Pengertian Zakat TINJAUAN ZAKAT MENURUT HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN ZAKAT MENURUT HUKUM ISLAM

A. Pengertian Zakat

Kata zakat merupakan masdar dari fiil madhi kata kerja lampau ﻰآز dan fiil mudhori kata kerja sedang atau akan datang yang ﻰآﺰ secara etimologis berarti berkah, tumbuh, bertambah, bersih dan baik. Sesuatu yang dikatakan “zaka” berarti tumbuh dan berkembang, dan seorang itu “zaka” berarti orang itu baik. 9 Makna dari kata “zaka” sebagaimana digunakan dalam al-Quran adalah suci dari dosa. Jika pengertian itu dihubungkan dengan harta, maka menurut Islam harta yang dizakati menjadi suci dan menjadi berkah membawa kebaikan bagi hidup dan kehidupan muzakki. 10 Zakat menurut syara : Al-Mawardi berpendapat dalam kitab Al-Hawi : ﺎﻄ صْﻮ ْ ف ﺎ ْوأ ﻰ صْﻮ ْ لﺎ ْ صْﻮ ْ ْ ﺬ ﻷ ْ ا ةﺎآﱠﺰ ا ﺔ ْﻮ ْ ﺔ “Zakat itu sebutan untuk pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu untuk diberikan kepada golongan tertentu”. 11 9 A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir, Yogyakarta : PP. Al-Munawwir, 1984. 10 Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Beirut : Dar al-Kutub al-Limiyah, tth, Juz II, h. 433. 11 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, Semarang, PT.Pustaka Rizki Putra, 1999, h. 3-5. Sayid Sabiq, mendefinisikan : ﻰ ﺎ ﷲا ﻖﺣ نﺎ ﻻا ﻪ ﺮ ﺎ ا ةﺎآﺰ ا ء اﺮﻘ ا ﻰ إ “Zakat adalah nama bagi harta yang dikeluarkan oleh seseorang dari haq Allah Ta’ala kepada orang-orang fakir”. 12 Lili Bariadi dalam bukunya zakat dan wirausaha mendefinisikan : ﺔ ﻮ ف ﺎ ا ﻰ إ ﻪ ﺮ صﻮ لﺎ صﻮ رﺪﻘ ا ﻂ اﺮ “Zakat adalah nama sebutan bagi sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim kepada yang berhak menerimanya”. 13 Jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekayaan itu dari kebinasaan” demikian Nawawi mengutip pendapat Wahidi. 14 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Republik Indonesia nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, disebutkan bahwa : “Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang Muslim atau badan yang dimiliki oleh orang Muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. 15 12 Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Beirut : Dar al -Ihya, 1973, Jilid 1, h. 397. 13 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta :Centre For Entreneurship Development, 2005, h. 6. 14 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, Litera Antar Nusa dan Mizan, 1999, h. 34. 15 Departemen Agama RI, Undang-undang RI, Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, pasal 1 ayat 2. Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar nampaknya terdapat kesamaan dalam mendefinisikan makna dari kata zakat, meskipun redaksinya berbeda tetapi intinya sama.

B. Kedudukan Zakat Dalam Hukum Islam