32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada koran harian Monitor Depok. Penelitian ini membahas masalah yang
lebih dititikberatkan pada bidang pemasaran yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan keputusan untuk melakukan pembelian koran harian Monitor Depok yang berlokasi di JL. Margonda Raya Ruko Helmurri Kav 177 No 1-2.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen atau pembaca di wilayah kotamadya Depok. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
non probabilty melalui cara convenience sampling, yakni unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan
bersifat kooperatif Hamid, 2007:30. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang
yang berada di wilayah kotamadya Depok. Karena menurut Roscoe dalam Sugiyono, 2007:130 bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan
korelasi atau regresi berganda, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti, misalnya variabel penelitiannya ada 5
independen dan dependen, maka jumlah anggota sampel 10 x 5 = 50.
33
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data subjek, yaitu jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari
seorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian responden Indriantoro dan Supomo, 2002:145
. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data-data teoritis serta mempelajari dengan seksama teori-teori yang berkaitan
langsung dengan permasalahan yang dibahas. Tujuan dari adanya studi kepustakaan adalah untuk memberikan wawasan dan landasan teori yang
menjadi dasar untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. Data-data teoritis pada studi kepustakaan bersumber dari buku-buku, jurnal, artikel,
dan skripsi.
2. Studi lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner sebagai data primer, untuk meminta tanggapan
responden secara langsung. Kuesioner disebarkan dan diantarkan langsung dan pengembalian kuesioner dilakukan dengan mendatangi responden
secara langsung berdasarkan waktu yang telah disepakati.
34
D. Metode Analisis
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dilakukan
untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan
diteliti. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing
butir pertanyaan dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing- masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0.05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya Ghozali,2005:45.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Dengan kata lain, alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang
berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
35 Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika memberikan nilai
cronbach alpha 0,60 Ghozali, 2005:41.
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari
uji multikolonieritas, heterokedatisitas, dan normalitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data
dapat dideteksi dengan melihat normal propability plot. Jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun, jika data titik menyebar jauh dari diagonal dan
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005:112.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada
36 multikolonieritas tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
Ada multikolonieritas atau tidak dilihat dengan melihat nilai tolerance untuk keempat variabel bebas yang lebih besar dari 10 persen 0.1 dan
nilai VIF variance inflation factor bernilai kurang dari 10 Bhuono,2000:58
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika
terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentu pola yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Namun,
jika tidak terdapat suatu pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas Ghozali 2005:105.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi dalam penelitian ini menjadi alat untuk mengukur bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Tujuan dari analisis regresi adalah untuk memprediksi besarnya variabel
37 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ ε
r
R
2
= TSS
RSS dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah
diketahui besarnya Santoso, 2000: 163. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel
independen, maka digunakan model regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Dimana : Y
: Keputusan pembelian produk. a
: intercept variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel dependen dan variabel independen
b : koefisien regresi dari variabel independen
X
1
: Faktor Budaya X
2
: Faktor Sosial X
3
: Faktor Pribadi X
4
: Faktor Psikologis ε
r
: Error term
4. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi adalah kemampuan variabel independen menjelaskan
variabel dependen
terikat. Koefisien
determinasi menunjukkan suatu proporsi dari varian yang dapat diterangkan oleh
persamaan regresi Regression Of Sum Square, RSS terhadap varian total Total Of Sum Square, TSS. Besarnya koefisien determinasi dirumuskan
sebagai berikut :
38 R
2
=
2 2
2 2
2 1
1
. .
. .
Y Y
n Y
YX b
YX b
a n
Dan untuk menghitung R
2
digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai R
2
akan berkisar antara 0 sampai dengan 1 Suharyadi, 2004:515.
5. Uji Hipotesis
a. Uji F simultan
Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi tersebut. Adapun rumusan hipotesis untuk uji F adalah :
Ho :
β
1
=
β
2
… … = 0 Variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap variabel
dependen. Ha :
β
1
≠
β
2
… … ≠ 0 variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Variabel dependen.
