Maka jumlah tempat tidur untuk rumah sakit di Kota Banda Aceh adalah sebanyak 1.842 tempat tidur. Kebutuhan tempat tidur tersebut didistribusikan
berdasarkan kelas dalam rumah sakit. Kebutuhan tempat tidur untuk ruangan VIP adalah 10, maka jumlah tempat tidur untuk ruangan VIP adalah 10 dikalikan
1.842 Tempat Tidur = 150 tempat tidur. Berdasarkan perbandingan tempat tidur yang ada di rumah sakit Kota Banda Aceh cenderung masih belum kurang. Distribusi
tempat tidur pada rumah sakit di Kota Banda Aceh sampai tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Distribusi Tempat Tidur dan Kebutuhan Tempat Tidur pada Rumah Sakit di Kota Banda Aceh
KELAS No Rumah
Sakit Kecamatan Radius
Km VIP
I II III
1 RSU Meuraxa
Banda Raya -
10 8
88 2
RSU Tgk. Fakinah Meuraxa
± 4 64
12 -
- 3
RSU Harapan Bunda Baiturrahman
± 6 50
4 -
- 4
RSU Permata Hati Meuraxa
± 8 25
5 -
- 5
RSU Bulan Sabit Merah Banda Raya
± 4 26
4 -
- Tempat tidur yang tersedia
165 35
8 88
Jumlah kebutuhan tempat tidur keseluruhan =1.802 Tempat Tidur Persentase kebutuhan
10 30
35 25
Jumlah kebutuhan tempat tidur 180
553 645
461
Berdasarkan analisis kebutuhan tempat tidur pada Tabel 4.20 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah tempat tidur untuk kelas VIP yang dibutuhkan Kota Banda
Aceh sebanyak 180 tempat tidur.
4.3. Keputusan Pengembangan VIP RSU Meuraxa Banda Aceh
Keputusan pengembangan VIP RSU Meuraxa Banda Aceh dalam penelitian juga didasarkan pada analisis SWOT, sebagai langkah strategis penentuan kelayakan
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
pengembangan ruangan VIP. Analisis SWOT meliputi analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan.
1. Strength kekuatan
Kekuatan dalam analisis ini adalah adanya faktor-faktor pendorong yang dimiliki oleh RSU Meuraxa Banda Aceh untuk pengembangan ruangan VIP di RSU
Meuraxa, yaitu sebagai berikut: a.
Tersedianya Lahan Ruangan VIP Lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan ruangan VIP adalah seluas 650
m
3
, dan lahan tersebut merupakan milik RSU Meuraxa, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam pembebasan dan pengadaan lahan pembangunan.
b. Tersedianya Tenaga Medis dan Paramedis
RSU Meuraxa mempunyai tenaga medis dan para medis yang cukup untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan Permenkes No.
262MenkesPerVI1979 sudah sangat mencukupi. Data analisis ketersediaan SDM kesehatan di RSUM Kota Banda Aceh seperti pada Tabel
4.21.
Tabel 4.21. Analisis Situasi SDM Kesehatan di RSUM Kota Banda Aceh Tahun 2008
Indikator N
o
Jenis Tenaga Jumlah
Jlh TT Jlh Tenaga
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
1 Tenaga Medis
35 9
1 2
Tenaga Paramedis Perawatan 172
1 1
3 Tenaga Paramedis
Non Perawatan 94
5 1
4 Tenaga Non Medis
132 4
3
Total 433 Jumlah Tempat Tidur
106
c. Tersedianya Anggaran Pengembangan
Anggaran pengembangan ruangan VIP RSUM mutlak bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN, yaitu sebanyak
Rp. 2.413.800.000 dua milyar empat ratus tiga belas juta delapan ratus ribu rupiah dan sudah tersedia tanpa harus melakukan pinjaman baik dari daerah
atau sumber lainnya. Selain itu berdasarkan perhitungan nilai investasi diketahui ketersediaan dan
dan keuntungan yang akan diperoleh memberikan ruang bagi RSUM Kota Banda Aceh untuk dapat mengembangkan ruangan VIP.
d. Merupakan Pusat Rujukan Puskesmas di Kota Banda Aceh
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 474100092003 tanggal 08 Oktober 2003, serta pengukuhan Menteri Kesehatan pada tanggal
19 Desember 2003 menjadi rumah sakit rujukan kelas C milik Pemerintah Kota Banda Aceh. Hal ini menjadi pendorong bagi RSUM untuk terus
mengembangkan infrastruktur dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya adalah pengembangan ruangan VIP. Ditetapkannya sebagai
pusat rujukan, maka akan meningkatkan jaringankemitraan pelayanan
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
kesehatan yang luas dengan rumah sakit lain di Kota Banda Aceh dan institusi kesehatan lainnya.
