Keagamaan Kontemporer; Vol.VI: Fundamentalisme Islam; Vol.VII: Kanan dan Kiri dalam Pemikiran Islam; dan Vol.VIII: Kiri Islam dan Kesatuan Nasional.
Hassan Hanafi tercatat sebagai pelopor berdirinya organisasi perhimpunan para filosof Mesir yang berdiri tahun 1986. Perhimpunan itu diketuai oleh Dr. Abu Al-Wafa al-
Taftazani, dan selanjutnya digantikan oleh Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq. Hassan Hanafi sendiri memegang jabatan sekretaris jendral.
2.2. Pemikiran – Pemikiran yang Mempengaruhi Hassan Hanafi
Sebagai pemikir modernis, gagasan Hassan Hanafi terfokus pada perlunya pembaruan rekonstruksi Islam yang ia kemas dalam konsep besar Turats wa Tajdid Tradisi
dan Pembaruan, dan Al Yasar Al Islami Kiri Islam yang ia cetuskan pada 1981. Konsep itu merupakan kepanjangan dari gagasan Al Urwatul Wutsqo-nya Jamaluddin Al Afghani dan
Muhammad Abduh. Menurutnya, penggunaan nama kiri sangat penting karena dalam citra akademik, kata tersebut berkonotasi perlawanan dan kritisisme.
Hassan Hanafi mulai mengajar di Universitas Kairo bahkan sebelum ia menyelesaikan kuliah disana. Diberkati dengan kecerdasan berfikir, ia memiliki ketertarikan tentang
kontradiksi antara apa yang ia pelajari di Universitas dengan apa yang ia baca dari buku-buku pemikir Islam seperti Hassan al-Banna dan Sayyid Qutb, yang pada belakangan hari akan
sangat mempengaruhi cara berfikirnya. Lalu, ia juga memiliki ketertarikan terhadap tulisan
Universitas Sumatera Utara
Guyau, sosiologis Prancis, filsuf Bergson, dan pemikir Idealis dari Jerman, Immanuel Kant, Schelling dan Hegel
17
.
Kiri Islam yang ia gagas juga punya akar dalam karya pemikir Islam revolusioner, Ali Syari’ati, dan pemikir yang menggerakkan revolusi Islam Iran yang agung, Imam Khomeini.
Menurutnya, Kiri Islam adalah hasil nyata dari Revolusi Islam Iran yang merupakan salah satu respon Islam terhadap Barat. Ia juga terkait dengan gerakan-gerakan yang bermacam-
macam di Libya, Sudan, Aljazair, Maroko, dan gerakan-gerakan di bawah pimpinan Hasan al-Banna, Sayyid Quthb, dan lain-lain. Kiri Islam menggalang revolusi melawan
imperialisme dan keterbelakangan. Ia membangkitkan gerakan-gerakan Islam revolusioner sekarang, dan merumuskan teorinya.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Kairo pada 1956, Hassan Hanafi melanjutkan perkuliahannya di University of Paris Sorbonne selama sepuluh tahun. Disini
dia melanjutkan eksplorasi pemikirannya mengenai hubungan antara Barat dan pemikiran Arab. Ia sangat dipengaruhi oleh Jean Guitton, filsuf terkenal di Paris pada masa itu. Pada
1959 dan 1960 menyelesaikan bacaan karya Edmund Husserl dengan bahasa Jerman, orang yang kelak akan ia jadikan acuan untuk disertasi doktoralnya. Dia juga mengagumi filsuf
yang terkenal melalui pemikiran protesnya, Spinoza dan Kierkegaard.
18
Kiri Islam terlibat di zaman ini, dan mengupayakan transformasi kaum Muslim dari keterbelakangan ke kemajuan, dari kolonialisme ke pembebasan, dari penyalahgunaan ke
kekuasaan masyarakat Muslim yang sejahtera, dari feodalisme suku dan kapitalisme kelas menengah ke sosialisme masyarakat Muslim, ummah, dan dari penguasaan ke kebebasan dan
demokrasi. Ini merupakan partisipasi dalam gerakan sejarah kaum Muslim setelah Revolusi
17
Diterjemahkan oleh penulis dari http:www.encyclopedia.comdoc1G2-3404702767.html
diakses 12 November 2009 pukul 01.28
18
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Islam di Iran, dan bertugas merebut hak-hak dan kekayaan kaum Muslim agar dikuasainya. Kalau kaum Muslim memenangkan revolusi dan merebut kekayaan mereka, mereka akan
menguasai dunia.
2.3. Karya - Karyanya