Perhatian Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

keluarga bukan hanya sebagai persekutuan hidup terkecil saja, tetapi lebih dari itu yakni sebagai lembaga hidup manusia yang dapat memberi kemungkinan celaka dan bahagianya anggota-anggota keluarga tersebut dunia akherat. Dari kewajiban yang dipikulkan oleh ayat tersebut atas pundak orang tua dapat dibedakan 2 macam tugas, yaitu: 1. Orang tua berfungsi sebagai pendidik keluarga 2. Orang tua berfungsi sebagai pemelihara serta pelindung keluarga. 10 Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam penelitian ini hanyalah terbatas pada perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan sekolah dan kasih sayang.

c. Perhatian Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Anggota Keluarga terdiri dari suami, istri, atau orang tuaayah dan ibu serta anak-anak. Ikatan dalam keluarga tersebut didasarkan kepada cinta kasih sayang antara suami-istri yang melahirkan anak-anak. Oleh karena itu hubungan pendidikan dalam keluarga adalah didasarkan atas adanya hubungan kodrati antara orang tua dan anak. Pendidikan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar cinta kasih sayang yang kodrati, rasa kasih sayang murni, yaitu rasa cinta kasih sayang seorangtua terhadap anaknya. Rasa kasih sayang inilah yang menjadi sumber kekuatan yang menjadi pendorong orang tua untuk tidak jemu-jemunya membimbing dan memberikan pertolongan yang dibutuhkan anak-anaknya. Keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak. Oleh karena itu keluarga disebut sebagai”primary community” yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan, kewajiban orang tua tidak hanya sekedar memelihara eksistensi anak untuk menjadikannya kelak sebagai 10 H.M.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama,Jakarta : bulan bintang h. 79-80 seorang pribadi, tetapi juga memberikan pendidikan anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang. Utama karena sebagian besar hidup anak berada dalam keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah didalam keluarga. Jadi besar dan sangat mendasar pengaruh keluarga terhadap perkembangan pribadi anak terutama dasar-dasar kelakuan seperti sikap, reaksi dan dasar-dasar kehidupan lainnya seperti kebiasaan makan, berpakaian, cara bicara, sikap terhadap dirinya dan terhadap orang lain termasuk sifat-sifat kepribadian lainnya yang semua itu terbentuk pada diri anak melalui interaksinya dengan pola-pola kehidupan yang terjadi dalam keluarga. Oleh karena itu kehidupan dalam keluarga jangan sampai memberikan pengalaman-pengalaman atau meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang akan merugikan perkembangan hidup anak kelak dimasa dewasa. 11 Di dalam keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya. Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan factor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab disinilah keseimbangan jiwa didalam perkembangannya individu selanjutnya ditentukan. Seorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, dalam keadaan penuh ketergantungan dengan orang lain, tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri. Ia lahir dalam keadaan suci bagaikan meja lilin berwarna putiha sheet of white paper avoid of all characters atau yang lebih dikenal dengan istilah tabularasa. 12 Di dalam islam secara jelas nabi Muhammad Saw, mengisyaratkan lewat sabdanya yang berbunyi: 11 H.M. Alisuf Sabri, ilmu pendidikan , Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya: 1999 cet.ke-1,h.14. 12 Hasbullah , dasar-dasar ilmu pendidikan , PT.Raja Grafindo Persada, 2008, Ed. revisi 6, h. 40 ةﺮﻃﻓﻟاﻰﻟ ا ﺪﻟﺗ ﺎﺴ ا لآ و ﺑا و اﺪوﻬ ﺪ ﺑ ا و ﺎﺴﺠ و ارﺻ ﺎﺴ ﻓ ﺎﺴ ﺎ ﺎﻜ ﺎﻓ Artinya: “Tiap- tiap orang itu dilahirkan ibunya atas dasar fitrah beragama islam dan tergantung ayah ibunya yang mendidik dia menjadi orang yang beragama yahudi, nasrani, atau majusi. Maka bila keduanya muslim, jadilah anaknya muslim”HR Muslim. Suci artinya belum terisi oleh pengaruh-pengaruhatau tulisan apa pun, disinilah peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama, yang akan menjadikan dan membentuk pribadi anak dengan tulisan yang diinginkannya. Campur tangan orang tua sangat dibutuhkan dalam membagi waktu, serta pengawasan terhadap pelaksanaannya pembagian waktu dan jadwal belajar dirumah. Anak akan membagi waktu antara tugas-tugas sekolah dengan bermain-main. Oleh karena itu orang tua harus membantu dalam perencanaan waktu belajar dan disiplin belajar dirumah. Berdasarkan uraian diatas, sudah dapat dipastikan bahwa perhatian orang tua dalam pendidikan anaknya sangat menentukan sekali terhadap belajar anak disekolahnya. Untuk itu orang tua perlu memperhatikan dalam hal : 1. Menyediakan fasilitas belajar anak di rumah atau sarana kebutuhan belajar. 