pusat pasar yang ramai dikunjungi pembeli seperti pasar sentral, sambu, dan pasar Olympia. Tidak dijual dengan cara begitu saja melainkan penjualan jamu gendong
dilakukan dengan cara menjualnya kepada konsumen secara individu yang memesannya terlebih dahulu secara langsung. Bukan dengan cara itu saja, para
penjual jamu gendong melakukan sasaran penjualan dengan cara door to door yang dilakukan dari mendatangi pintu ke pintu yang dari rumah satu ke rumah yang lain
sehingga penjual jamu gendong masih diminati. “… selain harganya yang cukup murah, jamu gendong sangat
dipercayai khasiatnya yang sangat alami dan saya meyakini sebagai jamu kesehatan dan mudah dijumpai…” Hasil
wawancara dengan Sugiani, Juli 2010
Dalam bertindak manusia menggunakan cara, teknik, metode dan perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tersebut Ritzer, 2004:57. Maka
diperlukan 3 dari 4 syarat fungsional Talcott Parsons yaitu adaptasi, pencapaian tujuan dan integrasi.
4.4.2.1. Strategi-Strategi yang Dilakukan Para Penjual Jamu Gendong
Strategi-strategi bertahan penjual jamu gendong yaitu : 1.
Cita Rasa dalam jamu gendong. Rasa yang dihasilkan jamu gendong sangat berpengaruh terhadap strategi agar
jamu gendong bias diminati para konsumen, dengan adanya rasa para konsumen meyakini jamu gendong bisa banyak berkhasiat sebagai minuman kesehatan yang
ramuannya sudah diyakini. Keahlian para penjual jamu gendong memiliki cara tersendiri untuk mengolah dan meracik jamu sehingga jamu bisa menjadi ramuan
yang nantinya ramuan tersebut bias menjadi khasiat untuk para konsumen.
Universitas Sumatera Utara
“...rasa jamu gendong sudah diyakini dari dulu secara turun temurun, bukan hanya rasanya saja tapi khasiat dan ramuannya sudah diyakini baik bagi
kesehatan…….”. Hasil wawancara dengan sugeng, juli 2010.
2. Cara pembuatannya yang tahan lama tahan basi.
Cara pembuatan jamu harus memiliki cara cara agar jamu bisa tetap bertahan dan tidak mudah basi, Dengan pengelolaan yang secara ahli membuat para penjual
harus memiliki keahlian khusus agar jamu yang dijual bisa bertahan lama dan tidak mudah basi.Cara ini dilakukan dengan cara pengelolahannya yang harus
selalu higenis dan dengan cara cara yang sudah diketahui para penjual jamu gendong, yaitu dengan cara pengolahannya jamunya tidak dicampur bahan bahan
campuran lainnya seperti pemanis kemudian suhu dari hasil racikan jamu yang harus benar benar dijaga agar jamu tahan lama dan tidak basi ketika akan dijual.
contohnya; ketika selesai memasak dan meramu hasil jamu tersebut disarankan agar tidak langsung menutup wadah yang disediakan untuk jamu tersebut.
“…..jamu bisa bertahan dan Apabila cara pengolahan dan pembuatannya bisa dibuat dengan cara cara yang sudah diketahui para penjual jamu, baik dalam cara
pembuatan dan pengelolahannya…..”
3. Cara Bahan yang masih alami tanpa ada bahan campuran.
Penjual jamu gendong meramu bahan-bahan jamu gendong, kreativitas dari meramu dan mengolah ramuan jamu dari bahan-bahan yang masih alami dan mudah
didapat dan diramu dengan tradisional dan tanpa ada bahan campuran. Kreativitas
Universitas Sumatera Utara
dalam meramu bahan-bahan alami menjadi racikan jamu yang bermacam-macam antara lain, jamu beras kencur, jamu cabe puyang dan campuran jamu lainnya yang
dikonsumsi berhubungan dengan masalah selera yang ditawarkan melalui kebutuhan Sketsa, Majalah Nova, artikel, Maret 2009.
Veblen menjelaskan bahan yang alami dan tradisional merupakan kunci pokok utama dalam persaingan Damsar, 2002:12. Kreativitas dan keanekaragaman
pada pembeli jamu gendong disalurkan melalui bahan-bahan yang sangat alami dan tradisional yang nantinya menjadi salah satu simbol-simbol dari tingkatan minat
pembeli jamu gendong. Adaptasi yang merupakan salah satu prasyarat atas fungsional dari Talcott
Parsons yang terlihat dari bahan-bahan yang masih alami melalui ramuan dan pengolahan yang secara alami, baik bahan maupun cara pengolahannya yang masih
tradisional dan alami. “…jamu diyakini sebagai minuman kesehatan, walaupun susu
sebagai kesehatan juga tetapi saya lebih suka jamu yang berguna juga bagi kesehatan…” Hasil wawancara dengan Devi, Juli 2010
4. Harga Murah
Minuman yang diyakini sebagai minuman kesehatan, ditambahkan dengan harga yang sangat murah yaitu Rp 1000 sampai dengan 1500 per gelas untuk ukuran
jamu biasa, sedangkan harga bisa lebih mahal apabila sesuai dengan jamu apa yang diperlukan.
