BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Deskriptif
Analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat atau menganalisa perancangan alur, sehingga menjadi mudah dan gamblang untuk
dibuat maupun dibaca, dapat berarti juga analisa, pemisahan, pemeriksaan yang teliti.
11
Metode Deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang atau yang sedang berlangsung. Tujuan
utama dalam menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Guy 1976 mendefinisikan metode deskrptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam
rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan pokok suatu penelitian. Penelitian
deskriptif menentukan dan melaporkan keadaan sekarang. Penelitian deskriptif tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol hal-hal yang sedang terjadi, dan
hanya dapat mengukur apa yang ada atau exists.
12
11
John M.Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta PT. Gramedia, 1990, h. 28
12
Cosuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta, UI-Press, 1993, cet. Ke-1, h. 71
Analisis deskriptif merupakan salah satu bagian karakteristik penelitian kualitatif, hal ini dikemukakan oleh Lincoln dan Guba.
13
Analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah
diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh.
Dalam pengertian yang lain, analisis deskriptif adalah analisis dimana kesimpulan yang didapat hanya diberlakukan pada data tersebut, tanpa
melakukan generalisasi pada lingkup data yang lebih luas. Pengertian lainnya, analisis deskriptif adalah hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam
suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis tersebut diambil suatu kesimpulan.
14
B. Program