Dasar Hukum Zakat Beberapa Ketentuan Umum Tentang Zakat Dalam Hukum Islam 1. Syarat Wajib Zakat

4 Bersih dari hutang. Artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu bersih dari hutang, baik hutang kepada Allah nazar, wasiat maupun hutang kepada sesame manusia. 5 Mencapai nisab. Artinya mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan zakatnya. 6 Mencapai haul. Artinya harus mencapai waktu tertentu pengeluaran zakat, biasanya dua belas bulan atau setiap kali setelah menuai atau panen. 22

2. Dasar Hukum Zakat

Zakat dalam al-Quran disebut sebanyak 82 kali, ini menunjukkan hukum dasar zakat yang sangat kuat, antara lain : ☺ ☺ ☺ ةﺮﻘ ا : Artinya: Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan . 22 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomin Islam : Zakat dan Wakaf Jakarta : UI Prees, 1998, cet 1 h. 41. ⌧ ☺ ﺔ ﻮ ا : Artinya: Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. dan kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang Mengetahui . 23 Agama Islam telah menyatakan dengan tegas, bahwa zakat merupakan salah satu rukun dan fardhu yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang hartanya sudah memenuhi kriteria dan syarat tertentu. Otoritas fikih Islam yang tertinggi, Alquran dan Hadis menyatakan hal tersebut dalam banyak kesempatan. Jumhur ulama pun sepakat, bahwa zakat merupakan suatu kewajiban dalam agama yang tak boleh diingkari Ma’lim min al-Din bi al-Dharurah. Artinya, siapa yang mengingkari kewajiban berzakat, maka ia dihukum telah kufur terhadap ajaran Islam. 24 Semua ulama sepakat dalam menetapkan zakat sebagai salah satu dari kelima arkan al-Islam. Adapun tentang dasar hukumnya, banyak dijumpai ayat al-Quran dan matan hadis yang mamarintahkan kewajiban zakat. Ayat di bawah ini menunjukkan hal itu : 23 Lili Bariadi, Zakat dan Wirausaha, h. 7-8. 24 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, PT Raja Grafindio Persada, 2007, h. 58. ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ⌧ ☺ ةﺮﻘ ا : Artinya: “Hai orang-orang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu; dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk untuk kemudian kamu menafkahkan daripadanya kepada orang lain, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. al-Baqarah 2 : 267. 25 Menurut catatan sejarah, pensyariatan atau tepatnya pewajiban zakat kepada nabi Muhammad saw dan kaum muslimin baru disyariatkan pada tahun ke-2 atau ke- 3 Hijriah. Adapun dasar hukum zakat di dalam hadis-hadis rasul Allah saw diantaranya : 1 Dari Ibni Abbas r.a., sesungguhnya nabi saw pernah mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, kemudian dia Mu’adz membacakan hadis itu secara lengkap, dan di dalamnya dinyatakan bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka 25 Suma, 5 Pilar Islam,h. 109. sedekah terhadap harta kekayaan mereka, yang dipungut diambil dari orang- orang kaya mereka untuk kemudian didistribusikan kepada orang-orang fakir yang ada di tengah-tengah mereka”. 2 Dari Ibn Umar r.a., dia berkata, rasul Allah saw mewajibkan pengeluaran zakat fitrah, dengan ketentuan satru takaran sha’ kurma atau satu takaran gandum, bagi setiap orang budak maupun merdeka, laki-laki maupun erempuan, dan kecil anak-anak maupun besar dewasa dari semua kaum Muslimin; dan rasul memerintahkan agar zakat fitrah itu dibayarkan sebelum orang-orang keluar rumah untuk melakukan shalat Id. 26 3 Dari Ibn Abbas r.a., dia berkata, rasul Allah saw mewajibkan zakat fitrah sebagai sarana penyucian bagi orang yang puasa dari kemungkinan permainan dan rafats berkataberbuat keji, dan dalam rangka memberikan makan kepada orang-orang miskin. Siapa yang membayarkan zakat fitrahnya sebelum shalat Id, maka zakat fitrahnya diterima; dan siapa yang membayarkannya usai pelaksanaan shalat Id, maka pembayarannya itu dikategorikan ke dalam sedekah biasa sebagaimana sedekah-sedekah yang lain pada umumnya.

3. Jenis-Jenis Zakat