2. Weakness kelemahan
Kelemahan yang dimaksud dalam analisis ini adalah segala faktor yang dinilai dapat menjadi kelemahan dalam upaya pengembangan ruangan VIP RSUM Kota
Banda Aceh. Kelemahan tersebut, yaitu: a.
Rendahnya Kinerja RSU Meuraxa Kinerja RSU Meuraxa dikatakan rendah meskipun dilihat dari salah satu
indikator rumah sakit yaitu BOR sudah mendekati standar yang direkomendasikan namun secara kualitas kondisi pelayanan kesehatan
di RSUM masih belum menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini diindikasikan masih adanya keluhan pelayanan dari pasien yang datang berobat ke RSUM.
b. Lemahnya Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan di rumah sakit belum berjalan dengan baik, dapat dilihat dari sulitnya memperoleh informasi yang cepat dan akurat. Selain itu
dapat dilihat dari validitas data di unit rekam medik, serta Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS yang rendah seperti waktu tunggu dan
waktu diagnosa pasien. Kondisi ini disebabkan oleh: rendahnya kemampuan petugas pengolah data dan informasi SIMRS, dukungan dana yang masih
terbatas, data dan informasi belum digunakan dalam menyusun perencanaan
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
dan pengambilan keputusan, dan sistem informasi kesehatan yang masih terfragmentasi ke dalam berbagai program rumah sakit dan kegiatan.
c. Kurangnya Kemampuan Advokasi dan Sosialisasi Pelayanan di Rumah Sakit
Kemampuan manajemen rumah sakit dalam melakukan advokasi program kesehatan di rumah sakit dan kebutuhan manajemen rumah sakit masih
kurang, demikian juga dengan kemampuan untuk mengidentifikasi potensi- potensi yang ada di luar organisasi atau pihak yang berkepentingan belum
dilakukan dengan baik. d.
Kurangnya Keterpaduan antara Perencanaan dengan Penganggaran Konsekuensi dari lemahnya sistem informasi kesehatan rumah sakit dan
kurangnya advokasi adalah adanya kesenjangan antara perencanaan dengan penganggaran, artinya perencanaan yang telah dibuat tidak didukung oleh
ketersediaan dana yang cukup, serta adanya ketergantungan pelaksanaan program berdasarkan proyek, sehingga tidak ada kesinambungan
perencanaan.
3. Opportunities peluang
Peluang yang ada dalam organisasi RSUM Kota Banda Aceh dalam upaya pengembangan ruang perawatan VIP adalah:
a. Penetapan sebagai RSU Milik Pemerintah
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 474100092003 tanggal 08 Oktober 2003, serta pengukuhan Menteri Kesehatan pada tanggal
19 Desember 2003 menjadi rumah sakit rujukan kelas C milik Pemerintah Kota Banda Aceh, sehingga RSUM Kota Banda Aceh dapat lebih leluasa
untuk mengembangkan pelayanan kesehatan di Kota Banda Aceh, dan diharapkan menjadi barometer pelayanan di Kota Banda Aceh.
b. Desentralisasi Kesehatan
Adanya desentralisasi yaitu adanya kewenangan daerah untuk mengelola manajemen rumah sakit baik dalam perencanaan maupun dalam
penganggaran kesehatan di rumah sakit. Selain itu akan memperpendek alur birokrasi termasuk dalam upaya pengembangan RSUM Kota Banda Aceh.
c. Demografi dan Geografis
Berdasarkan aspek demografi dan geografis, secara tidak langsung memberikan kontribusi peluang untuk pengembangan ruangan VIP RSUM
Kota Banda Aceh. Hal ini karena secara geografis RSUM terletak sangat strategis dari akses masyarakat dari luar Kota Banda Aceh terutama
Kabupaten Aceh Besar dan dalam Kota Banda Aceh, secara demografi jumlah penduduk di Kota Banda Aceh sebesar 214.850 jiwa dengan tingkat
pertumbuhan 20,8, sehingga memberikan kontribusi terhadap jumlah kunjungan masyarakat ke RSU Meuraxa.
d. Sosial Budaya
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan aspek sosial budaya, diketahui pasca tsunami Kota Banda Aceh banyak terjadi migrasi penduduk dari luar Aceh, sehingga terjadi keragaman
suku, budaya dan agama, meskipun secara umum masyarakat Kota Banda Aceh merupakan masyarakat Aceh dengan agama Islam. Keberadaan ruangan
VIP di RSUM akan memberikan ruang kepada elemen masyarakat di Kota Banda Aceh untuk memanfaatkannya, apalagi ada komitmen RSUM untuk
memberikan pelayanan bernuansa Islami dan berorientasi kepada kebutuhan pelanggan.
e. Tehnologi Kesehatan
RSUM Kota Banda Aceh mempunyai fasilitas kesehatan yang sangat memadai dan sudah mencukupi untuk pelayanan medis dan non medis.
