Jaringan Sosial Strategi Bertahan Penjualan Jamu Gendong (Studi Deskriptif Pada Penjual Jamu Gendong di Kelurahan Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

3. Integration Agar dari suatu sistem dapat bekerja secara baik maka harus diperlukan adanya tindakan dari solidaritas diantara individu-individu yang terlihat. Integration mengarah pada akan kebutuhan yang menjamin emosional yang nantinya dapat dipertahankan dan bisa dikembangkan. 4. Latent Patent Maintenance Pemeliharaan Susunan yang Laten Sistem sosial yang diharapkan mampu untuk mengatasi kemungkinan bahwa suatu saat para anggotanya akan merasa jenuh sehingga mengarah pada terhentinya interaksi. Hal ini dapat dikatakan wajar, tetapi harus diperhatikan secara utuh sehingga interaksi sistem tersebut bisa dapat dilanjutkan Doyle, 1986:131. Keterkaitan strategi dengan teori sistem terlihat dalam sistem adanya pelaku aktor yang pasti adanya strategi ataupun sub-sub yang saling menguntungkan. Terlihat dalam pencapaian harus adanya adaptasi, tujuan dan adanya tindakan timbal balikdari individu yang terlihat dan kemudian terkait dalam pemeliharaan susunan yang laten dalam mempertahankan strategi.

2.4. Jaringan Sosial

Dalam jaringan sosial terdapat pada kelompok sosial yang terbentuk secara tradisional atau pedesaan berdasarkan kesamaan garis keturunan Linige. Pengalaman-pengalaman sosial turun-temurun Repated Social Experiences dan kesamaan kepercayaan pada dimensi ketuhanan Religius Belief cenderung memiliki kohesifitas yang tinggi Hasbullah, 2006:63. Universitas Sumatera Utara Tetapi rentang jaringan maupun kepercayaan yang terbangun sangat sempit. Sebaliknya pada kelompok yang dibangun atas dasar kesamaan orientasi dan tujuan dengan cirri pengelolaan organisasi yang lebih modern dan akan memiliki partisipasi yang lebih baik dengan memiliki tingkat partisipasi yang lebih baik dengan memiliki rentang jaringan yang luas. Jaringan sosial juga memainkan peranan penting dalam penjualan. Jaringan tersebut merupakan ikatan antar pribadi yang mengikat para penjual, melalui ikatan kekerabatan, persahabatan dan komunitas yang sama. Jaringan sosial memudarkan penjual dalam bertahan di tengah kota yang sangat maju. Jaringan sosial yang dimaksud adalah dala, bentuk pertukaran informasi dan dukungan finansial. Selain untuk mempertahankan dari usaha perdagangan dan dengan diperluasnya jaringan untuk mempertahankan penjualan jamu gendong, ada juga pembentukan dengan melalui adanya jaringan sosial ataupun pola dan kerja sama yang dijalankan oleh pedagang jamu gendong antara lain : 1. Jaringan sosial sesame penjual jamu gendong yang dikembangkan dengan adanya cara jaringan sosial yang sifatnya bertimbal-balik dan seimbang jaringan sosial dapat dilihat sebagai pengaturan dari logika untuk memajukan strategi bertahap penjualan jamu gendong. Keterlekatan adanya hubungan timbal-baliknya merupakan hal jaringan baik untuk setiap tindakan-tindakan yang dekat dalam struktur yang kajiannya lebih luas Damsar, 2002:45. 2. Jaringan sosial yang dibentuk adalah pola kerjasama antara penjual dan pembeli. Melalui jaringan sosial, individu-individu ataupun sekelompok ikut serta untuk Universitas Sumatera Utara tindakan yang meresponsitas hubungan timbal balik dan melalui adanya hubungan ini akan diperoleh keuntungan baik bagi penjual. Strategi dapat dikembangkan dalam suatu jaringan sosial. Pola kerja sama yang dapat diterapkan pedagang yaitu : 1. Jaringan sosial diantara sesama pedagang yang mana jaringan sosial yang dikembangkan secara timbal balik. 2. Jaringan sosial yang dibentuk yaitu pola kerja sama pedagang dengan orang-orang yang berada di daerah sekitar. Jaringan sosial dihubungkan dengan strategi yang bagaimana individu terkait satu dengan yang lainnya oleh bagaimana ikatan aplikasi melayani baik sebagai mempermudah untuk memperoleh sesuatu yang dikerjakan maupun sebagai perekat yang memberikan tatanan dan makna pada kehidupan sosial Damsar, 2002:35. Jaringan yang telah lama dilihat sangat penting ini dikarenakan adanya keberhasilan strategi. Pada tingkat permulaan fungsi jaringan diterima dengan luas sebagai suatu sumber informal penting yang sangat menentukan identifikasi dan mengeksploitasi peluang-peluang strategi. Jaringan-jaringan itu dapat juga menyediakan akses Field Damsar, 2005:16-17. Jaringan-jaringan manusiawi sungguh bermanfaat, sebagimana ungkapan sebuah klisebukan apa yang anda tahu diperhitungkan melainkan siapa yang anda kenal. Keduanya berguna dan hanya mengenal oranglah tidak cukup jika mereka tidak merasa wajib membantu anda. Jika orang-orang ingin saling membantu, mereka perlu merasa cocok dengannya. Universitas Sumatera Utara Itu berarti mereka perlu merasa bahwa mereka mempunyai suatu kesesuaian satu sama lain. Jika mereka berbagai nilai-nilai, mereka sangat mungkin bekerja sama untuk memperoleh tujuan yang saling menguntungkan. Jaringan-jaringan manusia hendaknya dilihat sebagai bagian dari perangkat hubungan-hubungan dan norma-norma yang lebih luas yang mengarahkan orang- orang dalam mencapai tujuan mereka dan berperan membantu untuk merekatkan masyarakat secara bersama Field, 2005. Medan, Modal Sosial, Bina Media Priatis. Smith-Doerr Damsar, 1994:365 pada jaringan sosial dapat didefenisikan sebagai rangkaian hubungan yang khas di antara sejumlah orang dengan sifat tambahan, yang ciri-ciri dari hubungan ini sebagai keseluruhan, yang digunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku sosial dan individu-individu yang terlibat. Pada tingkatan struktur memperlihatkan bahwa pola atau struktur hubungan sosial meningkatkan dan atau menghambat perilaku orang untuk terlibat dalam macam area dari kehidupan sosial. Aliansi strategis dan produksi bersama merupakan jaringan produksi yang lebih bersifat formal, karena dibentuk atas persetujuan bersama untuk bekerja sama joint-venture dan sub kontrak yang jangka waktunya relatif pendek. Jaringan sosial yang strategis ini dilakukan karena mereka merasa jika bersama akan lebih menjadi kompetitif dibandingkan melakukannya sendiri. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian