarannya, kalau kita sudah yakini maka yang kedua, bacalah dengan benar. Dalam surat Al-Baqarah ayat 2 dengan jelas Allah SWT berfirman: 2 €3• o RS  e L Z U L ‘†F6s ‡AI89cU | :• Artinya: “Kitab Al-Qur’an Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.QS. Al-Baqarah 2: 2 2 Penjelasan dari petunjuk-petunjuk itu. Jıka, Al-Qur’an dikaji dan dipahami Allah akan memberikan keberkahan. 3 Al-Qur’an sebagai pembeda. Pada pertemuan ini ustadz Nana menyimpulkan, supaya kita selamat maka hiduplah sesuai dengan panduaan. Panduan yang Allah SWT turunkan kepada Rasulullah SAW dan untuk kita semua adalah Al-Qur’an, kalau kita lihat kaum muslimin akan maju kalau mengamalkan Al-Qur’an. Orang Islam akan maju kalau mengamalkan agamanya, oleh karena itu pada bulan Ramadhan ini perbaikilah paradigma kita terhadap Al-Qur’an, satu-satunya yang akan menyelamatkan kita adalah petunjuk Allah dan Rasul-nya.

k. Pensucian Hati pukul 16:30-17:30 Hari: Selasa, 23 September

2008 Penceramah: Ust. H. M. Daiman Penyiar: Juned Hati bagaikan kaca mata. Kalau kita menggunakan kaca mata yang bening, apa yang kita lihat tampak apa adanya. Yang putih akan jelas putihnya, yang hitam juga akan terlihat tampak apa adanya. Namun kalau kita menggunkan kaca mata hitam apa yang kita lihat tidak sesuai dengan aslinya. Yang putih kan terlihat abu-abu dan yang coklat muda akan terlihat coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih, kita akan dapat melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita kotorhitam, kita kan melihat realita itu tidak seperti sebenarnya. 67 Oleh karena itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan lahiriyahnya saja tetapi dari performa batiniah atau hatinya. Hati manusia sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan kemaksiatan sehingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh karena itu kita harus berusaha menghilangkan lawan yang menutupi hati kita itu. Adapun cara-caranya adalah: 1 Instrospeksi diri Perbaikan diri dalam bahasa populernya adalah taubat. Ketika kita melakukan instropeksi diri, kita kan menemukan kelemahan atau kekuranggan diri kita, nah kekurangan tersebut harus dikurangi secara bertahap. Alangkah ruginya apabila kita 67 http:anteklektro.wordpress.com20081102cara-menyucikan-hati hanya pandai mengidentifikasi diri tapi tidak memperbaikinya. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tahriim 66 ayat 8: „…-F -. T C 6, +¡18 ¢ „ C0 3,  Œ [ X? u 4-C e 7 ` a Gb34 4m 4 , ¢• d ‡VF “” l ‘=a c a [cB RS ‘=‘ ] 5 ¤?I¡l ‡ YZ 6 0 6s¥e [ X? KLx§ -. C 0 …FIF ` 0 …¨  1C 7 8 9C e , ` 3 [ e [ 0a b © 3 2l[18 X+, GH M ` K?¢ ªa F3 : Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan- kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. 2 Mengisi waktu dengan dzikir Dzikir artinya ingat atau mengingat. Dzikrullah artinya selalu menginggat Allah SWT. Ditinjau dari segi bentuknya, ada dua macam zikir. Pertama, zikir lisan, yaitu ingat kepada Allah dengan menglafadzkan ucapan-ucapan zikir seperti subhanallah, alhamdulillah, lailahailallah, allahuakbar, dan sebagainya. Dan kedua zikir amali, yaitu zikir ingat kepada Allah SWT dengan bentuk penerapan ajaran-ajaran Allah. Dalam kehidupan