Hukum Kontrak Indonesia KEDUDUKAN HUKUM KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN

BAB II KEDUDUKAN HUKUM KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN

PERBAIKAN KAPAL DI PT. SINBAT PRECAST TEKNINDO BERDASARKAN HUKUM INDONESIA

A. Hukum Kontrak Indonesia

Sumber hukum kontrak di Indonesia yang berbentuk perundang-undangan adalah KUH Perdata, khususnya buku III. Bagian-bagian buku III yang berkaitan dengan kontrak adalah sebagai berikut: 54 1 Pengaturan tentang perikatan perdata. Pengaturan ini merupakan pengaturan pada umumnya, yakni yang berlaku baik untuk perikatan yang berasal dari kontrak maupun yang berlaku karena undang-undang. 2 Pengaturan tentang perikatan yang timbul dari kontrak. Pengaturan perikatan yang timbul dari kontrak ini menurut KUH Perdata diatur dalam Bab II Buku III. 3 Pengaturan tentang hapusnya perikatan. Pengaturan ini terdapat dalam Bab IV Buku III. 4 Pengaturan tentang kontrak-kontrak tertentu. Pengaturan ini terdapat dalam Bab V sampai dengan Bab XVIII Buku III. Perjanjian yang diatur di dalam KUH Perdata adalah sebagai berikut: perjanjian jual beli, tukar-menukar, sewa-menyewa, perjanjian kerja, persekutuan perdata, perkumpulan, hibah, penitipan barang, pinjam pakai, bunga tetap dan abadi, untung- untungan, pemberian kuasa, penanggung utang dan perdamaian. Di luar KUH Perdata 54 Munir Fuady, op.cit., hlm. 13 27 Universitas Sumatera Utara dikenal perjanjian lainnya, seperti kontrak joint venture, kontrak production sharing, leasing, franchise, kontrak karya, beli sewa, kontrak rahim, dan lain sebaginya. 55 Secara keseluruhan yang dijadikan sumber-sumber hukum dalam merancang suatu kontrak atau perjanjian di Indonesia adalah: 56 1. KUH Perdata, yang terdiri dari Buku III Pasal 1233 sampai dengan Pasal 1864. 2. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 3. Pasal 5 sampai dengan Pasal 6 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fiducia mengatur tentang pembebanan Jaminan Fiducia. 4. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 5. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Ketentuan-ketentuan dalam KUH Perdata tentang perikatan, khususnya yang berkaitan dengan kontrak berlaku terhadap: 57 1. Kontrak bernama kontrak khusus, contoh: jual beli, sewa menyewa, hibah, pinjam pakai, perdamaian, tukar-menukar, dan lain-lain. 2. Kontrak tidak bernama kontrak umum, contoh: leasing, beli sewa, joint venture, franchise. Dalam melakukan kontrak tentunya tidak lepas dari apa yang disebut sebagai asas-asas kontrak dan syarat-syarat sahnya suatu kontrak. Tentunya dalam tinjauan yuridis ini adalah sesuai dengan KUH Perdata. 55 Ibid. , hlm.16 56 H.Salim, Abdullah, Wiwiek Wahyuningsih, Perancangan Kontrak Memorandum Of Understanding MoU, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm. 3 57 Munir Fuady, op.cit., hlm. 23 Universitas Sumatera Utara

B. Asas-asas Perjanjian Dalam KUH Perdata Dan Syarat Sahnya Perjanjian