Bila nilai F
hitung
lebih besar dari pada F
tabel
atau tingkat signifikannya lebih kecil dari 5 α : 5 = 0.05 maka hal ini
menunjukkan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima, yang berarti bahwa variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen secara simultan. Untuk menentukan F
hitung
dapat dilakukan dengan rumus : F =
k n
R k
R
1 1
2 2
Dimana: R
2
= koefisien determinasi
39 n
= jumlah pengamatan sampel k
= jumlah parameter yang diestimasi dalam regresi
b. Uji t Uji Secara Parsial
Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, dengan
menganggap variabel lain bersifat konstan atau digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel
X dan variabel Y. Rumusan hipotesis:
Ho :
β
i
= 0 Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Ha :
β
i
≠ 0 Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Bila t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
atau nilai signifikan t α : 5 0.05 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel
dependen. t
hitung
dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Sb i
bi t
hitung
1
= 0 dengan rumus t
hitung
Sb b
i
Dimana : b
i
= koefisien variabel ke-i β
i
= parameter ke-i yang dihipotesiskan
40 Sb
= kesalahan standar Sb adalah Standard error dari koefisien regresi dengan rumus
matematis sebagai berikut :
n x
x se
Sb
2 2
se adalah standard error sampel yang dirumuskan sebagai berikut :
2
2
n e
se Dimana Σ e
2
dapat dirumuskan sebagai berikut :
XY
b Y
a Y
e
t 2
E. Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas Independent Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor – faktor yang terdiri
dari : 1.
Budaya X
1
Faktor Budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen Kottler dan Keller 2007:214. Terdiri
dari. Pertama, budaya yang merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh
seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting
41 lainnya. Kedua, Sub budaya adalah sekelompok orang dengan
sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas,
agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketiga, Kelas Sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur
dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa. Kelas sosial juga merupakan kelompok yang
relatif homogen dan bertahan dalam sebuah masyarakat kota yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam
setiap jenjang memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial memiliki tingkatan-tingkatan dari yang paling rendah
sampai yang tinggi Ihalauw dan prasetijo, 2005:40. 2.
Sosial X
2
Tingkah laku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial meliputi Kottler dan Keller, 2007:217. Pertama,
Kelompok Acuan terdiri dari kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler informal seperti keluarga, teman, tetangga,
rekan kerja. Dan kelompok sekunder yang mempunyai interaksi interaksi lebih formal dan kurang reguler seperti kelompok
keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerja. Kedua, Keluarga, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri
dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli yakni,
42 keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung.
keluarga prokreasi yang terdiri dari pasangan dan anak seseorang Kottler dan Keller 2007:219. Ketiga, peran dan status. Peran
terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran
membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk
yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat. 3.
Pribadi X
3
Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-
nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.
Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi Kottler dan Keller, 2007:222, yaitu: Usia dan tahap Siklus
Hidup, orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Lingkungan ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan
produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan
43 dan tingkat minat. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian
biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri,
kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan. bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan
produk atau merek tertentu. Para konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang
memiliki kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri aktual, konsep diri ideal, konsep diri orang lain. Gaya hidup dan
nilai, pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya itulah yang dimaksud gaya hidup.
Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sistem kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen.
4. Psikologis X
4
Sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa
lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor
psikologi. Ada empat proses psikologis penting Kottler dan Keller, 2007:226: Pertama, Motivasi, memenuhi kebutuhan yang
cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. Teori motivasi menurut Maslow Kottler
dan Keller 2007:227 mengatakan bahwa kebutuhan manusia
44 tersusun secara berjenjang dimulai dari kebutuhan fisik makanan,
minuman, tempat tinggal, kebutuhan keamanankeamanan, perlindungan, kebutuhan sosial perasaan diterima sebagai
anggota keluarga dicintai, kebutuhan penghargaan harga diri, pengakuan, status, dan kebutuhan aktualisasi diri pemahaman,
dan pengembangan diri. Kedua, Persepsi adalah proses yang dilalui
orang dalam
memilih, mengorganisasikan
dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang
berarti mengenai dunia. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh
persepsinya mengenai situasi. Orang dapat membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses
penerimaan indera, yaitu: Perhatian selektif, kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka
hadapi. Distorsi selektif, Menguraikan kecenderungan orang untuk meng-intepretasikan informasi dengan cara yang akan
mendukung apa yang telah mereka yakini. Ingatan selektif, Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengingat
informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif. Persepsi subliminal, dalam mekanisme
persepsi selektif menuntut keterlibatan dan pemikiran aktif pihak konsumen. Ketiga, Pembelajaran menggambarkan perubahan
dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman.
