pemberian program remedial bagi yang lambat belajar, pemberian perhatian lebih khusus bagi anak-anak yang suka menarik perhatian atau kurang
diperhatikan oleh orang tuanya, pemberian kegiatan-kegiatan OSIS dan esktra kurikuler lainnya seperti berkemah, koperasi,penelitian, diskusi, seminar, dan
sebagainya.
c. Lingkungan organisasi pemudamasyarakatpendidikan non formal
Sebagai lembaga pendidikan yang bersifat informalluar sekolah, organisasi pemuda mempunyai corak ragam yang bermacam-macam, tetapi
secara garis besar dapat dibedakan antara organisasi pemuda yang diusahakan oleh pemerintah dan organisasi pemuda yang diusahakan oleh badan swasta.
Peran organisasi pemuda ini utamanya adalah dalam upaya pengembangan sosialisasi kehidupan pemuda. Melalui organisasi pemuda
berkembanglah semacam kesadaran social, kecakapan-kecakapan di dalam pergaulan dengan sesama kawansocial skill dan sikap yang tepat didalam
membina hubungan dengan sesama manusia social attitude. Pendidikan pertama sangat mempengaruhi jalan hidup anak dimasa
depannyamasa dewasa. Dibawah ini pendapat para sarjana pendidikan ilmu jiwa:
1.
Hurlock: menyatakan bahwa sikap serta tingkah laku anak tampak jelas sekali
dipengaruhi oleh keluarga dimana ia dilahirkan dan berkembang. Rumah adalah lingkungan pertama bagi anak, keluarga memberi percontohan sikap anak
terhadap orang lain. Benda-benda dan kehidupan pada umumnya. Anak menjadikan orang tuanya sebagai modelmonster dari penyesuaian dirinya
dengan kehidupan. Bila orang tua tak dapat dipakai untuk standar penyesuaian diri anak dengan sebaik-baiknya, maka hal ini akan menimbulkan problem
psikologis anak sebagaimana problem tingkah laku pada orang tuanya. Selanjutnya beliau mengatakan percontohan yang fundamental yang terbentuk
dalam rumah tidak dapat diberantas sampai keakar-akarnya, hanya dapat dihambat bila telah menjadi besar.
20
2. Arnol Gesell bahkan menganggap bahwa hubungan anak dengan orang tuanya
dalam kehidupan keluarga adalah merupakan suatu kepentingan yang dapat menentukan pola pertama pribadi anak. Suatu rumah yang teratur rapi yang
terpelihara secara normal, dapat menjamin dengan sebaik-baiknya bagi kesehatan mental dalam pertumbuhan anak sedangkan sekolah hanya akan dapat
memperoleh hasil maximum bila bekerja secara harmonis dengan keluarga rumah yang demikian itu.
21
3. Sigmund Freud lebih jauh memungkinkan bahwa orang tua yang neuropathiek,
yang terlalu melindungi dan terlalu lemah lembut terhadap anak menimbulkan
pada anak itu penyakit yang neurosis pula. Sedangkan Flugel juga menyalahkan
sikap orang tua yang terlalu lunak terhadap anaknya. Orang tua yang terlalu keras atau terlalu melindunginya dapat menjadikan anak tersebut pemberontak tidak
hanya terhadap orang tuanya saja tetapi juga terhadap semua kekuasaan orang dewasa.
4.
Crow Crow: berpendapat bahwa pendidikan pertama anak diterima dalam
lingkungan rumah. Keadaan ekonomi serta tingkat kehidupan dirumah, kesetabilan emosi orangtua dan keluarga serta cita-cita dan ambisi yang tampak
dari tingkah laku anggota-anggota keluarga yang lebih tua umurnya, kesemuanya itu mempengaruhi tingkah laku serta sikap anak secara langsung ataupun tidak
langsung. Anak yang terlalu dimanjakan, terlalu dilindungi atau dilantarkan atau orang tuanya bersikap keras atau sakit gangguan perasaan, dapat menjadikan
anaknya perusak, penakut dan sakit saraf.
22
20
The Child Development, Hurlock, p.481-482 H.M.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama…
, h. 92
21
The Child from five to ten, Gesell,p.5-10. H.M.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama…
, h. 92
22
Introduction to Education, Crow Crow, p.454. H.M.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama…
, h. 92
5. Prof. Waterink: tiap perkembangan kearah hubungan dengan masyarakat tumbuh
diatas dasar hubungan kehidupan yang dialami anak pada masa kecilnya dalam lingkungan keluarganya. Bilamana anak oleh suatu sebab kehilangan
lingkungan keluarganya, tidak ada perasaan saling cinta mencintai, maka masih ada kemungkinan diajarkan kepada anak perasaan saling mencintai itu, bila ada
waktunya dibentuk lingkungan yang baru. Bila anak tidak mendapatkan yang baru itu mungkin benar ia akan menjadi orang yang tak pernah dapat
mengadakan hubungan yang sungguh-sungguh dengan masyarakat.
