Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Akta di bawah tangan sebagai alat bukti dalam proses persidangan di Pengadilan tidak mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna karena terletak pada tandatangan para pihak yang jika diakui, merupakan bukti sempurna seperti akta otentik. Suatu akta di bawah tangan hanyalah memberi pembuktian sempurna demi keuntungan orang kepada siapa sipenandatanganan hendak memberi bukti, sedangkan terhadap pihak ketiga kekuatan pembuktiannya adalah bebas. Berbeda dengan akta otentik yang memiliki kekuatan pembuktian yang pasti, maka terhadap akta di bawah tangan kekuatan pembuktiannya berada di tangan hakim untuk mempertimbangkannya Pasal 1881 ayat 2 KUHPerdata . 1. Fungsi legalisasi atas akta yang dibuat di bawah tangan adalah bahwa legalisasi merupakan pengakuan mengenai tanggal dibuatnya perjanjian, sehingga akta di bawah tangan yang telah memperoleh legalisasi memberikan kepastian bagi hakim mengenai tanggal, identitas,maupun tandatangan dari para pihak yang bersangkutan dan terkait dalam perjanjian tersebut. Dalam hal ini para pihak yang namanya tercantum dalam surat itu dan membubuhkan tandatangannya di bawah surat itu tidak lagi dapat mengatakan bahwa para pihak atau salah satu pihak tidak mengetahui apa isi surat itu, karena isinya telah dibacakan dan dijelaskan terlebih dahulu sebelum para pihak membubuhkan tandatangannya dihadapan pejabat Merry Natalia Sinaga: Tinjauan Yuridis Terhadap Kekuatan Pembuktian Akta Dibawah Tangan Yang Telah Di Legalisasi Dan Registrasi Oleh Notaris, 2007. USU e-Repository © 2008 umum yang bersangkutan dan di hadapan saksi-saksi. Berdasarkan hal tersebut maka akta di bawah tangan yang telah memperoleh legalisasi dari notaris membantu hakim dalam hal pembuktian karena dengan diakuinya isi, tandatangan dan tanggal akta tersebut dibuat, maka isi akta itupun dianggap sebagai kesepakatan para pihak. Terhadap surat di bawah tangan yang dibuat oleh pihak- pihak yang terkait dalam surat tersebut boleh menandatangani surat di bawah tangan tersebut kapan saja, dimana saja dan setelah sekian waktu di waarmerking oleh notaris, namun kekuatan surat di bawah tangan tersebut tidak bertambah atau tetap sebagai semula, hanya saja cap dan register yang diterakan diatas surat tersebut tidak menambah nilai pembuktian, melainkan hanya mempunyai arti bahwa surat itu diketahui oleh notaris, diregister, dinomori dan bila surat tersebut hilang dapat dimintakan salinannya dikantor notaris. Notaris tidak bertanggung jawab atas isi, tanggal dan tanda tangan para pihak dalam surat tersebut. 3. Akta di bawah tangan yang telah memperoleh legalisasi dan waarmerking dari Notaris dapat dibatalkan oleh hakim meskipun tugas hakim dalam hal pembuktian hanya membagi beban pembuktian, tetapi secara ex officio hakim tidak dapat membatalkan suatu akta kalau tidak dimintakan pembatalan karena hakim tidak boleh memutuskan yang tidak diminta. Dalam hal akta di bawah tangan yang diakui dimintakan pembatalan, maka hakim dapat membatalkan akta tersebut apabila terdapat bukti lawan. Akta di bawah tangan juga dapat menjadi batal demi hukum apabila tidak dipenuhinya syarat objektif atau subjektif dari suatu perjanjian Merry Natalia Sinaga: Tinjauan Yuridis Terhadap Kekuatan Pembuktian Akta Dibawah Tangan Yang Telah Di Legalisasi Dan Registrasi Oleh Notaris, 2007. USU e-Repository © 2008

B. Saran