Sembilan Akhlak Rusak yang Mengurangi Nilai Puasa QS. Al-

3• wq m C :; 3•18 X+, 6, Z c -D 3 Oa o d ` -. l cB :;1 Artinya: 10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, 11.Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, 12.Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, 13. Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, 14. Karena dia mempunyai banyak harta dan anak. 15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: “Ini adalah dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.” QS. Al- Qalam68: 10-15 Ustadz Nana menjabarkan sembilan akhlak tercela yang dapat mengurangi nilai-nilai puasa adalah sebagai berikut: 1. Janganlah kita termasuk pada orang-orang yang mengobral janji, oleh karena itu Rasulullah SAW mengatakan: Allah SWT melaknat orang yang suka bersumpah palsu dan mengobral janji. 2. 1 l rendah budi dan hina, harga diri seseorang itu dilihat dari akhlaknya, kalau seseorang itu akhlaknya buruk maka seseorang itu akan di nilai hina. Oleh karena itu Ibnu Abbas mengatakan: yang memperhina diri seseorang adalah dia suka berbuat bohong. Sering dia melakukan kebohongan maka dia berarti memperhina dirinya sendiri. 3. E W s‚ suka mencela, Sebaiknya jika ada orang yang salah ketika melakukan sesuatu, bagi orang bijak apabila ada orang yang salah dalam melakukan sesuatu maka tidak di cela tapi dibimbing dengan baik. 4. t wg xm1C uvl ‚ Menghambur fitnah, 5. 1O0a {U |‚‚Xz l l Menjadi penghalang kebaikan, 6. F 6 ‚ melampaui batas, Dalam segala hal kita sering kali dalam melampaui batas, misalnya dalam berbuka puasa jangan sampai melampaui batas. 7. qgA g ` selalu berbuat dosa, Oleh karena itu, kita harus berusaha menjauhkan diri kita dari perbuatan maksiat. 8. H sifat kaku dan kasar, sifat ini biasanya prilaku bagi orang-orang yang munafik, disebabkan karena kesombongan merasa dirinya sangat lebih sehingga sifatnya kaku dalam menghadapi sesuatu. 9. gA [ ‚ƒ‚ terkenal kejahatannya.

h. Menghindari Perbuatan Ghibah pukul 16:30-17:30 Hari:

Selasa, 16 September 2008 Penceramah: Ust. H. M. Daiman Penyiar: Bang Leo Ghibah adalah menyebut kekurangan atau aib seseorang yang tidak disukai oleh orang tersebut, kekurangan atau aib itu bisa terdapat dalam badan, pakaian, rumah, tindakan, agama dan sebagainya. Pada materi ini ada seorang pendengar yang menanyakan kepada narasumber apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari sifat ghibah? Tidaklah mudah menjawab pertanyaan ini, akhirnya nara sumber mencoba menjawab dengan beberapa hal, yaitu: 1 Biasakan berpikir sebelum berbicara 2 Berbicara sambil berpikir, yakni selalu ingat kepada Allah SWT 3 Tingkatkan rasa percaya diri, orang yang tidak percaya diri suka mengekor perbuatan orang lain sehingga dia mudah terseret perbuatan ghibah temannya 4 Buang penyakit hati, kebanyakan ghibah karena didasari perasaan iri dan benci, juga tidak ikhlas menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung dari pada kita. Dalam Islam, Allah SWT mengibaratkan orang yang melakukan ghibah sama saja dengan pemakan bangkai manusia. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kita menghindari perbuatan tersebut. Jika kita ingin terhindar dari perbuatan ini maka merenunglah dan lihat pada diri kita masing-masing, apakah diri kita mempunyai aib, baik yang tampak secara lahiriah maupun yang tersembunyi. Allah SWT berfirman dalam surat Al Hujuraat49: 12 „…-F 2 D V Oa † ‡ ˆ :s p‰18 Š6 C :s ‹g g18 RS ŒLLL„ RS K 4 ‹69C •‹6 C X \ ] ` Kg MF ` 7 ` RH MU ‡ K33 ZA‡ ` Ž A  cs=a343U X 8l, X l718 ‹} f 3, •n Zfe :;• Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba- sangka kecurigaan, Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. Ghibah dipandang sebagai kemaksiatan yang besar, betapapun seringnya orang yang melakukan ghibah memohon ampunan kepada