2. Merencanakan waktu belajar di rumah dan membiasakan disiplin belajar. 3. Memberi bantuan belajar bila anak belum mengerti terhadap suatu materi, atau bimbingan belajar dirumah. 4. Beri motivasi, bangkitkan semangat, ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian penulis mendifinisikan perhatian orangtua sebagai berikut: Secara umum orang tua mempunyai tiga peranan terhadap anak: 1. Merawat fisik anak, agar anak tumbuh kembang dengan sehat. 2. Proses sosialisasi anak, agar anak belajar menyesuaikan diri terhadap lingkugannya keluarganya, masyarakat, kebudayaan. 3. Kesejahteraan psikologis dan emosional dari anak. Fungsi terakhir ini masih kurang disadari oleh para orangtua. Bagaimana pengaruh orangtua terhadap pembentukan prilaku anaknya, merupakan suatu yang sangat majemuk, tergantung dari bermacam-macam faktor, antara lain: 1. Ciri-ciri orang tua: a. Usia b. Pendidikan c. Taraf social-ekonomi d. Kepribadian dan sebagainya 2. Ciri-ciri anak: a. Penampilan fisik b. Jenis kelamin c. Kesehatan d. Kepribadian dan sebagainya Factor-faktor ini semua mempunyai dampak terhadap sikap dan prilaku Orang tua, Terhadap anaknya. Oleh karena itu sulit untuk mengharapkan Orang tua bersikap sama. Terhadap semua anaknya. Dalam hal ini sama harus diartikan “sesuai dengan sifat dan Kebutuhan masing-masing anak.” 13 Dan seharusnya sikap orang tua terhadap anaknya adalah sebagai berikut: 1. Mereka memberikan kebebesan kepada anak-anaknya, karena anak sebagai makhluk yang mempunyai pribadi sendiri 2. Anak-anak selalu dididik dengan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan hidup masa depannya 3. Hubungan orang tua dengan anak-anaknya mengandung unsure kebebasan sehingga dengan adanya ini anak dapat melatih dirinya untuk hidup selfstanding yang berarti anak selalu dilatih untuk menjadi dewasa yang berpribadi kuat 4. Anak-anak selalu dipupuk kemampuannya dengan pemeliharaan kesehatan tubuhnya melalui pendidikan jasmani sebaik-baiknya 5. Anak-anak diajar dengan pekerjaan-pekerjaan tanganhandicraft untuk bekal hidup mereka dimasa akan dating 6. Anak-anak selalu diberi kesibukan-kesibukan kerja dan didorong untuk bekerja sendiri, sedang pekerjaan yang diberikan kepada mereka disesuaikan dengan tingkat umur masing-masing, bahkan sering kali lebih tingggi sedikit dari taraf umurnya. 7. Anak-anak diberi dasar pengertian tentang hidup bermasyarakat yang bermanfaat di masa depannya 8. Anak-anak tidak dididik secara paksa melainkan secara bebas. 9. Anak-anak diberi pengertian bahwa orang tua tidak akan selamanya memberi nafkah serta bertanggung jawab atas mereka, apalagi setelah pendidikannya dewasa. Teori –Teori Perhatian Orang Tua Pada Pendidikan Anak 13 Lubis salam, Menuju Keluarga Sakinah,Surabaya: Terbit Terang,, h. 76‐77 Teori adalah pendapat yang dikemukakan oleh seorang ahli, dan biasanya berisi tentang konsep dan prinsip. Secara bahasa perhatian adalah dapat diartikan sebagai minat, apa yang disukai atau yang disenangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek, baik didalam maupun diluar dirinya. 14 Perhatian dapat diartikan dua macam: 1. Perhatian adalah pemusatan tenagakekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu objek. 2. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktifitas. 15 “Pemusatan perhatian orang tua yang diberikan dengan sadar sebagai respon terhadap Objek disini berupa perhatian orang tua pada pendidikan anak, motivasi dan minat belajar anak”. Perhatian Keluarga sebagai salah satu dari tiga lingkungan pendidikan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan jiwa anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup: a. Tempatlingkungan fisik, keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam. b. Kebudayaan lingkungan budaya dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan. c. Kelompok hidup bersamalingkungan social atau masyarakat keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan. Ki Hajar Dewantara : lingkungan-lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkunan sekolah, dan lingkungan organinisasi pemuda, yang ia sebut dengan Tri Pusat Pendidikan. 16 Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikanpakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dan lain-lain, dinamakan linkungan pendidikan. Tiga lingkungan pendidikan tesebut adalah: 14 Abu Ahmadi, Psikologi perkembangan …, Cet, Ke-2. h.145 15 Wasty Ssoemanto, psikologi pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Cet.ke-5, h. 34 16 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan…, h. 33-36

a. Keluargapendidikan informal