Kecenderungan Pola Penyakit Pola Kunjungan Pasien

Tahun Total Tempat Tidur LOS Perkiraan BOR Jumlah Pasien Lama Hari Perawatan 2010 12 5 35 302 1.512 2011 12 5 41 354 1.771 2012 12 5 48 415 2.074 2013 12 5 54 467 2.333 2014 12 5 60 518 2.592 2015 12 5 66 570 2.851 2016 12 5 72 622 3.110 2017 12 5 78 674 3.370 2018 12 5 84 726 3.629 2019 12 5 90 778 3.888 Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diproyeksikan pasien ruang rawat VIP hingga tahun 2019 mencapai 3.888 orang.

c. Kecenderungan Pola Penyakit

Pola penyakit yang dirawat inap maupun rawat jalan cenderung bervariasi dan berfluktuasi setiap tahunnya. Kecenderungan pola penyakit tersebut lebih mengarah pada penyakit infeksi dan degeneratif, khususnya pada pasien rawat inap. Selama kurun waktu 4 tahun 2005-2008, diketahui penyakit diare setiap tahunnya merupakan penyakit terbanyak dari sepuluh penyakit yang ada, seperti pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Sepuluh Penyakit Terbanyak di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2005-2008 Rawat Inap No Penyakit 2005 2006 2007 2008 1 Diare 122 83 283 343 2 Penyakit Saluran Pernafasan 66 77 236 221 Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009 USU Repository © 2008 3 Demam Berdarah 11 44 132 139 4 Demam Thypoid 14 78 46 122 5 Dyspepsia 35 76 41 112 6 Katarak 12 16 35 67 7 Hypertensi 15 17 18 51 8 Observasi Febris 26 54 10 43 9 Diabetes Mellitus 12 24 - 36 10 Penyulit Kehamilan dan Persalinan 43 278 79 8 Jumlah 407 747 880 1142 Sumber: Bagian Rekam Medik RSUM 2008

4.2.2. Analisis Kondisi Eksternal

Analisis kondisi eksternal merupakan salah satu langkah strategis untuk analisis kelayakan pengembangan ruang rawat inap VIP di RSUM Banda Aceh. Analisis tersebut meliputi: demografi, sosial ekonomi, pola penyakit dan pola pencarian pengobatan masyarakat.

A. Geografis dan Demografi

Secara geografis Kota Banda Aceh yang merupakan ibukota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai luas wilayah 61.359 km 2 yang terdiri atas 9 wilayah kecamatan dan 152 wilayah desa dan secara geografis merupakan sentral kunjungan masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam. Secara demografi diketahui berdasarkan data BPS 2007, jumlah penduduk pada tahun 2007 sebesar 214.850 jiwa yang terdiri dari 12.4849 jiwa laki-laki dan 90.001 jiwa perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Dengan tingkat Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009 USU Repository © 2008 pertumbuhan yang terus meningkat dari 2,0 pada periode 2005-2006 menjadi 20,8 pada periode 2006-2007. Kota Banda Aceh merupakan wilayah perdagangan dengan kelompok laju pertumbuhan yang tertinggi di Nanggroe Aceh Darussalam. Komposisi umur penduduk di Kota Banda Aceh yang termasuk umur muda 24,3 yaitu kelompok umur 0 -14 tahun, 73,3 kelompok umur 15-64 tahun dan 2,4 berumur 65 tahun. Selain itu Kota Banda Aceh sangat berdekatan dengan Kabupaten Aceh Besar, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar jumlah penduduk Aceh Besar tahun 2007 sebanyak 313.154 jiwa yang juga akan berpengaruh dalam pemanfaatan ruang perawatan di RSUM dan akan menjadi salah satu pendukung dalam pengembangan ruang perawatan VIP di Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh. Secara terperinci data demografi Kota Banda Aceh dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Kota Banda Aceh 2007 No Kecamatan Luas Jumlah Penduduk Tumbuh 1 Meuraxa 7.258 11.226 181 2 Jaya Baru 3.780 18.011 46 3 Banda Raya 4.789 19.472 0,82 4 Baiturrahman 4.539 34.477 2,7 Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009 USU Repository © 2008 5 Lueng Bata 5.341 19.866 3,0 6 Kuta Alam 10.047 47.280 35,0 7 Kuta Raja 5.211 8.209 175,7 8 Syiah Kuala 14.244 35.749 40,6 9 Ulee Kareng 6.150 20.560 0.48 Kota Banda Aceh 61.359 214.850 20,8 Sumber: Badan Pusat Statistik 2008 Berdasarkan Tabel 4.13. di atas, diketahui bahwa pertumbuhan penduduk setiap kecamatan bervariatif. Secara umum Kota Banda Aceh mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 20,8 setiap tahunnya. Pertumbuhan ini mempunyai nilai strategis untuk pengembangan ruang rawat inap VIP di RSUM Banda Aceh, khususnya dalam analisis kebutuhan tempat tidur.

B. Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi merupakan salah satu indikator pengembangan penduduk human development dan merupakan faktor penting dalam analisis kelayakan pengembangan ruang rawat inap VIP RSUM. Ada beberapa indikator sosial ekonomi, yaitu: 1. Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan vital masyarakat. Berdasarkan data BPS 2007, tingkat pendidikan selama kurun waktu tiga tahun 2005-2007 cenderung berfluktuatif. Secara umum tingkat pendidikan di Kota Banda Aceh masih termasuk kategori rendah. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Distribusi Tingkat Pendidikan di Kota Banda Aceh Selama Kurun Waktu 2005-2007 Jenjang Pendidikan Tahun Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009 USU Repository © 2008 2005 2006 2007 Jlh 2006 2007 TidakBelum Pernah Sekolah 4,690 2.7 5,486 3.1 11,507 5.4 TidakBelum Tamat SD 20,226 11.6 21,212 11.9 27,399 12.8 Sekolah Dasar 18,785 10.8 19,337 10.9 25,591 11.9 SLTP 25,145 14.4 26,021 14.6 32,474 15.1 SLTA 80,761 46.3 81,857 46.0 88,638 41.3 Perguruan Tinggi 23,087 13.2 23,862 13.4 29,241 13.6 Tak Terjawab 1,739 1.0 106 0.1 - 0.0 Jumlah 174,433 100.0 177,881 100 214,850 100 Berdasarkan Tabel 4.14. di atas, diketahui bahwa sebagian besar masyarakat di Kota Banda Aceh menamatkan sekolah setingkat SLTA, dan cenderung berfluktuatif setiap tahunnya, yaitu tahun 2005 sebesar 46,3, tahun 2006 menurun 46,0 dan tahun 2007 menjadi 41,3. Kondisi ini menjadi nilai strategis untuk pengembangan ruang rawat inap VIP di RSUM Banda Aceh. 2. Pendapatan Domestik Regional Bruto Pendapatan domestik regional bruto didasarkan pada ketersediaan lapangan kerja, usaha dan harga. Berdasarkan data BPS 2007, selama kurun waktu 3 tahun 2005-2007, diketahui pendapatan domestik regional bruto cenderung bervariatif di setiap lapangan kerja, usaha dan harga yang ada seperti pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Pendapatan Domestik Bruto Berdasarkan Lapangan Kerja, Usaha dan Harga di Kota Banda Aceh selama kurun waktu 2005 sd 2007 Tahun dalam Jutaan Rupiah 2005 2006 2007 Lapangan Usaha Jlh 2006 2007 Pertanian 57,822 9.82 93,221 4.70 110,988 1.33 Pertambangan dan Penggalian 1,027 0.17 810 0.04 804 0.01 Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009 USU Repository © 2008 Industri Pengolahan 332,191 56.41 503,306 25.39 6,334,047 75.84 Listrik, Gas dan Air Minum 30,558 5.19 43,137 2.18 50,937 0.61 Bangunan 17,998 3.06 16,644 0.84 17,631 0.21 Perdagangan, Hotel dan Restoran 73,178 12.43 1,228,625 61.98 1,329,170 15.92 Angkutan dan Komunikasi 34,016 5.78 49,601 2.50 60,885 0.73 Keuangan dan Jasa Perusahaan 17,364 2.95 11,930 0.60 12,599 0.15 Jasa-jasa 24,762 4.20 34,916 1.76 434,404 5.20 PDRB 588,916 100.0 1,982,190 100.0 8,351,465 100.0 Berdasarkan Tabel 4.15. di atas, diketahui bahwa pendapatan domestik bruto di Kota Banda Aceh, setiap lapangan usaha cenderung bervariatif dan berfluktuatif setiap tahunnya. Sektor paling besar memberikan kontribusi terhadap pendapatan domestik bruto adalah sektor industri pengolahan seperti pada tahun 2007 sebesar 75,84. Kondisi ini memberikan kontribusi terhadap sumber pembiayaan kesehatan yang bersumber dari masyarakat out of pocket, dan berimplikasi terhadap upaya pengembangan ruang rawat inap VIP di Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh. 3. Pendapatan Perkapita Berdasarkan pendapatan perkapita masyarakat di Kota Banda Aceh juga menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data selama 2 tahun 2006-2007, diketahui terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dari 4,39 menjadi 5,07 dengan tingkat inflasi 16,36, seperti pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. Pendapatan Perkapita di Kota Banda Aceh Tahun 2006-2007 Tahun Keterangan 2005 Rp 2007 Rp 1. PDRB Perkapita 4.382.783,31 5.142.205,90 2. Pendapatan Perkapita 2.594.160 3.082.690 Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009 USU Repository © 2008 3. Laju Pertumbuhan Ekonomi 4,39 5,07 4. Pengeluaran Perkapita a. Bahan Makan b. Bukan Makanan 943.512 1.650.648 1.112.892 1.969.268 5. Inflasi 9,83 16,36 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh 2008 4. Ketenagakerjaan Berdasarkan data BPS 2008, diketahui setiap tahunnya terjadi pertumbuhan angkatan jumlah tenaga kerja penduduk yang berusia 10 tahun di Kota Banda Aceh. Data menunjukkan bahwa pada pekerja yang berpendidikan SD yang terdaftar terjadi pertumbuhan sebesar 57,13, sedangkan angkatan kerja berpendidikan SLTP mengalami pertumbuhan sebesar 41,83, seperti pada Tabel 4.17. Tabel 4.17. Pertumbuhan Angkatan Kerja Penduduk di Kota Banda Aceh Tahun 2006-2007 SD SLTP SLTA S1D-III No Tahun Jml Jml Jml Jml 1 2003 3,233 3,351 7,303 387 2 2004 750 1,822 8,422 938 3 2005 655 3,888 11,612 723 4 2006 2,295 5,741 10,238 1,520 5 2007 3,847 8,720 16,683 1,915 Pertumbuhan 57.13

41.83 26.08