Latar Belakang Masalah Hubungan perhatian orang tua pada pendidikan anak terhadap prestasi belajar siswa: di SMPN 13 Pondok Ranji, Tangerang Selatan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Peralihan bentuk pendidikan informal ke formal memerlukan kerjasama antara orang tua dan sekolahpendidik. Sikap anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tua mereka. Juga sangat diperlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolahpendidik yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah. 1 Saya melihat anak malas mengerjakan PR, jika orang tua tidak memperhatikan hal ini anak mengalami kesulitan sendiri yang tak terpecahkan, akhirnya anak berbuat nekad untuk menghindari tanggungjawab yang dibebankan padanya, dari rumah pamit sekolah tapi ditengah jalan anak mencari tempat-tempat hiburan seperti Mall, PS, internet, banyak anak usia sekolah menengah terjerumus kedalam lingkungan budaya destruktif, terlebih dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini kenakalan anak terkadang telah mengarah kepada tindak criminal. Tidak ada kegiatan yang dilakukan selain bermain, kondisi ekonomi yang sulit, biaya sekolah yang cukup mahal, dan ketidakmampuan orang tua menjadikan anak-anak kehilangan perhatian dan kesempatan untuk belajar. Ada yang sudah sekolah mereka terpaksa ikut bekerja membantu orang tua mencari nafkah. Pada Saat Praktek Frofesi Keguruan Terpadu PPKT penulis bertugas menjadi guru piket mencatat siswai yang tidak hadir pada kelas sore yaitu kelas VII yang berjumlah 10 kelas. 2 Pada tanggal 21 mei 2010: Table 1 1 Zahara idris, Dasar-Dasar Kependidikan, Bandung: Angkasa, 1982, cet.1,h.120 2 Arsip daftar absen guru dan siswa di sekolah SMPN 13 Pondok Ranji, Tangsel. Kehadiran Siswa Kelas VII SMPN 13 Pondok Ranji, Tangsel .No Nama Kelas A I S 1. CIPTO 7.I 2. FAHRI 7.2 3. AYU - 4. RAKA - NIHIL 7.3 5. ABDUL A.D 7.4 6. AGAM - 7. FAHREZA 7.5 8. DIBYO 7.6 9. M. ISMAIL - 10. PRITA - NIHIL 7.7 11. DIAH 7.8 12. SUJAK - 13. NURUL 7.9 14. ATIKA 7.10 Dalam interaksi belajar mengajar terdapatlah interaksi social seperti: a. Interaksi social yang ditandai dengan hubungan tugas. Pertama kali hubungan anak didik dengan guru tidaklah didasarkan rasa cinta seperti pada hubungan orang tua dengan anaknya. Hubungan pribadi timbul karena tugas masing- masing, yaitu tugas anak didik belajar dan guru mengajar. b. Interaksi social yang selalu punya tujuan untuk mencapai sesuatu bagi kepentingan si anak didik. Seluruh kegiatan harus punya tujuan yang pada dasarnya untuk kepentingan si anak didik. c. Interaksi social yang ditandai dengan kemauan guru untuk membantu si anak didik guna memperoleh penggetahuan, sikap dan ketrampilan. d. Interaksi social yang ditandai dengan keyakinan sianak didik, bahwa guru akan membantunya dalam hal-hal tertentu di dalam perkembangannya. Oleh karena itu lahirlah sikap menghargai, menghormati, serta mentaati guru, sebagai pernyataan pengakuan anak didik atas kewibawaan guru. “situasi belajar-mengajar yang baik adalah apabila dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang terbaik bagi perkembangan anak didik”. Pengalaman- pengalaman itu harus dipilih untuk kepentingan si anak didik, harus yang menyebabkan dia aktif dan menjadi lebih sadar akan dirinya dan sekaligus menyebabkannya lebih bersifat social. Hendaknya dalam setiap interaksi dia dapat makin mendekat kepada kedewasaan penuh sebagai individu yang mampu membawakan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat”. 3 Menurut hasil penelitian, pekerjaan guru pendidik di sekolah akan lebih efektif apabila dia mengetahui latar belakang dan pengalaman anak didik di rumah tangganya. Anak didik yang kurang maju dalam pelajaran, berkat kerjasama orang tua anak didik dan pendidik, banyak kekurangan-kekurangan anak didik yang dapat membantu anak didik dari keluarganya, tidak mudah merubahnya. Untuk kerjasama antara sekolah dengan orang tua banyak cara-cara yang dapat ditempuh antara lain: a. Kunjungan ke rumah anak didik b. Undangan terhadap orang tua ke sekolah c. Case conference 3 Zahara idris, Dasar‐Dasar Pendidikan…, cet. 1, h. 70 d. Badan pembantu sekolah 4 Semua bentuk kerjasama antara sekolah dan orang tua yang telah diuraikan di atas sangat besar faedah dan artinya dalam memajukan pendidikan sekolah pada umumnya dan anak didik pada khususnya. Mengingat sangat pentingnya pengaruh perhatian orang tua dalam keberhasilan pendidikan anak di sekolah yang merupakan factor utama selain sekolah dan masyarakat. Maka penulis tertarik untuk menelitinya. Berdasarkan pentingnya tersebut di atas penulis tertarik untuk menulis serta membahas perhatian orang tua dalam menunjang keberhasilan belajar anak. Berdasarkan latar belakang ini penulis mengambil judul: “Hubungan Perhatian Orang Tua Pada Pendidikan Anak Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMPN 13 Pondok Ranji, Tangerang-Selatan”.

B. Identifikasi Masalah