67 Wb : Berat bubuk lengkuas g
4. Kadar Sari Larut Air Depkes RI, 1978
Sebanyak 5 g bubuk lengkuas dimaserasi 24 jam dengan 100 ml air menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam
pertama kemudian dibiarkan selama 18 jam. Setelah disaring, 20 ml filtrat diuapkan hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditera,
sisanya dipanaskan pada suhu 105
o
C hingga bobot tetap. Persen kadar komponen larut air =
100 x
wb wa
Wa : Berat kadar komponen larut air g Wb : Berat bubuk lengkuas g
5. Kadar Sari Larut Dalam Etanol Depkes RI, 1978
Bubuk lengkuas sebanyak 5 g dimaserasi dengan 100 ml etanol 95 selama 24 jam menggunakan labu bersumbat sambil sekali-kali dikocok selama 6 jam
pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Kemudian dilakukan penyaringan secara cepat untuk menghindarkan penguapan etanol 95, 20
ml filtrat diuapkan hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditera, sisanya dipanaskan pada suhu 105
o
C hingga bobot tetap. Persen kadar komponen larut dalam etanol =
100 x
wb wa
Wa : Berat kadar komponen larut etanol g Wb : Berat bubuk lengkuas g
68
Lampiran 4. Prosedur Analisis Mutu Ekstrak Lengkuas 1.
Sisa Pelarut Ketaren, 1986
Sebanyak ± 1 g bahan ditimbang kemudian masukkan kedalam cawan porselen. Kemudian bahan tersebut dimasukkan kedalam oven vakum pada
suhu 50
o
C selama 2 jam. Selanjutnya cawan didinginkan dan ditimbang sebagai bobot akhir.
Sisa Pelarut = b-a x 100 a
a : Bobot bahan gram b : Bobot akhir cawan gram
2. Kelarutan dalam Alkohol Guenther, 1952
Bahan sebanyak 0.1 gram dimasukkan kedalam tabung ulir, kemudian ditambahkan tetes demi tetes kedalam tabung tersebut alkohol sambil dikocok.
Penambahan dihentikan jika semua ekstrak sudah terlarutkan dan berwarna bening tidak terdapat suspensi dalam cairan tersebut dan volume alkohol
dicatat. Penambahan alkohol tidak boleh lebih dari 10 ml. Jika volume yang ditambahkan sudah 10 ml tetapi belum bisa melarutkan maka konsentrasi
alcohol harus ditingkatkan.