19 Alat-alat yang digunakan untuk analisis mikrobiologi antara lain
tabung reaksi, cawan petri, otoklaf, mikropipet, inkubator,mikroskop, Pipet Mohr, jarum ose, Pipet Pasteur dan lain-lain.
B. METODE PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
1.1. Pembuatan Bubuk Lengkuas
Bubuk lengkuas dibuat dengan menggunakan metode Farrel 1990 yakni metode yang umum digunakan untuk pengolahan
rempah-rempah termasuk untuk mendapatkan oleoresin dari rempah- rempah. Sebelum dilakukan ekstraksi, rimpang lengkuas yang telah
dibersihkan dan dicuci diiris-iris dengan menggunakan alat pengiris yang menghasilkan irisan setebal 5 mm, kemudian dikeringkan dalam
alat pengering pada suhu 50-60
o
C. Selanjutnya rimpang lengkuas digiling halus dengan mesin penggiling yang dilengkapi ayakan 50
mesh. 1.2. Analisis Mutu Bahan Baku
Sebelum bahan baku lengkuas digunakan, dilakukan analisis kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut dalam asam, kadar komponen
larut dalam air, kadar komponen larut dalam etanol Depkes RI, 1978. Analisis mutu bubuk lengkuas pada penelitian ini didasarkan
pada persyaratan simplisia lengkuas sebagai berikut : Tabel 2. Persyaratan Simplisia Lengkuas
Spesifikasi Simplisia Lengkuas
Kadar minyak atsiri Tidak kurang dari 0,5 vb
Pemerian Bau aromatik; rasa pedas
Kadar abu Tidak lebih dari 3,9
Kadar abu tidak larut dalam asam Tidak lebih dari 3,7
Kadar sari larut dalam air Tidak kurang dari 5,2
Kadar sari larut dalam etanol Tidak kurang dari 1,7
Bahan organik asing Tidak lebih dari 2
Penyimpanan Dalam wadah yang tertutup
baik Sumber : Materia Medika Indonesia II 1978
20 1.3. Ekstraksi
Setelah kering dan dihaluskan sampai menjadi bubuk, bubuk lengkuas kemudian diekstraksi dengan menggunakan metode
maserasi. Metode ini dilakukan dengan menggunakan pelarut etil asetat 60 yang dibantu dengan pengadukan selama 3 jam sehingga
diperoleh ekstrak etil asetat. Simplisia lengkuas diaduk dan dimaserasi pada suhu ruang dengan perbandingan bahan dan pelarut 1
: 10. Ekstrak etil asetat filtrat kemudian diuapkan pelarutnya dengan evaporator
sampai diperoleh ekstrak kental dan ditampung dalam sebuah wadah terbuka untuk menguapkan pelarut yang masih tersisa
didalamnya. 1.4. Analisis Ekstrak Lengkuas
Analisis ekstrak yang dilakukan adalah rendemen ekstrak, pH, sisa pelarut dan kelarutan dalam alkohol 80.
1.5. Pembuatan Serbuk Lengkuas Ekstrak kental yang diperoleh dari proses ektraksi dan penguapan
kemudian dikeringkan dengan menggunakan Spray Dryer untuk memperoleh serbuk lengkuas. Bahan pengisi yang digunakan adalah
maltodekstrin sebesar 12. Pada proses spray drying, suhu inlet yang digunakan adalah 180
o
C, suhu outlet 100
o
C, air flow 500 mlmenit, laju alir sampel 30 mljam , dan aspirator kekuatan hisap 85.
2. Penelitian Utama