5 Dzikrullah, memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT
6 Berbakti kepada orang tua
7 Musibah atau ujian yang menimpa kepada diri kita dan kita
mampu menghadapinya dengan baik maka itu akan menghapuskan dosa-dosa kita.
e. Sabar pukul 16:30-17:30 Hari: Selasa, 9 September 2008
Penceramah: Ust. H. M. Daiman Penyiar: Bang Leo
Sabar menurut pengertian bahasa ialah Al-Habsu, yaitu menahan dan Al-Man’u, yaitu menolak, ia kebalikan dari Al-Jaza’u,
yaitu berkeluh kesah. Dengan demikian, jelaslah bahwa sabar adalah mengekang dan menahan jiwa dari berkeluh kesah, menahan lisan
dan mengadu, serta jawarih anggota badan dari membuat kekacauan atau menyakiti.
66
Sabar dapat juga disebut tabah, tahan mengalami cobaan. Orang yang sabar tahan menerima hal-hal yang tidak disenangi atau
tidak mengenakan dengan ridho Allah SWT dan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Sabar adalah salah satu akhlak terpuji, sabar
juga merupakan salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup. Hidup di dunia ini banyak sekali tantangan dan
cobaannya, sebagai manusia tidak dapat dipungkiri bahwa masalah, ujian, dan cobaan selalu datang baik kecil maupun besar. Ketika
mengalami ujian dan cobaan, kita harus menghadapinya dengan
66
Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, 9 pilar keberhasilan: Da’I di medan dakwah, solo: Pustaka Arafah, 2001, cet ke-1, h. 179
sabar. Karena sifat sabar bagaikan cahaya yang terang menderang dalam suasana gelap gulita.
Seseorang yang sedang dilanda duka, karena baru saja ditinggalkan orang yang sangat disayanginya akan merasa tenang
karena musibah itu dihadapinya dengan sabar. Akan tetapi pada saat sekarang ini sangat sedikit orang yang menghadapi ujian dan cobaan
yang dihadapinya dengan sabar, banyak orang putus cinta langsung bunuh diri, ada juga anak yang kesal dengan orang tua lalu dibunuh.
Ini semua karena mereka tidak mempunyai sifat sabar dan ingin menyelesaikan masalah dengan jalan pintas tanpa memikirkan ke
depanya bagaimana. Kita diperintahkan untuk senantiasa bersabar. Sebab, apapun
yang diberikan Allah SWT kepada kita pasti ada hikmahnya. Kita hendaknya dapat menggambil pelajaran dari setiap kejadian yang
kita alami. Sabar erat kaitanya dengan kadar keimanaan seseorang. Musibah atau bencana yang diturunkan kepada seseorang atau suatu
kaum, jika ditinjau dari segi aqidah Islam ada dua kemungkinan, diantaranya adalah:
1 Musibah atau bencana itu diturunkan Allah SWT untuk menguji
keimanan seseorang. Apakah seseorang atau mereka yang tertimpa musibah itu sabar atau tidak, berkurang imannya atau
tidak. Untuk mengetahui apakah musibah itu merupakan ujian atau bukan, kita dapat melihat dari keadaan orang atau