Hambatan-hambatan yang di hadapi Interpol

paksa mengambil Noriega yang pada waktu itu masih menjabat sebagai presiden yang sah dan berkuasa secara de jure maupun de facto dari repblik Panama. Noriega sempat melarikan diri dan meminta perlindungan dari Kedutaan Besar Vatikan di Panama dengan Noriega, akhirnya Noriega menyerahkan diri kepada pasukan Amerika Serikat yang sedang menyerbunya. Akhirnya Noriega diterbangkan langsung ke Amerika Serikat dan diadili dengan tuduhan sebagai pelaku kejahatan Narkoba.

D. Hambatan-hambatan yang di hadapi Interpol

masih ada cukup banyak hambatan yang dihadapi Interpol dalam melaksanakan tugasnya. Terutama dalam hal penanganan tindak pidana yang melibatkan WNI baik sebagai korban maupun tersangka di luar negeri. NCB- Interpol Indonesia termasuk Atase Polri dan Staf Teknis Polri hanya berfungsi sebagai fasilitator dan mediator, untuk kemudian dilanjutkan Penyidik Polri dalam proses penyelidikan dan penyidikannya. Nah ini berdampak pada lambannya proses penyidikan tersebut, sementara di sisi lain, WNI yang berada di luar negeri memerlukan penanganan sesegera mungkin. Sebagai contoh dalam pengungkapan kasus illegal logging, TKI, dan ekspor-impor ilegal. Yang dilakukan NCB-Interpol Indonesia hanya sebagai fasilitator dan mediator bagi penyidik Polri dalam pencegahan dan pengungkapan kasus-kasus tersebut. Artinya NCB-Interpol Indonesia tidak memiliki Universitas Sumatera Utara kewenangan dan hanya menunggu adanya permintaan bantuan dari penyidik Polri terkait kasus pidana. 87 Contoh lain adalah kasus Adelin Lis yang terkait illegal logging. Yang bersangkutan sudah diputus bersalah dengan hukuman penjara 10 tahun penjara dan denda Rp 10 milyar oleh Mahkamah Agung pada Maret 2008, namun hingga saat ini tidak melaksanakan eksekusi penahanan. 88 Menurut Brigjen Pol Halba Lubis, dalam hal melacak pelaku kejahatan yang menjadi target pencarian polisi seperti Adelin Lis, peranan NCB-Interpol Indonesia hanya sebagai fasilitator dan mediator setelah sebelumnya mendapat permintaan penerbitan Red Notice dari penyidik kepolisian setempat dalam hal ini, Polda Sumut kepada NCB-Interpol Indonesia. 89 Surat tersebut kemudian diteruskan kepada ICPO-Interpol untuk dipelajari. Adapun, salah satu syarat dikeluarkannya Red Notice adalah bahwa kasus tersebut bersifat universal, tidak mengandung unsur SARA, politis dan sebagainya. Setelah syarat terpenuhi, barulah ICPO-Interpol menerbitkan Red Notice terhadap tersangka tersebut. Untuk kasus tersangka Adelin Lis, yang hingga saat ini masih buron, telah diterbitkan Red Notice untuk yang bersangkutan. 87 www.metrotvnews.com, POLRI-BNN sepakat gunakan jaringan komunikasi Interpol, diakses pada 13 mei 2012 88 Ibid 89 www.komisikepolisianindonesia.com, NCB-Interpol Indonesia bersama mengepung kejahatan lintas negara, diakses pada 13 mei 2012 Universitas Sumatera Utara 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut 1. Interpol adalah organisasi internasional yang dibentuk untuk mengkoordinasikan kerjasama antar kepolisian di seluruh dunia. Lahirnya organisasi ini dikarenakan kebutuhan masyarakat internasional akan suatu organisasi internasional yang dapat mengkoordinasikan kerjasama dalam bidang kepolisian untuk menanggulangi kejahatan yang bersifat lintas batas negara. Suatu negara tidak mungkin dapat menanggulangi kejahatan yang bersifat lintas batas sendirian sehingga perlu adanya suatu kerjasama internasional. Melalui Interpol kerjasama dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terorganisir. Di dalam melaksanakan tugasnya, Interpol harus menghormati kedaulatan dan yurisdiksi negara-negara anggotanya serta tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara-negara anggotanya. Sebagai organisasi internasional, Interpol memiliki struktur organ yang bekerja sesuai dengan yang diamanatkan dalam anggaran dasarnya. Dalam menanggulangi dan memberantas kejahatan berdimensi internasional tersebut, Interpol juga melaksanakan kerjasama dengan berbagai badan Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun organisasi internasional lainnya. 2. Kewenangan utama Interpol adalah mengamankan jaringan komunikasi global kepolisian, memberikan dukungan pelayanan data operasional kepolisian, memberikan dukungan terhadap pelayanan kepolisian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepolisian. Kerjasama melalui Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peranan Polri dalam Mengembangkan Kerjasama Internasional Guna Penanggulangan Kejahatan Narkotika yang Terorganisir

1 47 136

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketentuan-Ketentuan Hukum Indonesia Tentang Pengembalian Tersangka Tipikor Yang Melarikan Diri Keluar Negeri

0 0 11

Analisis Yuridis Perjanjian International Criminal Police Organization (Icpo Interpol) Dengan Polri Dalam Menangkap Pelaku Kejahatan Korupsi Yang Melarikan Diri Ke Luar Negeri

0 0 8

Analisis Yuridis Perjanjian International Criminal Police Organization (Icpo Interpol) Dengan Polri Dalam Menangkap Pelaku Kejahatan Korupsi Yang Melarikan Diri Ke Luar Negeri

0 0 1

Analisis Yuridis Perjanjian International Criminal Police Organization (Icpo Interpol) Dengan Polri Dalam Menangkap Pelaku Kejahatan Korupsi Yang Melarikan Diri Ke Luar Negeri

0 0 21

Analisis Yuridis Perjanjian International Criminal Police Organization (Icpo Interpol) Dengan Polri Dalam Menangkap Pelaku Kejahatan Korupsi Yang Melarikan Diri Ke Luar Negeri

0 0 19

Analisis Yuridis Perjanjian International Criminal Police Organization (Icpo Interpol) Dengan Polri Dalam Menangkap Pelaku Kejahatan Korupsi Yang Melarikan Diri Ke Luar Negeri Chapter III V

0 1 53

Analisis Yuridis Perjanjian International Criminal Police Organization (Icpo Interpol) Dengan Polri Dalam Menangkap Pelaku Kejahatan Korupsi Yang Melarikan Diri Ke Luar Negeri

0 1 2

Bareskrim Polri Menangkap tiga pelaku peretas situs online

0 0 1

Efektifitas Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana (Mutual Legal Assistance in Criminal Matters) Studi Kasus Pemulangan Koruptor Yang Melarikan Diri Keluar Negeri - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 92