23
6.
Woodworth dan Marquis bahwa para ahli psikologi dalam, misalnya Freud dan
Adler sepakat dalam menyelidiki pola, dasar pribadi orang dalam kehidupannya, dikembalikan kepada keadaan hidup keluarga pada tahun-tahun permulaan.
24
memang Freud serta pengikut-pengikutnya juga mengakui bahwa anak selalu mengadakan identifikasi atau meniru orang-orang yang lebih tua tidaklah secara
passief tetapi secara sungguh-sungguh dan gairah. Anak ingin menjadi seperti ayahnya atau seperti ibunya. Sikap yang demikian disebut identifikasi aktif.
7. Besarnya pengaruh orang tuakeluarga terhadap pembentukan pribadi anak,
pengaruh pandangan dan sikap tersebut telah diselidiki di barat oleh beberapa ahli seperti Harthorn dan May. Hasilnya dikemukakan oleh Flemming dalam
bukunya“The social Psychology Of Education” yang menujukan bahwa pengaruh tersebut dapat dibandingkan sebagai berikut:
1. Sikappandangan orangtua terhadap anaknya: 0.54.
2. Sikappandangan teman-temannya terhadap anak sebaya: 0.35.
3. Sikappandangan pemimpin club terhadap anggotanya: 0.137.
4. Sikappandangan guru sekolah terhadap siswanya: 0.028.
5. Sikappandangan guru sekolah mingguagama terhadap siswanya: 0.002.
23
Psychologie anak S.R.Prof.Waterink, p.114, H.M.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama…
, h. 93
24
Psychologie, Woodworth dan Marquis, p.141, H.M.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama..
, h. 94
6. Flemming mengemukakan bukti bahwa hubungan sikap keluarga dengan
sikap terhadap agamagereja, peperangan, komunisme menujukan korelasi rata-rata: 0.50.
Pengaruh social-ekonomi keluarga ada hubunganya dengan kecerdasan anak, sehingga pada umumnya anak-anak yang pandai berasal
dari keluarga yang makmur ditunjukan dengan korelasi koeffisien: 0.30. Flemming pengikut aliran konvergensi tidak menghilangkan adanya
pengaruh sekitar dengan pendapatnya: bahwa makin cepat diadakan perubahan atas lingkungan yang tak sesuai maka makin mudah mencapai
hasil, watak dengan pasti dapat diubah. Jadi menurut Harthorn dan May dalam daftar korelasi koeffisien
diatas adalah ditujukan bahwa pengaruh orangtua terhadap anak lebih besar dari pengaruh-pengaruh yang lain. Ini termasuk kehidupan agama dari
orangtua anak. Sedangkan pengaruh guru agama ternyata paling kecil yaitu: 0.002. maka kehidupan beragama dikeluarga orangtua tak boleh
melengahkan 2 faktor yakni: 1.
Factor perkembangan yang bertalian dengan kesusilaan anak 2.
Factor perkembangan yang berhubungan dengan sexualnafsu birahi anak. Dengan demikian Pendidikan agama pun tak bisa lepas dari kedua
factor ini karena adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: Perasaan susila anak: dapat menuju kearah perkembangan akhlak
anak. Akhlak merupakan norma-norma yang menentukan derajat anakmanusia dalam kehidupan masyarakat. Derajat hidup seseorang
ditentukan oleh tinggi rendah akhlaknya. Akhlak termasuk inti pokok yang terkandung dalam syariat islam yang diturunkan oleh Allah kepada umat
manusia. Sebab nabi diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sabda nabi:
ﻖ ﺧ امرﺎﻜ م ﺗ تﺛ ﺑﺎ اﻮ
Artinya: “Hanya sanya saya diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak
manusia.“
25
Tugas orang tua ini akan lebih jelas lagi bila dihubungkan dengan sabda nabi yang artinya adalah:“Allah memberi rahmat kepada orang tua yang
menolong anaknya agar berbuat baik kepadannyaorang tua”. Begitu pentingnya ethiekakhlak dalam kehidupan keluarga, sekolah,
dan di masyarakat sehingga Langeveld meletakan dasar-dasar kemampuan manusia untuk dapat dididik dalam 3 faktor. Ketiga-tiganya ini harus
terdapat dalam diri anak, agar mampu dididik oleh orang dewasa yaitu: a.
Harus mempunyai kemampuan sosialitasdapat hidup dalam masyarakat b.Harus mempunyai kemampuan individualitasmemiliki pribadi
c. Harus mempunyai kemampuan moralitaskemampuan berakhlak mulia.
1.2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi