Sumpah Jabatan Notaris Tinjauan Umum Tentang Notaris 1. Notaris Sebagai Pejabat Umum

yang meliputi penentuan formasi, pengangkatan, perpindahan, pembinaan, pemberhentian notaris, notaris pengganti dan wakil notaris sementara.

3. Sumpah Jabatan Notaris

Mengingat beratnya tanggung jawab notaris sebagai pejabat umum yang diangkat dan bekerja untuk kepantingan negara, maka notaris haruslah terlebih dahulu mengangkat sumpah untuk dapat menjalankan jabatannya dengan sah. Mengenai keharusan untuk mengangkat sumpah atau janji menurut agamanya dihadapan Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk dengan tegas telah diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Jabatan Notaris. Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi para notaris tetapi juga berdasarkan Pasal 34 butir ke 3, kewajiban mengangkat sumpah juga berlaku terhadap notaris pengganti khusus. Notaris yang telah diangkat, tetapi belum mengangkat sumpah, tidak dapat menjalankan jabatannya secara sah, tetapi tidak berarti bukan notaris. Notaris yang belum mengangkat sumpah tidak berwenang untuk membuat suatu akta yang mempunyai kekuatan otentik melainkan hanya mempunyai kekuatan seperti akta yang dibuat di bawah tangan, apabila akta itu ditandatangani oleh para pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1869 KUHPerdata. Sumpah jabatan notaris sebagaimana diatur dalam Pasal 4 butir ke 2 Undang- Undang Jabatan Notaris yang berbunyi : “Saya bersumpahberjanji: Merry Natalia Sinaga: Tinjauan Yuridis Terhadap Kekuatan Pembuktian Akta Dibawah Tangan Yang Telah Di Legalisasi Dan Registrasi Oleh Notaris, 2007. USU e-Repository © 2008 bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara Repoblik Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Repoblik Indonesia tahun 1945, Undang- Undang tentang Jabatan Notaris serta peraturan perundang-undangan lainnya.. Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan amanah, jujur, saksama, mandiri dan tidak berpihak.. Bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan kewajiban saya sesuai dengan kode etik profesi,kehormatan, martabat dan tanggung jawab saya sebagai Notaris. Bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam pelaksanaan jabatan saya. Bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun tidak pernah dan tidak akan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun.“ Isi sumpah jabatan notaris dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Belovende eed yaitu notaris bersumpah akan patuh setia kepada Negara Republik Indonesia dan Undang–undang dasarnya serta menghormati semua pembesar–pembesar hakim pengadilan dan pembesar–pembesar lainnya. Dinamakan juga politieke eed. 2. Zuiveringseed yaitu notaris berjanji akan menjalankan tugasnya dengan jujur, seksama dan tidak berpihak serta akan mentaati dengan seteliti– telitinya semua peraturan–peraturan jabatan notaris yang sedang berlaku atau yang akan diadakan dan merahasiakan serapat– rapatnya isi akta–akta selaras dengan ketentuan–ketentuan peraturan– peraturan itu. Sumpah ini dinamakan juga beroepseed sumpah jabatan. 3 Sehubungan dengan sumpah jabatan notaris, apa yang harus dirahasiakan oleh notaris adalah tidak hanya dengan akta–aktanya tetapi juga semua yang diberitahukan atau disampaikan kepada notaris yang menjalankan jabatannya dalam pembuatan akta 3 G.H.S. Lumbantobing, Op Cit, hlm.114. Merry Natalia Sinaga: Tinjauan Yuridis Terhadap Kekuatan Pembuktian Akta Dibawah Tangan Yang Telah Di Legalisasi Dan Registrasi Oleh Notaris, 2007. USU e-Repository © 2008 tersebut, sekalipun itu tidak dicantumkan dalam aktanya sebab jabatan yang dipangku oleh seorang notaris adalah jabatan kepercayaan.

4. Hak Ingkar dari Notaris