Dalam hubungan ini, yang cukup baik untuk dijadikan sebagai contoh kasus adalah pengambilan secara paksa Omar Al Farouk pada tahun 2002. Omar
Al Farouk adalah seorang pria berkewarganegaraan Yaman yang menjadi anggota Al Qaeda dan sebagai tangan kanan dari pemimpin tertinggi Al Qaeda Osamah
bin Laden yang oleh Amerika Serikat dituduh sebagai organisasi teroris. Dia tinggal di Bogor bersama istri dan anaknya, yang diambil oleh pihak Amerika
Serikat dengan persetujuan pihak Indonesia, dan langsung diterbangkan keluar wilayah Indonesia menuju ke suatu tempat yang dirahasiakan di Negara ketiga
pada tahun 2002. Belakangan diketahui bahwa dia ditahan di penjara Amerika Serikat di Baghram, Afganistan dan ternyata berhasil meloloskan diri dari penjara.
Terakhir dia diketahui berada di Bagdad.berhasil meloloskan diri dari penjara. Terakhir dia diketahui berada di Bagdad. Irak dan mati tertembak oleh tentara
Amerika Serikat.
86
6. Penculikan abduction
Penculikan merupakan tindakan yang illegal, disebabkan karena orang yang bersangkutan diambil dan dibawa secara paksa oleh negara yang
menculiknya, tanpa sepengetahuan ataupun persetujuan dari Negara tempatnya berada. Sifat illegalnya ini tampak mulai dari penyelidikan tentang identitas
orangnya maupun tempat di Negara mana dia berada, setelah ditemukan di Negara tersebut tanpa sepengetahuannya sendiri adalah rencana persiapan untuk
penculikannya, selanjutnya pada hari H nya, tindakan penculikan itu sendiri di wilayah negara tempatnya berada, kemudian tindakan membawanya ke luar dari
86
Berita ini dikutip dari Harian Pikiran Rakyat, Bandung, Kamis 28 September 2006, hal 3
Universitas Sumatera Utara
wilayah negara tersebut, dan pada akhirnya orang yang bersangkutan dibawa masuk ke Negara yang menculik untuk pada akhirnya diadili berdasarkan hukum
nasionalnya. Dalam sejarah hukum internasional, kasus penculikan yang sangat terkenal
dan monumental adalah kasus Adolf Eichmann, pada tahun 1963. Adolf Eichmann adalah seorang pemimpin Nazi JErman yang berperan penting dalam
pembasmian orang-orang Yahudi di Eropah ketika berlangsungnya Perang Dunia II 1939-1945. Setelah, berakhirnya Perang Dunia II dengan kekalahan pihak
Poros Jerman, Italia, dan Jepang. Mulailah dilakukan penangkapan atas orang- orang yang dituduh sebagai pelaku kejahatan perang, kejahatan terhadap
kemanusiaan, dan kejahatan berdasarkan hukum Internasional, yang salah satunya adalah Adolf Eichmann. Untuk menghindari penangkapan tersebut Adolf
Eichmann berhasil merlarikan diri ke Argentina, dan disana dia hidup dengan aman selama lebih dari sepuluh tahun.
Oleh agen rahasia Israel yang bertugas memburu para penjahat perang dalam Perang Dunia II untuk diadili oleh Israel, ternyata menemukan Adolf
Eichmann berada di Argentina. Akan tetapi Argentinda dan Israel belum terikat pada suatu perjanjian ekstradisi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk
mengekstradisikannya dari Argentina ke Israel. Tambahan lagi, Argentina adalah negara yang mendasarkan pada keharusan adanya perjanjian ekstradisi lebih
dahulu, untuk mengekstradisikan seseorang yang berada di dalam wilayahnya kepada Negara yang memintanya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk dapat membawanya ke Israel, dilakukanlah persiapan dan perencanaan yang matang untuk menculiknya, dan pada akhirnya Adolf Eichmann
berhasil ditangkap selanjutnya dibawa ke luar dari Argentina untuk selanjutnya di bawah ke Israel dengan cara yang sangat rahasia. Setelah tiba di Israel, barulah
dibuka rahasianya tentang bagaimana caranya membawa Adolf Eichmann dari Argentina ke Israel. Hal ini tentu saja menimbulkan ketegangan antara Argentina
ke Israel, yang akhirnya berhasil diseleraikan secara damai oleh kedua pihak.
7. Pengambilan secara paksa atas seorang pelaku kejahatan tanpa