Sedangkan proses permintaan MLA dari negara lain yaitu melalui Kemlu diteruskan ke Kemenkumham untuk diteliti kelengkapan persyaratannya baru
kemudian disampaikan ke KaPOLRIJaksa Agung. Apabila telah dilaksanakan apa yang dimintakan baru dikembalikan ke Kemenkumham untuk diteruskan ke
negara setempat melalui saluran diplomatik KemluKBRI. Berbeda dengan apabila permintaan MLA berkaitan dengan perampasan harta kekayaan karena
setelah dilakukan penggeledahan dan penyitaan serta perampasan oleh KaPOLRIJaksa Agung maka diajukan terlebih dahulu ke pengadilan apabila ada
keberatan dari pemiliknya. Baru setelah ada keputusan dilanjutkan dengan proses di atas.
Banyak persyaratan yang harus dipenuhi dalam ekstradisi ataupun MLA yang kesemuanya tercantum di dalam Undang-Undang sehingga menimbulkan
kesan bahwa ekstradisi ataupun MLA lambat, berbelit-belit dan prosesnya lama. Namun hal tersebut semata-mata untuk menghormati dan mematuhi ketentuan
atau peraturan baik di negara sendiri maupun negara lain.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan adalah pernyataan yang menunjukkan adanya jarak antara rencana dan pelaksanaan, antara harapan dan kenyataan, juga antara das sollen
dan das sein.
10
Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
10
Ronny Hanitijo Soemitro. Metodologi Penelitian Hukum. Ghalia Indonesia. Jakarta. 1985. Hal. 21
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimanakah kedudukan
ICPO-INTERPOL dalam
hukum internasional ?
2. Bagaimanakah kewenangan yang dimiliki oleh ICPO-INTERPOL dalam kerjasamanya dengan POLRI ?
3. Mengapa upaya pemulangan terhadap pelaku kejahatan yang kabur keluar negeri sering menghadapi hambatan ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan skripsi ini antara lain : 1. Untuk mengetahui kedudukan dari organisasi ICPO-INTERPOL dalam
hukum internasional. 2. Untuk memahami kewenangan yang dimiliki ICPO-INTERPOL ketika
bekerja sama dengan POLRI dan manfaat yang bisa digunakan POLRI dari wewenang ICPO-INTERPOL untuk menangkap pelaku kejahatan
Indonesia yang kabur keluar negeri . 3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam upaya pemulangan
pelaku kejahatan yang kabur keluar negeri dan solusi yang bisa diterapkan untuk menghadapi hambatan tersebut.
Adapun manfaat yang ingin dicapai Penulis adalah sebagai berikut: a. Manfaat teoritis
Untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa, staf pengajar, maupun praktisi hukum khususnya berkaitan dengan Kerja sama antara
ICPO-INTERPOL dengan POLRI dalam menangkap pelaku kejahatan
Universitas Sumatera Utara
yang kabur keluar negeri dan pembahasan yang komprehensif berkaitan dengan Prosedur pengembalian pelaku kejahatan tersebut
setelah tertangkap di luar negeri. b. Manfaat praktis
Untuk menjadi bahan referensi pada perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara secara khusus dan pembaca pada
umumnya serta dapat dijadikan kajian bagi para pihak akademisi dalam menambah pengetahuan terutama
di bidang hukum internasional.
D. Keaslian Penulisan