Konsepsi Kerangka Teori dan Konsepsi

sendiri. Dengan demikian pembangunan melalui hukum sebagai sarana refleksi sosial tidak dapat diwujudkan dalam masyarakat.

2. Konsepsi

Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang berkanaan dengan hal-hal yang akan diteliti. Konsep ini diberikan batasan, baik yang sudah diatur dalam undang-undang maupun yang ditemukan di masyarakat dan dijadikan sebagai variabel bebas adalah sebagai berikut : a. Hak adalah sesuatu yang diterima oleh pemilik dan penggarap berdasarkan perjanjian bagi hasil. b. Hasil tanah ialah hasil usaha pertanian yang diselenggarakan oleh penggarap, setelah dikurangi biaya untuk bibit, pupuk, ternak serta biaya untuk menanam dan panen. Yang dibagi adalah hasil bersih, yaitu hasil kotor setelah dikurangi biaya untuk bibit, pupuk, ternak, biaya untuk menanam dan panen, tetapi biaya tenaga kerja dari penggarap sendiri maupun upah buruh yang dipergunakan penggarap tidak termasuk dalam biaya yang dapat diperhitungkan, namun jika memakai bowong yaitu tenaga manusia sebagai penggerak luku maka hal itu akan diperhitungkan. Biaya persekot tanpa bunga yang biasa diberikan adalah ongkos-ongkos yang menjadi beban kedua belah pihak. c. Kewajiban adalah suatu tugas yang harus dilaksanakan oleh pemilik dan penggarap sesuai ketentuan perjanjian bagi hasil. d. Pemilik ialah orang atau badan hukum yang berdasarkan suatu hak menguasai tanah. Malem Ginting : Pelaksanaan Undang-Undang No. 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian..., 2006 USU e-Repository © 2008 e. Penggarap adalah seseorang yang melakukan usahapengelolaan tanaman di atas tanah pertanian lahan basahkering milik orang lain. f. Perjanjian adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih pemilik dan penggarap berdasarkan kata sepakat yang menimbulkan akibat hukum. g. Perjanjian bagi hasil ialah perjanjian dengan nama apapun juga yang diadakan antara pemilik pada satu pihak dan seseorang atau badan hukum pada pihak lain yang dalam undang-undang ini disebut : Penggarap berdasarkan perjanjian mana penggarap diperkenankan oleh pemilik tersebut untuk menyelenggarakan usaha pertanian di atas tanah pemilik, dengan pembagian hasilnya antara kedua belah pihak. h. Petani ialah orang, baik mempunyai maupun tidak mempunyai tanah, yang mata pencaharian pokoknya adalah mengusahakan tanah untuk pertanian. i. Sarana adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan peraturan tertulisundang-undang. j. Sesuai adalah suatu sikap yang diterima oleh masyarakat pemilik dan penggarap terhadap peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

G. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG KAITANNYA DENGAN UU NO.2 TAHUN 1960 TENTANG PERJANJIAN BAGI HASIL (TANAH PERTANIAN).

0 1 7

PELAKSANAAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN Pelaksanaan Bagi Hasil Tanah Pertanian (Studi Komparatif Undang-Undang No.2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian dengan Pelaksanaan Bagi Hasil di Desa Blagungan Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sra

0 2 15

PENDAHULUAN Pelaksanaan Bagi Hasil Tanah Pertanian (Studi Komparatif Undang-Undang No.2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian dengan Pelaksanaan Bagi Hasil di Desa Blagungan Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen).

0 5 5

PELAKSANAAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN Pelaksanaan Bagi Hasil Tanah Pertanian (Studi Komparatif Undang-Undang No.2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian dengan Pelaksanaan Bagi Hasil di Desa Blagungan Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sra

0 0 17

Efektivitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

0 0 18

Efektivitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

0 0 2

Efektivitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

0 1 17

Efektivitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

0 0 36

Efektivitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Chapter III V

0 0 63

Efektivitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

0 0 4