BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit
serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Pengertian bank yang terdapat dalam PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi
Keuangan 2008:1, yaitu : bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak yang memiliki
dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Ada tiga kegiatan pokok
yang dilakukan oleh bank, yaitu: a. penghimpun dana giro, deposito, tabungan dengan sasaran
meminimumkan biaya perolehan dana, b. alokasi dana kredit dan investasi dengan sasaran
memaksimumkan pendapatan bank, c. pelayanan jasa keuangan transfer, Letter Of Credit, cek perjalanan,
money changer, bank garansi dan lain – lain dan jasa nonkeuangan pelatihan pegawai pergudangan, kotak pengamanan dan jasa – jasa
komputer dengan sasaran memaksimumkan kemampuan nasabah Irmayanto, 2004 : 65.
2. Loan to Deposit Ratio LDR
LDR merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk
memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. LDR paling sering digunakan oleh analis keuangan dalam
Universitas Sumatera Utara
menilai suatu kinerja bank terutama dari seluruh jumlah kredit yang
diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank.
Menurut Simorangkir 2004:147, Loan to Deposit Ratio LDR adalah perbandingan antara kredit yang diberikan dan dana pihak ketiga, termasuk
pinjaman yang diterima, tidak termasuk pinjaman subordinasi. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang
dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Batas aman LDR suatu bank secara umum
sekitar 90 - 100, sedangkan menurut ketentuan bank sentral batas aman LDR suatu bank 110. Alasan memilih variabel ini adalah dengan
pertimbangan bahwa semakin besar jumlah kredit yang diberikan oleh bank
maka akan semakin rendah tingkat likuiditas bank yang bersangkutan, namun dilain pihak semakin besar jumlah kredit yang diberikan diharapkan
bank akan mendapatkan return yang tinggi pula. Hal tersebut akan
mempengaruhi penilaian investor dalam mengambil keputusan investasinya.
3. Non Performing Loan NPL