20 1.3. Ekstraksi
Setelah kering dan dihaluskan sampai menjadi bubuk, bubuk lengkuas kemudian diekstraksi dengan menggunakan metode
maserasi. Metode ini dilakukan dengan menggunakan pelarut etil asetat 60 yang dibantu dengan pengadukan selama 3 jam sehingga
diperoleh ekstrak etil asetat. Simplisia lengkuas diaduk dan dimaserasi pada suhu ruang dengan perbandingan bahan dan pelarut 1
: 10. Ekstrak etil asetat filtrat kemudian diuapkan pelarutnya dengan evaporator
sampai diperoleh ekstrak kental dan ditampung dalam sebuah wadah terbuka untuk menguapkan pelarut yang masih tersisa
didalamnya. 1.4. Analisis Ekstrak Lengkuas
Analisis ekstrak yang dilakukan adalah rendemen ekstrak, pH, sisa pelarut dan kelarutan dalam alkohol 80.
1.5. Pembuatan Serbuk Lengkuas Ekstrak kental yang diperoleh dari proses ektraksi dan penguapan
kemudian dikeringkan dengan menggunakan Spray Dryer untuk memperoleh serbuk lengkuas. Bahan pengisi yang digunakan adalah
maltodekstrin sebesar 12. Pada proses spray drying, suhu inlet yang digunakan adalah 180
o
C, suhu outlet 100
o
C, air flow 500 mlmenit, laju alir sampel 30 mljam , dan aspirator kekuatan hisap 85.
2. Penelitian Utama
2.1. Pembuatan Sabun Transparan Anti jamur
Pembuatan sabun transparan anti jamur dilakukan dengan menggunakan formulasi Cognis 2003 yang telah dimodifikasi. Pada
pembuatan sabun transparan ini diaplikasikan ekstrak lengkuas dengan konsentrasi 1, 2, dan 3. Adapun formulasi sabun
transparan yang digunakan adalah sebagai berikut :
21 Tabel 3. Formulasi Sabun Transparan Modifikasi Cognis 2003
Bahan Komposisi
Formulasi 1 Formulasi 2
Formulasi 3 Asam stearat
6.80 6.60
6.40 Minyak kelapa
19.80 19.60
19.40 Minyak jarak
6 6
6 NaOH 30
20.10 19.90
19.70 Gliserin 9.80
9.60 9.40
Etanol 15 15
15 Gula 13.80
13.60 13.40
Dietanolamida DEA 1
1 1
NaCl 0.2 0.2
0.2 Air 6.5
6.5 6.5
Ekstrak lengkuas 1 2 3
2.2. Pengujian Karakteristik Sabun Transparan
Analisis yang dilakukan terhadap sabun yang dihasilkan meliputi sifat kimia yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia sabun
mandi SNI 06-3532-1994 yaitu kadar air dan zat menguap, jumlah asam lemak, kadar fraksi tak tersabunkan, bahan tak larut dalam
alkohol, alkali bebas yang dihitung sebagai kadar NaOH, minyak mineral ditambah dengan pengukuran nilai pH, kestabilan busa, dan
kestabilan emulsi serta kekerasan produk. Adapun kriteria mutu Standar Nasional Indonesia sabun mandi SNI 06-3532-1994
dicantumkan pada Tabel 4. Tabel 4. Syarat mutu sabun mandi SNI 06-3532-1994
No. Jenis Uji
Standar 1
Jumlah asam lemak, bb Min 70,0
2 Kadar tak tersabunkan, bb
Maks 2,5 3 Kadar alkali bebas dihitung
sebagai NaOH, bb Maks 0,1
4 Kadar air dan zat menguap,
bb Maks 15,0
5 Minyak mineral
Negatif 6
Bahan tak larut dalam alkohol, bb
Maks 2,5 Sumber : BSN 1994
22
2.3. Efektivitas Sabun Transparan Anti jamur Terhadap Jamur Uji
Efektivitas sabun anti jamur terhadap jamur uji ini dilakukan dengan menentukan aktivitas anti jamur sabun yang mengandung
ekstrak lengkuas terhadap jamur uji. Penentuan aktivitas anti jamur dilakukan dengan melihat kemampuan sabun anti jamur dapat
menghambat pertumbuhan jamur uji penyebab dermatofitosis yaitu M. canis
dan T. mentagrophytes. Biakan jamur digoreskan pada cawan petri yang telah diisi dengan
agar Sabouraud sebagai media. Setelah itu dibuat lubang dengan diameter 5 mm kemudian bahan yang akan diuji dimasukkan kedalam
lubang tersebut sampai terisi penuh. Agar yang telah diisi dengan bahan uji kemudian diinkubasi selama 5 hari didalam inkubator pada
suhu 37
o
C. Setelah masa inkubasi, aktivitas anti jamur dapat diamati. Aktivitas anti jamur ditentukan dengan mengukur diameter hambat
yang ditunjukkan dengan adanya zona bening disekitar lubang. Pengujian terhadap jamur uji dilakukan pada produk serta sabun
transparan dengan pengenceran 1000 ppm, 3000 ppm dan 5000 ppm. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas anti jamur dari sabun
transparan yang dihasilkan terhadap M. canis dan T. mentagrophytes.
C. RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktor tunggal yang dilakukan dengan dua kali ulangan. Faktor yang dikaji
adalah persentase ekstrak lengkuas dalam formulasi sabun transparan. Konsentrasi ekstrak lengkuas yang digunakan terdiri dari tiga taraf yaitu 1,
2 dan 3. Model rancangan percobaannya Sudjana, 1994 adalah sebagai berikut :
Y
ij
= μ + A
i
+
ε
ij
Dimana : Y
ij
= variabel yang akan dianalisis pada ulangan ke-j j=1,2 μ
= Rata – rata secara sebenarnya nilai tengah populasi A
i
= Pengaruh pelarut pembawa pada taraf ke-i i =1,2,3
ε
kij
= Galat eksperimen