48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah singkat perusahaan
Depok adalah sebuah kota otonom yang tumbuh pesat, ditunjang oleh berbagai kegiatan usaha terutama industri ringan, perdagangan, jasa dan
pendidikan. Sesudah menjadi kota administratif kotif selama 17 tahun, kemudian pada tanggal 27 April 1999 meningkat statusnya menjadi kota
Depok yang mempunyai 11 kecamatan dengan luas wilayah 20.504.54 ha200,9 km sepertiga luas DKI Jakarta dan dengan jumlah penduduk
sekitar 1,3 juta jiwa. http.www.depok.go.id Depok sudah berkembang sedemikian pesat, namun selama ini belum ada
satu pun surat kabar lokal yang melayani kebutuhan informasi khusus kota Depok dan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan Bisnis Indonesia Group
menerbitkan surat kabar Monitor Depok. PT. Aksara Depok Makmur merupakan anak perusahaan PT. Jurnalindo
Aksara Grafika PT. JAG, penerbit Harian Bisnis Indonesia. Secara tidak langsung, harian yang dibangun di Depok ini menjadi pilot project bagi
harian-harian lain yang akan dikembangkan di sekitar Jakarta. Karena pada saat itu belum ada harian yang mampu mengakomodasi berita-berita di
tingkat lokal. Harian yang ada di Depok umumnya adalah harian nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Republika, Warta Kota, Berita Kota dan
49 Pos Kota. Sementara koran-koran lokal yang sudah lebih dulu terbit tidak
konsisten dan tidak ada yang bersifat koran harian, sehingga keinginan untuk membuka harian di Depok diprakarsai oleh Lulu Terianto, Sukamdani S.
Gitosardjono, Moh Imam Bahtera, Moch Effendi Aboed dan sumbangan ide dari Bambang Naturhadi serta wartawan redaktur senior di Bisnis Indonesia
dan Solo Pos semakin kuat. Survei kecil-kecilan di Depok, yang dilakukan untuk mengetahui
tanggapan serta reaksi masyarakat Depok jika ada harian di kota ini, menunjukkan bahwa masyarakat Depok menyambut baik rencana kehadiran
harian ini. Setelah persiapan yang singkat, September-Desember 2003, akhirnya terbitlah harian Monitor Depok edisi perdana pada tanggal 7 Januari
2004 dengan format koran umum. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia, dengan jumlah halaman sebanyak 12 halaman.
Surat kabar harian Monitor Depok dirancang sebagai koran peristiwa, dimana pemberitaan media ada pada kejadian nyata dalam kehidupan
masyarakat Depok dan sekitarnya. Surat kabar harian Monitor Depok difungsikan sebagai sarana informasi dan komunikasi antar unsur masyarakat
warga, pengusaha, kelompok-kelompok kepentingan dalam bidang ekonomi, bisnis, politik, sosial budaya.
Sebagai koran lokal, Monitor Depok membagi pemberitaannya dengan 60 berita lokal dan 40 berita nasional, regional dan internasional. Unsur
utama pemberitaan Monitor Depok tetap pada pemberitaan di Depok, yang menjadi andalan harian ini.
50 Seiring berjalan waktu, pada tahun 2009 Monitor Depok terjadi
pembelian PT. Aksara Depok Makmur dan juga pergantian manajemen baru oleh Pradi Supriatna, seorang pengusaha Depok yang juga warga asli Depok.
Dan kantornya juga berpindah ke Jl. Margonda Raya, Ruko Helmurri Kav 177 No. 1-2. Dengan melepas diri dari Harian bisnis Indonesia.
Surat kabar Monitor Depok mempunyai oplah 15.000 eksemplar dan Pembaca surat kabar Monitor Depok memiliki keragaman yang dapat dilihat
dari golongan pembaca berdasarkan: 1.
Usia: 25 tahun = 5 , 25-35 tahun = 16.5 , 36-44 tahun = 36 , dan 45 tahun = 42.5 .
2. Jenis kelamin: laki-laki = 83 , dan Wanita = 17
3. Pendidikan: SLTP = 10 , SLTA = 32.3 , Diploma = 41.5 ,
S1 = 14 , dan S2 = 2 4.
Profesi: Mahasiswa Ibu Rumah Tangga = 8 , PNS dan BUMN = 19 , PengusahaPedagang = 22 , dan Karyawan Swasta = 51
5. Sosial Ekonomi: Kelas A = 30 , Kelas B = 23 , Kelas C = 40 , dan
kelas D = 7 .
2. Visi, Misi dan Tujuan Monitor Depok