Mendukung Pendidikan Strategi Dalam Menghimpun Dana ZIS

mampu. Sebagian besar padagang kecil, baik pedagang sayur, pedagang es dan pedagang keliling lainnya. Berikutnya diselenggarakan di Makaliwe, Grogol, Jakarta Barat. Kawasan ini merupakan kawasan padat penduduk. Kebersihan lingkungan dan sanitasi sangat tidak terawat, alasan itulah YBM memilih tempat ini untuk dijadikan lokasi pengobatan. Ketiga, dilaksanakan di Depok. Pengobatan missal di Depok mendapat sambutan cukup meriah. Bukan hanya ribuan warga yang hadir, namun Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail juga hadir memberi bantuan. Lokasi ke empat di Cimande, Bogor.

3. Mendukung Pendidikan

Biaya pendidikan merupakan salah satu fokus perhatian YBM BRI. Sebab, pendidikan merupakan wahana untuk memperbaiki generasi mendatang. Bila potensi zakat dapat digali secara maksimal, kemiskinan dan pengangguran di Indonesia dapat diatasi dengan baik. Menurut data sementara, potensi zakat Indonesia tercatat besar, yakni sekitar 7,5 triliun pertahun. Itu masih bisa bertambah jika pengelolaan zakat dilakukan secara professional dan serius. Mengingat pentingnya peranan zakat untuk membantu masyarakat kurang mampu inilah YBM BRI bergiat dalam menggali dana zakat di lingkungan BRI dan menyalurkannya kepada masyarakat tidak mampu dan membutuhkan. Komitmen untuk membantu kalangan tidak mampu itu diwujudkan YBM BRI dalam bentuk pemberian beasiswa. Pada tahun ajaran baru 2006, penerima beasiswa YBM BRI telah berjumlah 1535 anak yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Bahkan jika dilihat perkembangan dari tahun ke tahun cendrung meningkat. Tahun 2002 sebanyak 333, tahun 2003 sebanyak 615, tahun 2004 sebanyak 983, tahun 2005 sebanyak 1120 dan tahun 2006 sebanyak 1535. Meningkatnya penerima beasiswa dikarenakan kondisi ekonomi bangsa yang belum pulih. Sehingga banyak anak usia sekolah yang terancam putus sekolah. Para penerima beasiswa di YBM BRI, menurut Ahmad Fakih, dikelompokkan menjadi empat komponen, pertama komponen institusional lembaga pendidikan, kedua, sinergi dengan lembaga lain, ketiga, rekomendasi dari karyawan dan relawan BRI, keempat, dari masyarakat umum. 74 Adapun periode penerimaan beasiswa, lanjut Fakih, dilakukan setiap bulan Januari dan Juli. Namun biasanya lebih difokuskan pada bulan Juli karena berbarengan dengan tahun ajaran baru sedang bulan Januari sifatnya mengevaluasi saja. “Jika prestasinya bertahan atau bahkan meningkat maka beasiswa dapat dilanjutkan tapi jika turun maka akan dievaluasi dulu, “ungkapnya. Evaluasi dilakukan dalam rangka memotivasi anak dan untuk meningkatkan prestasinya, sehingga memiliki nilai yang bagus dan dapat diterima di sekolah negeri. Dana beasiswa perbulan untuk tingkat SD sebesar Rp 40 ribu, SMP 60 ribu, SMA 75 ribu dan Perguruan Tinggi 150 ribu. Memang secara nominal tidak besar tapi cukup untuk meringankan kebutuhan rutin mereka. Terutama untuk membeli buku-buku paket pelajaran dan biaya transportasi. Penerima beasiswa tingkat Perguruan Tinggi mendapat tugas tambahan dari YBM. Mereka diminta memberi 74 Ahmad Fakih, Staf Pendayagunaan YBM BRI. bimbingan belajar bagi tingkat di bawahnya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan tali silahturrahmi antar penerima beasiswa sekaligus memberi tambahan belajar baik agama maupun pelajaran umum bagi siswa tersebut. Selain bantuan pendidikan kepada siswa, YBM BRI juga memberi bantuan kepada sekolah. Bentuknya juga beragam mulai dari perlengkapan belajar hingga sarana fisik penunjang pendidikan seperti bangunan ruang kelas, perpustakaan, dan kebutuhan lainnya.

4. Memberdayakan Masyarakat