Durbin Watson didapat nilai batas atas du 1,7684 dan nilai batas bawah dl 1,468, dan 4-du = 2,2316. Nilai DW lebih besar dari du dan lebih
kecil dari 4–du 1,7398 2,164 2,2316, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dari autokorelasi.
Dengan demikian, dari hasil seluruh pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah
memenuhi estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis statistik selanjutnya untuk memprediksi
kecukupan modal perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen LDR, NPL dan ROA.
4. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.520
a
.270 .214
.27897 2.164
a. Predictors: Constant, LAG_CAR, LN_NPL, LN_LDR, LN_BOPO, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR
Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi korelasi atau hubungan yang signifikan antara LDR, NPL , ROA dan BOPO sebagai variabel
independen dengan CAR sebagai variabel dependen. Hal ini terlihat dari nilai R sebesar 0,520 atau 52. Angka ini 50 . Angka R Square
Universitas Sumatera Utara
R
2
atau koefisien determinasi bernilai 0,27. Angka ini mengindikasikan bahwa 27 variasi atau perubahan dalam CAR dapat dijelaskan oleh
LDR, NPL, ROA, dan BOPO. Sedangkan sisanya sebesar 73 dijelaskan oleh sebab – sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian. Kemudian standard error of estimate adalah sebesar 0,27897. Semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat
dalam memprediksi kecukupan modal CAR.
b. Uji statistik “F”
Tabel 4.8 Uji Statistik “F”
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.895 4
.474 6.133
.000
a
Residual 5.177
67 .077
Total 7.072
71 a. Predictors: Constant, LN_BOPO, LN_LDR, LN_NPL, LN_ROA
b. Dependent Variable: LN_CAR
Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS, 2010
Tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 6,133 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai probabilitas yang diperoleh 0,05, yang
berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, yaitu kecukupan modal CAR. Nilai signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji “F” lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5
0,05. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima dan atau Ho ditolak,
Universitas Sumatera Utara
artinya varibel LDR, NPL, ROA dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap variabel CAR.
c. Uji statistik “t” Pengaruh LDR, NPL, ROA, dan BOPO secara parsial terhadap CAR
dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Uji Statistik “t”
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-.909 .380
-2.394 .019
LN_LDR .031
.111 .034
.283 .778
.776 1.288
LN_NPL .021
.044 .059
.471 .639
.703 1.422
LN_ROA .178
.049 .557
3.607 .001
.458 2.185
LN_BOPO .036
.340 .015
.107 .915
.523 1.912
a. Dependent Variable: LN_CAR
Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS, 2010
Nilai t hitung variabel LDR X
1
diperoleh sebesar 0,283 dan nilai signifikansi sebesar 0,778. Nilai signifikansi untuk uji “t” yang diperoleh
sebesar 0,778 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima dan atau
Ha ditolak, artinya secara parsial variabel LDR tidak berpengaruh terhadap CAR.
Universitas Sumatera Utara
Nilai t hitung variabel NPL X
2
diperoleh sebesar 0,471 dan nilai signifikansi sebesar 0,639. Nilai signifikansi untuk uji “t” yang diperoleh
sebesar 0,639 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima dan atau
Ha ditolak, artinya secara parsial variabel NPL tidak berpengaruh terhadap CAR.
Nilai t hitung variabel ROA X
3
diperoleh sebesar 3,607 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi untuk uji “t” yang diperoleh
sebesar 0,001 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima dan atau
Ho ditolak, artinya secara parsial variabel ROA berpengaruh terhadap CAR.
Nilai t hitung variabel BOPO X
4
diperoleh sebesar 0,107 dan nilai signifikansi sebesar 0,915. Nilai signifikansi untuk uji “t” yang diperoleh
sebesar 0,915 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima dan atau
Ha ditolak, artinya secara parsial variabel BOPO tidak berpengaruh
terhadap CAR.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel uji “t” di atas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = -0,909 + 0,031X
1
+ 0,021X
2
+ 0,178X
3
+ 0,036X
4
+ e, Dimana:
Y = Capital Adequacy Ratio CAR, dalam satuan
a = konstanta
ß
1,
ß
2 ,
ß
3,
ß
4
= koefisien regresi variabel X
1
= Loan to Deposit Ratio LDR, dalam satuan X
2
= Non Performing Loan NPL, dalam satuan X
3
= Return On Assets ROA, dalam satuan X
4
= Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, dalam satuan
e = tingkat kesalahan pengganggu
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing – masing variabel menjelaskan bahwa:
a. konstanta sebesar -0,909 menyatakan bahwa apabila tidak ada nilai
variabel bebas yaitu LDR, NPL, ROA dan BOPO, maka nilai kecukupan modal yang dilihat dari nilai Y adalah sebesar -0,909,
b. koefisien LDR sebesar 0,031 menunjukan bahwa setiap kenaikan LDR 1
satuan, maka kecukupan modal akan meningkat sebesar 0,031 satuan atau 3,1 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap,
Universitas Sumatera Utara
c. koefisien NPL sebesar 0,021 menunjukan bahwa setiap kenaikan NPL 1
satuan, maka kecukupan modal akan meningkat sebesar 0,021 satuan atau 2,1 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap,
d. koefisien ROA sebesar 0,178 menunjukan bahwa setiap kenaikan ROA 1
satuan, maka kecukupan modal akan meningkat sebesar 0,178 satuan atau 17,8 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap,
e. koefisien BOPO sebesar 0,036 menunjukan bahwa setiap kenaikan BOPO
1 satuan, maka kecukupan modal akan meningkat sebesar 0,036 satuan atau 3,6 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
B. ANALISIS HASIL PENELITIAN