“…harganya masih relatif murah, coba bayangkan untuk zaman sekarang ini harganya hanya Rp 1000gelas…” Hasil wawancara
dengan Rasydah, Juli 2010
5. Lokasi Penjualan
Universitas Sumatera Utara
Pemilihan lokasi dalam penjualan jamu gendong yang tepat yaitu lokasi pasar dan perumahan warga dan pasar-pasar pertokoan yang ada disekitar Medan.
Persaingan dalam mendapatkan pelanggan sangatlah tinggi sehingga hampir banyak para penjual yang menghentikan penjualan jamu gendong.
Penjualan jamu gendong yang banyak diperjualbelikan dengan cara mendatangi dari rumah ke rumah untuk mendatangi pembeli. Dalam hal ini para
penjual tidak hanya mendatangi para pembeli dari rumah ke rumah melainkan para pembeli dan pelanggan bisa mendatangi rumah penjual dan mendatangi daerah yang
biasa banyak ditemui penjual jamu gendong. Pola strategi bertahannya penjualan jamu gendong dilakukan dengan jaringan
sosial dengan strategi kerja sama yang dapat diterapkan oleh para penjual, pembeli maupun pelanggan jamu gendong. Jaringan sosial antara pembeli dan penjual jamu
gendong melalui jaringan sosial yang bersifat timbale balik yang bisa dilihat sebagai suatu cara dari hubungan atau pelaku ekonomi.
Jaringan sosial merupakan suatu sistem dalam menyatukan individu yang secara bersama-sama yang membuat adanya suatu keterlekatan dari adanya suatu
hubungan timbale balik yang merupakan hubungan jaringan baik dari setiap tindakan yang melekat secara lebih luas Damsar, 2002:46. Semakin terlestarinya penjual
jamu gendong maka semakin banyak hubungan timbal balik dari penjualan dan pembelian. Jaringan sosial juga muncul dari individu ke individu yang lain yang
diketahui bahwa masih adanya penjualan jamu gendong. Lokasi juga merupakan hal penting dalam menarik para pembeli. Dan yang
merupakan tanggung jawab dari penjualan jamu gendong terdapat dalam 4 syarat
Universitas Sumatera Utara
fungsional. Jaringan sosial terjadi ketika adanya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi penjualan dan pembelian. Bukan dengan cara ini saja, jaringan sosial para
penjual jamu gendong masih bisa bertahan, melainkan dengan adanya cara perluasan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dan hubungan yang saling dibutuhkan
dan diperlukan. 6.
Ramah Tamah Ramah tamah dan senyuman manis merupakan salah satu strategi yang
dilakukan para penjual jamu gendong agar jamu gendongnya bisa bertahan. Hal ini merupakan cara yang diyakini para penjual jamu gendong. Dalam tingkah dan
perilaku ramah tamah membuat para penjual jamu gendong yakin dan percaya bisa membuat para pembeli maupun pelanggan percaya untuk menikmati dan memilih
jamu gendong. 7.
Kebersihan dan Penampilan Kebersihan juga merupakan strategi dasar dalam bertahannya jamu gendong
dikalangan masyarakat. Dengan adanya kebersihan, para penjual bisa mendapatkan pembeli dan pelanggan yang cukup banyak. Mulai dari kebersihan dalam proses
pembuatan sampai kebersihan dalam proses penjualan dan juga kebersihan dalam penampilan penjual. Dan ini merupakan kunci keberhasilan dalam penjualan.
“…penjual jamu gendong tidak sembarangan begitu saja melainkan kebersihan selalu saya jaga agar pembeli banyak yang
membeli jamu gendong saya. Apabila penampilan dan kebersihan kurang ya… pastinya pembeli menjauh dan memilih penjual jamu
gendong yang lain yang ada disekitar saya juga. Terutama botol- botol, gelas, sendok yang dipakai dan baju pakaian saya harus
bersih dan enak dilihat orang…” Hasil wawancara dengan Mamak Ali, Juli 2010.
Universitas Sumatera Utara
8. Mencari Pelanggan
Untuk mencapai tujuan dan untuk bertahannya penjualan jamu gendong, maka para penjual jamu gendong harus bisa mencari pelanggan agar jamu gendong diminati
dengan banyak orang. Strategi ini dilakukan para penjual dengan cara menawarkan hasil penjualannya kepada pembeli agar bisa diketahui dan diminati tidak dengan cara
itu saja melainkan cara lain juga dilakukan para penjual jamu dalam memperjualbelikan jamunya yaitu dengan cara mendatangi para pembeli yang ada
disekitar pusat-pusat pasar seperti pasar sentral, pasar Olympia dan pertokoan serta rumah ke rumah agar bisa memperoleh pelanggan.
9. Menjaga Kualitas Rasa yang Enak
Rasa yang enak merupakan salah satu daya tarik dan diyakini oleh para penjual untuk menarik pembeli dan pelanggan agar membeli, bisa menyukai dan
mengkonsumsi jamu gendong. Memiliki cita rasa yang beda dari penjual jamu lainnya yang dijual secara tidak digendong.
Rasa yang enak merupakan kualitas dari bagaimana cara pembuatan dan pengolahan maupun pemilihan bahan-bahan yang alami menjadikan jamu gendong
diyakini masih digemari. Oleh karena itu, diwajibkan para penjual harus benar-benar bisa menjaga mutu, kualitas dari rasa sehingga bisa diterima dikalangan konsumen.
4.4.2.2. Kendala-Kendala yang Dihadapi Para Penjual Jamu Gendong