inflation indexation. Dalam kondisi tersebut maka pada dasarnya inflasi hanya dapat turun jika terjadi favorable supply shocks atau karena pengetatan moneter yang
mentolerir dampak resesi ekonomi. Dalam kondisi ekspektasi inflasi yang tinggi dan dengan kebijakan moneter yang belum kredibel, disinflasi akan menghasilkan
pengorbanan pertumbuhan ekonomi yang besar.
2.6 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teoritis dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Inflasi
Indeks Harga
Ekspor BIRate
Suku Bunga Pasar Uang
Domestik Demand
Indeks Harga
Impor Net Eksternal
Demand
Universitas Sumatera Utara
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah dilakukan sebelumnya, dapat ditarik hipotesis yaitu :
1. BI Rate, SBPU, Permintaan Domestik, Permintaan Eksternal Neto, Indeks Harga
Ekspor dan Indeks Harga Impor berkontribusi terhadap Inflasi di Indonesia. 2.
SBPU, Permintaan Domestik, Permintaan Eksternal Neto, Indeks Harga Ekspor, Indeks Harga Impor dan Inflasi berkontribusi terhadap BI Rate di Indonesia.
3. BI Rate, Permintaan Domestik, Permintaan Eksternal Neto, Indeks Harga Ekspor,
Indeks Harga Impor dan Inflasi berkontribusi terhadap SBPU di Indonesia. 4.
BI Rate, SBPU, Permintaan Eksternal Neto, Indeks Harga Ekspor, Indeks Harga Impor dan Inflasi berkontribusi terhadap Permintaan Domestik di Indonesia.
5. BI Rate, SBPU, Permintaan Domestik, Indeks Harga Ekspor, Indeks Harga Impor
dan Inflasi berkontribusi terhadap Permintaan Eksternal Neto di Indonesia. 6.
BI Rate, SBPU, Permintaan Domestik, Permintaan Eksternal Neto, Indeks Harga Impor dan Inflasi berkontribusi terhadap Indeks Harga Ekspor di Indonesia.
7. BI Rate, SBPU, Permintaan Domestik, Permintaan Eksternal Neto, Indeks Harga
Ekspor dan Inflasi berkontribusi terhadap Indeks Harga Impor di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk itu dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik analisa VAR untuk melihat hubungan antar variabel-variabel yang menjadi pilihan dalam
penentuan sarana operasional dalam usaha pengendalian tingkat inflasi ini. Dan setelah itu, kita akan bisa melihat variabel-variabel mana yang mempunyai peran
besar dalam pengendalian inflasi. Idealnya, variabel yang mempunyai keeratan hubungan yang lebih dekat yang seharusnya dipilih oleh otoritas moneter untuk
dijadikan sebagai alat instrumen pengendali yang lebih efektif. Dengan begitu kita bisa menentukan apakah pilihan variabel yang diambil saat ini sudah tepat atau
sebaliknya. Sedangkan teknik penulisan tesis ini adalah menggunakan teknik studi
literature, yaitu menggali dan menganalisis pelbagai informasi yang terkait dalam berbagai buku dan bahan pustaka yang lain. Sedangkan untuk data-data moneter,
penulis olah dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan BPS.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jenis data runtun waktu time series selama kurun waktu Januari 2001 sampai dengan Desember 2009
Universitas Sumatera Utara