Selama beberapa tahun terakhir, banyak bantuan dari lembaga-lembaga swasta, maupun Non Goverment Organization NGO yang selama ini
beroperasi di Kota Banda Aceh, sehingga kelengkapan sarana medis sudah sangat baik di RSUM Kota Banda Aceh. Hal ini akan memberikan kontribusi
peluang untuk pengembangan ruangan VIP. f.
Adanya Media InformasiMedia Komunikasi dan Iklim Keterbukaan Kondisi ini selaras dengan perkembangan pembangunan Kota Banda Aceh
yang pasca Tsunami yang begitu pesat, seperti pembangunan infrastruktur jalan, gedung, perhotelan dan sarana pelayanan kesehatan dan pendidikan,
sehingga akses media dan informasi semakin luas. Selain itu tingginya pemberitaan tentang kondisi pelayanan kesehatan di Kota Banda Aceh,
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
sehingga memberikan ruang untuk persaingan pelayanan kesehatan. Di samping itu iklim keterbukaan saat ini memungkinkan masyarakat untuk
mengawasi seluruh aspek pelayanan kesehatan di RSUM sehingga dibutuhkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat, salah satunya adalah kebutuhan ruang perawatan VIP. g.
Adanya kebijakan pemerintah melalui Departemen Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak pengumuman No. 01PJ.09.2009 dikeluarkan pada tanggal 13
Januari 2009 tentang Penjelasan Fiskal Luar Negeri di mana setiap warga negara yang ke luar negeri bila tidak mempunyai NPWP Nomor Pokok
Wajib Pajak maka harus membayar fiskal.
4. Threats ancaman
a. Kompetitor Berdasarkan analisis situasi di Kota Banda Aceh banyak rumah sakit sudah
mempunyai ruangan VIP, dan dengan keterbukaan iklim investasi, maka rumah sakit yang ada di Kota Banda Aceh akan berupaya untuk terus
mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan baik dari aspek infrastruktur maupun mutu pelayanan. Di Kota Banda Aceh ada lima rumah
sakit Swasta, dan jika dianalisis dengan menggunakan tehnik analisis pesaing. Hasil analisis pesaing menunjukkan bahwa rumah sakit yang menjadi
kompetitor adalah Rumah Sakit Swasta Tgk Fakinah dan Rumah Sakit Harapan Bunda, item yang menjadi kompetisinya adalah pada item
Cut Ana Martafari : Analisis Kelayakan Pengembangan Ruang Rawat Inap VIP Di RSU Meuraxa Banda Aceh Tahun 2007-2008, 2009
USU Repository © 2008
pengenalan nama, jenis pelayanan, jumlah ruangan, segmentasi pasar dan ketersediaan fasilitas lain dan tenaga dokter terutama dokter spesialis.
Melihat fenomena persaingan tersebut, maka perlu dilakukan upaya yang mengarah pada pengembangan ruang perawatan VIP sangat tepat
mengingat RSUM Kota Banda Aceh belum mempunyai ruang perawatan VIP dibandingkan dengan Rumah Sakit Swasta di Kota Banda Aceh, sehingga
diharapkan kecenderungan kunjungan pasien ke RSUM Kota Banda Aceh akan tinggi. Hasil analisis pesaing dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22. Analisis Pesaing dengan 4 RS Lain di Kota Banda Aceh
Nama Rumah Sakit RS
Meuraxa RS Tgk
Fakinah RS
Harapan Bunda
RS Permata
Hati RSBulan
Sabit Merah
Faktor Strategis Bobot
Rate Skor Rate Skor Rate Skor Rate Skor Rate Skor
Pengenalan Nama 0.05 2
0.1 4 0.2 3
0.15 2 0.1 2
0.1 Visi
dan Misi
0.05 4 0.2 4 0.2 4 0.2 4 0.2 3 0.15
Jenis Pelayanan
0.15 3 0.45 4
0.6 3 0.45 3
0.45 2 0.3
Jumlah Ruangan
0.05 2 0.1 4
0.2 3 0.15 3
0.15 3 0.15
Ruangan VIP
0.05 2 0.1 4 0.2 4 0.2 3 0.15 3
0.15 Manajemen
RS 0.05 4 0.2 4 0.2 4 0.2 4 0.2 2 0.1
Tenaga Dokter
0.30 3 0.9 4 1,2 4 1,2 2 0.6 2 0.6 Tenaga
Perawat 0.15 4 0.6 3
0.45 3 0.45 3
0.45 3 0.45
Segmentasi Pasar
0.32 2 0.64
4 1.28 3 0.96
3 0.96 3 0.96
Lokasi 0.10 3 0.3 4 0.4 4 0.4 3 0.3 2 0.2
Kekuatan Keuangan
0.30 4 1.2 4 1.2 4 1.2 3 0.9 2 0.6 Fasilitas
Lain 0.10 3 0.3 4 0.4 3 0.3 2 0.2 2 0.2
Total 5.09
6.53 5.86