akan segera dilaporkan ke NCB-Interpol Indonesia untuk kemudian ditindak lanjuti oleh Penyidik.
64
C. Kewenangan yang dimiliki ICPO-INTERPOL dalam Kerjasama
dengan POLRI menurut Hukum Internasional dan Hukum Nasional.
Interpol berbeda dari lembaga penegak hukum lain. Aparat tidak melakukan penangkapan sendiri, dan tidak ada penjara Interpol tunggal di mana
penjahat diambil. Fungsi lembaga sebagai penghubung administrasi antara instansi penegak hukum negara-negara anggota, menyediakan komunikasi dan
bantuan database. Hal ini penting ketika memerangi kejahatan internasional karena bahasa, budaya dan perbedaan birokrasi dapat menyulitkan petugas negara
yang berbeda untuk bekerja sama. Misalnya, jika petugas FBI melacak teroris ke Italia, mereka mungkin tidak tahu siapa yang harus dihubungi di Polizia Di Stato,
jika Municipale Polizia mempunyai yurisdiksi atas beberapa aspek kasus, atau yang dalam pemerintah Italia perlu diberitahu tentang Keterlibatan FBI. FBI
dapat menghubungi Biro Pusat Nasional Interpol di Italia, yang akan bertindak sebagai penghubung antara Amerika Serikat dan lembaga penegak hukum Italia.
Sebagai ujung tombak Polri dalam hubungan dan kerjasama internasional untuk menghadapi tantangan ke depan yang semakin komplek, NCB-Interpol
Indonesia sebagai unsur pelaksana staf khusus Polri yang langsung berada di bawah Kapolri mempunyai visi dan misi ke depan sesuai dengan Grand Strategi
64
www.komisikepolisianindonesia.com, NCB-Interpol Indonesia, diakses pada 13 mei 2012
Universitas Sumatera Utara
Polri 2005-2025, dimana salah satu programnya adalah merencanakan Pengembangan Perwakilan Polri Atase PolriStaf Teknis Polri di 20 dua puluh
Negara, sebagai upaya peningkatan kerjasama bilateral antara Polri dan Kepolisian Negara lain.
Selain itu, dengan semakin meningkatnya kerjasama internasional dan muatan kerja NCB-Indonesia, maka direncanakan NCB-Interpol Indonesia akan
mengalami perubahan struktur organisasi menjadi Divisi Hubungan Internasional yang dikepalai oleh seorang jenderal berbintang dua yang membawahi Kepala
NCB-Indonesia dan Kepala Pusat Misi Internasional. Dalam hal penanganan tindak pidana yang melibatkan WNI baik sebagai
korban maupun tersangka di luar negeri, NCB-Interpol Indonesia termasuk Atase Polri dan Staf Teknis Polri hanya berfungsi sebagai fasilitator dan mediator,
untuk kemudian dilanjutkan Penyidik Polri dalam proses penyelidikan dan penyidikannya, sehingga hal ini berdampak pada lambannya proses penyidikan
tersebut sementara di sisi lain WNI yang berada di luar negeri memerlukan penanganan sesegera mungkin.
NCB-Interpol Indonesia pada dasarnya tidak memiliki kewenangan penyidikan dalam menangani berbagai kejahatan, NCB-Interpol Indonesia hanya
dapat memfasilitasi
pemberian informasi
apabila terjadi
kejahatan internasionaltransnasional melalui Sistem Komunikasi Kepolisian Global 1-247.
Sistem ini merupakan sistem komunikasi yang terkoneksi ke instansi penegak hukum di 190 Negara anggota ICPO-Interpol untuk berbagi informasi krusial
Universitas Sumatera Utara
tentang kejahatan dan aktivitas kejahatan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Dengan menggunakan 1-247, NCB-Interpol Indonesia dapat melakukan
pencarian dan pengecekan data dengan akses langsung ke data¬base Interpol yang memuat data tentang teroris, pencarian orang, sidik jari, DNA dokumen
perjalanan yang hilang atau dicuri, kendaraan bermotor yang dicuri, benda seni yang dicuri dan lain-lain.
NCB-Interpol Indonesia juga telah menggunakan sistem elektronik ASEANAPOL Database System e-ADS, dimana sistem ini adalah suatu sistem
database yang menghubungkan Kepolisian dari Negara-Negara ang¬gota ASEAN dalam rangka kerjasama penanggulangan kejahatan internasionaltransnasional. E-
ADS juga telah di instalasikan kepada 11 sebelas Polda dengan menggunakan jaringan intranet Polri, diharapkan dengan pemasangan jaringan e-ADS ke Polda-
Polda dapat lebih mempercepat penanganan kejahatan yang terjadi di wilayah- wilayah khususnya kejahatan transnasional dan terorisme.
65
65
www.komisikepolisianindonesia.com, NCB-Interpol Indonesia Segera Ganti Baju, diakses pada 13 mei 2012
Universitas Sumatera Utara
83
BAB IV
KERJASAMA ICPO-INTERPOL DENGAN POLRI DALAM MENANGKAP PELAKU KEJAHATAN YANG MELARIKAN
DIRI KELUAR NEGERI
A. Kewenangan ICPO-Interpol sehubungan dengan Yurisdiksinya dengan