45 Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah
laku manusia dipelajari. Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh
dorongan, rangsangan,
petunjuk respon
dan pembenaran.
Keempat, memori,
melalui tindakan
dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.
b. Variabel Terikat Dependent Variabel
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian Y. Keputusan pembelian adalah proses merumuskan
berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Proses keputusan
pembelian terdiri dari lima tahap yakni: Pengenalan masalah, Proses membeli dimulai ketika konsumen mengenali adanya masalah atau
kebutuhan. Pencarian informasi, seberapa jauh konsumen mencari informasi akan tergantung pada kekuatan dorongan, jumlah informasi
awal, kemudahan memperoleh informasi lebih jauh, nilai dan informasi tambahan, dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian
tersebut. Ada empat sumber informasi yang didasarkan pada kelompok : sumber pribadi, sumber komersil, sumber pengalaman,
sumber publik Kottler dan Susanto, 2000:252. Evaluasi alternatif, bagaimana konsumen memproses informasi mengenai merk yang
bersaing dan membuat nilai terakhir dalam semua situasi pembelian. Keputusan pembelian, Pada umumnya konsumen akan membeli
46 merek yang paling dikehendaki, tetapi terdapat 2 faktor yang muncul
diantara kehendak membeli dan keputusan membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sedangkan yang kedua adalah situasi yang
tidak diharapkan. Perilaku setelah pembelian, setelah pembelian, konsumen akan merasa puas atau tidak puas, akan masuk kedalam
tindakan setelah pembelian yang sangat berarti bagi pemasar. Jadi, para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan
pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Skala
Budaya X1 1. Perilaku mendasar
2. Kelompok ras 3. Wilayah geografis
4. Kelas Sosial Likert
Sosial X2 1. Pengaruh Teman
2. Pengaruh keluarga 3. Peran dan status sosial
Likert
Pribadi X3 1. Usia dan siklus hidup
2. Pekerjaan 3. Lingkungan Ekonomi
4. Penghasilan 5. Kepribadian dan konsep diri
6. Gaya hidup Likert
Psikologis X4
1. Motivasi 2. Persepsi
Likert
47 3. Pembelajaran
4. Memori Keputusan
Pembelian Produk Y
1. Mengenali kebutuhan dan keinginan 2. Mencari informasi
3.Kesesuaian dengan
kebutuhan dan
keinginan 4. Pengambilan keputusan
5. Pembelian kembali Likert
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah singkat perusahaan
Depok adalah sebuah kota otonom yang tumbuh pesat, ditunjang oleh berbagai kegiatan usaha terutama industri ringan, perdagangan, jasa dan
pendidikan. Sesudah menjadi kota administratif kotif selama 17 tahun, kemudian pada tanggal 27 April 1999 meningkat statusnya menjadi kota
Depok yang mempunyai 11 kecamatan dengan luas wilayah 20.504.54 ha200,9 km sepertiga luas DKI Jakarta dan dengan jumlah penduduk
sekitar 1,3 juta jiwa. http.www.depok.go.id Depok sudah berkembang sedemikian pesat, namun selama ini belum ada
satu pun surat kabar lokal yang melayani kebutuhan informasi khusus kota Depok dan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan Bisnis Indonesia Group
menerbitkan surat kabar Monitor Depok. PT. Aksara Depok Makmur merupakan anak perusahaan PT. Jurnalindo
Aksara Grafika PT. JAG, penerbit Harian Bisnis Indonesia. Secara tidak langsung, harian yang dibangun di Depok ini menjadi pilot project bagi
harian-harian lain yang akan dikembangkan di sekitar Jakarta. Karena pada saat itu belum ada harian yang mampu mengakomodasi berita-berita di
tingkat lokal. Harian yang ada di Depok umumnya adalah harian nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Republika, Warta Kota, Berita Kota dan