c. Dalam pelaksanaan kontrak asas ini menjamin terjadinya distribusi
pertukaran hak dan kewajiban menurut proporsi maisng-masing sesuai dengan yang dibebankan pada para pihak.
d. Dalam hal terjadi kegagalan dalam pelaksanaan kontrak, maka harus
dinilai secara proporsional apakah kegagalan tersebut bersifat fundamental sehingga mengganggu pelaksanaan kontrak. Oleh karena itu pengujian
melalui asas ini sangat menentukan dalil kegagalan pelaksanaan kontrak agar jangan terjadi penyalahgunaan oleh salah satu pihak dalam
memanfaatkan klausula kegagalan pelaksanaan kontrak semata-mata demi keuntungan salah satu pihak dengan merugikan pihak lain.
e. Bahkan dalam hal terjadi sengketa kontrak, asas ini menekankan bahwa
proporsi beban pembuktian kepada para pihak harus dibagi menurut pertimbangan yang adil.
C. Kedudukan para pihak dalam kontrak di PT. Sinbat Precast Teknindo
Dalam melakukan analisa atas kontrak-kontrak yang terdapat di PT. Sinbat Precast Teknindo Indonesia dilihat dari segi pembentukannaya apakah dilandasi
pertukaran hak dan kewajiban para pihak yang seimbang dan proporsionalitas. Karena apabila hal ini dilakukan akan menjadikan suatu kontrak yang adil fair.
Untuk itu keseimbangan dan proporsionalitas pertukaran hak dan kewajiban ini dapat
Universitas Sumatera Utara
dicermati dari substansi atau isi klausula-klausula kontrak yang disepakati para pihak. Berikut adalah beberapa klausula-klausula komersial yang mencerminkan
keseimbangan dan proporsionalitas tersebut:
1. Klausula masa pemeliharaan. Klausula ini dimaksudkan untuk
memberikan jaminan kepada pengguna jasa mengenai keadaan obyek setelah selesainya pekerjaan. Kondisi obyek yang diserahkan pada
dasarnya harus dalam keadaan baik dan aman, sesuai dengan standar dan kontrak yang telah disepakati oleh para pihak. Oleh karena itu diperlukan
tenggang waktu pemeliharaan obyek perjanjian dimaksud, khususnya mengenai ada atau tidaknya cacat-cacat yang kemungkinan akan timbul
dikemudian hari dan bisa membahayakan dan merugikan pengguna sesuai dengan waktu yang telah disepakati oleh masing-masing pihak. Hal ini
bisa dilihat dalam klausula berikut ini:
“Article VIII-Warranty of Quality: ”...provided that the defects are discovered within twelve 12 months after the date of delivery of
the Vessel hereinafter called ”the guarantee period and...” ”...dengan syarat bahwa cacat tersebut ditemukan dalam waktu 12
bulan sejak penerimaan kapal dalam hal ini disebut ”periode jaminan” dan...”
224
2. Klausula jaminan. Klausula ini dimaksudkan untuk mengetahui komitmen
serta kemampuan PT. Sinbat Precast Teknindo dalam menyelesaikan
224
Contract Agreement For One Unit 12-Metre OPL Patrol Launch and Seven Units 15- Metre OPL Patrol Launch Dated 30 June 2006 Between PT Sinbat Precast Teknindo, Indonesia And
Eng Hup Shipping Pte Ltd, Page14 of 21
Universitas Sumatera Utara
pekerjaannya. Pada umumnya klausula ini mengikat PT. Sinbat Precast Teknindo ini untuk menyediakan: jaminan pelaksanaan pekerjaan,
jaminan pemeliharaan sesudah dan selama pekerjaan berlangsung, dan jaminan-jaminan lainnya yang berhubungan dengan kontrak tersebut.
Jaminan ini dilaksanakan juga dikaitkan dengan pembayaran atas prestasi pekerjaan atas pekerjaan yang telah dilakukan dan diselesaikan. Hal ini
bisa dilihat dalam klausula berikut ini:
“Article III – Inspection during and shipyard Performance – Sub bab No. 03: ...A The Shipyard will submit to the Owner a schedule of
repair for the vessel giving in detail the milestone events along with dates on which these events will be completed...” Shipyard akan
memberikan Owner Jadwal pekerjaan perbaikan kapal bersama dengan detil setiap tahapan yang akan dilakukan bersama dengan tanggal
kapan tahap-tahap tersebut akan diselesaikan..”
225
3. Klausula pekerjaan tambahan. Klausula ini menyangkut apabila ada
tambahan atau pengurangan pekerjaan apabila terjadi perubahan dalam klasifikasi disebabkan oleh pengaruh-pengaruh yang lain. Klausula ini
dimaksudkan untuk memberi peluang bagi para pihak untuk menegosiasi kewajiban-kewajiban para pihak terkait dengan pekerjaan yang mungkin
mengalami perubahan atau penyesuaian pada saat pelaksanannya. Hal ini bisa dilihat dalam klausula berikut ini:
225
Contract For The Repair of 01 Unit of Barge NL 1805 Dated 13 January 2009 Between PT Sinbat Precast Teknindo, Indonesia Shipyard And PT. Bahtera Dira Adiguna Owner, Page 5 of
10
Universitas Sumatera Utara
“Article IV – Modifications,: ...the Shipyard may take minor changes to the specification if found necessary for introducing improved
production methods or otherwise, provided that Shipyard shall first obtain the Owner’s written approval, which shall not be unreasonably
witheld and provided that changes do not effect the Vessel’s ability stability and approval by Classification Society...” Shipyard
diperkenankan untuk melakukan perubahan spesifikasi yang sifatnya minor jika memang hal tersebut diperlukan khususnya untuk bisa
meningkatkan metode produksi atau kalau tidak harus dengan persetujuan tertulis dari Owner yang syaratnya bahwa perubahan
tersebut tidak mempengaruhi kemampuan dan stabilitas kapal dan adanya persetujuan dari pihak Classification Society...”
226
4. Klausula kenaikan harga atau perubahan dikarenakan turun naikknya mata
uang apabila yang digunakan mata uang asing. Klausula ini dimaksudkan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat terkait dengan
perubahan-perubahan harga, khsusnya terkait dengan harga barang, inflasi, jual beli mata uang asing, baik yang disebabkan oleh kebijakan
pemerintah ataupuan sebab-sebab lain. Artinya para pihak sejak awal telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi-kondisi tersebut. Hal ini
bisa dilihat dari klausula berikut ini:
“Article II – Currency: ”...All payment to the Builder under this contract shall be made in United States Dollars.” ”...Seluruh
pembayaran kepada Builder dalam kontrak ini harus dilakukan dengan mata uang Dollar Amerika.
227
226
Contract For The Repair of 01 Unit of Barge NL 1805 Dated 13 January 2009 Between PT Sinbat Precast Teknindo, Indonesia Shipyard And PT. Bahtera Dira Adiguna Owner, Page 6 of
10
227
Contract For The Repair of 01 Unit of Barge NL 1805 Dated 13 January 2009 Between PT Sinbat Precast Teknindo, Indonesia Shipyard And PT. Bahtera Dira Adiguna Owner, Page 3 of
10
Universitas Sumatera Utara
5. Klausula resiko. Klausula ini senantiasa dicantumkan dalam kontrak
mengingat proses pelaksanaan pekerjaan ini mempunyai tingkat resiko yang tinggi dan cukup kompleks, baik terkait dengan bahan, alat-alat,
pekerjanya dan lain sebagainya. Oleh karena itu klausula ini dimaksudkan untuk meminimasi kemungkinan bahaya serta kerugian yang timbul dalam
pelaksanaannya. Hal ini bisa dilihat dari klausula berikut ini:
“…Article XI – Insurance, No. 01: ”...the Builder shall at its own cost and expenses, keep the Vessel and all machinery, materials,
equipment, appurtenances and outfit, delivered to the Shipyard for the Vessel or built into, or installed upon the Vessel, fully insured with
reputable insurance company...” ...”Builder dengan biaya mereka agar menjaga kapal dan seluruh mesin-mesinnya, material, peralatan,
perlengakapan dan perlengakapan luarnya, sampai kepada pengiriman kapal ke area galangan untuk pembuatan kapal tersebut atau untuk
kapal tersebut diinstalasi harus tetap mengasuransikan sepenuhnya ke perusahaan asuransi yang sudah mempunyai reputasi...”
228
Dengan mencermati beberapa contoh klausula tersebut diatas bagi pihak yang berkontrak adalah sangat beralasan untuk mencantumkan klausula-klausula tersebut
dalam kontrak perjanjiannya. Bisnis yang baik adalah ”menguntungkan dan aman” sehingga mencantumkan klausula-klausula tersebut merupakan bentuk pembagian
hak dan kewajiban yang saling bertukar secara seimbang dan proporsional diantara para pihak.
228
Shipbuilding Contract For The Completion of 01 Unit 64M Pax Catamaran Ferry Hull NOS 009 dated This 10
th
of April 2007 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia Builder and Islands Transport Holdings PTY Ltd, Australia Buyer, Page 14 of 17
Universitas Sumatera Utara
Apabila sekedar membaca teks maka klausula kontrak tersebut orang sering kali terjebak pada asumsi bahwa klausula tersebut hanya melindungi salah satu pihak.
Untuk menganalisa hubungan tersebut keseimbangan hubungan antara para pihak tidak ditentukan oleh kesamaan atau kesebandingan jumlah klausula yang ada akan
tetapi yang lebih penting apakah hak dan kewajiban diantara para pihak telah terbagi secara seimbang dan proporsional.
Dengan demikian dalam analisa tersebut kedudukan para pihak kontraktan dalam pertukaran hak dan kewajiban telah seimbang dan seimbang proporsionalitas
dan tidak ditemukan ketidakseimbangan posisi tawar menawar bargaining position yang dalam hal ini telah sesuai dengan tujuan bisnis yang baik yaitu ”menguntungkan
dan aman” bagi para pihak.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA DALAM