153
Nilai-Nilai Perjuangan
C. Membaca Karya Sastra
15.2 Membaca Sastra Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mampu menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode.
Tahukah kamu bahwa karya sastra selalu berkembang menurut periodisasi- nya. Periodisasi sastra artinya pembagian atau pengelompokan sejarah
perkembangan karya sastra menurut kriteria yang ditentukan pemerintah. Pelajaran ini akan mengajakmu untuk mengenali karakteristik periodisasi
dalam karya sastra.
1. Angkatan Balai Pustaka
Karya sastra di Indonesia lahir sejak tahun 1920–1950. Munculnya karya sastra ini dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka. Karya sastra pada saat itu berbentuk
prosa. Bentuk prosa antara lain roman, novel, cerita pendek, dan drama. Sementara sastra bentuk puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun,
gurindam, dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.
Berdirinya Balai Pustaka pada masa itu bertujuan untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh Sastra Melayu Rendah
yang dianggap memiliki misi politis liar. Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda.
Pengarang dan karya sastra yang menonjol pada Angkatan Balai Pustaka antara lain sebagai berikut.
a. Merari Siregar –
Azab dan Sengsara 1921 –
Binasa karena Gadis Priangan 1931 –
Cinta dan Hawa Nafsu b. Marah Roesli
– Siti Nurbaya
– La Hami
– Anak dan Kemenakan
154
Bahasa Indonesia Kelas XII SMAMA Program IPA dan IPS
c. Nur Sutan Iskandar –
Apa Dayaku Karena Aku Seorang Perempuan –
Hulubalang Raja 1961 –
Karena Mentua 1978 –
Katak Hendak Jadi Lembu 1935
d Abdul Muis –
Pertemuan Jodoh 1964 –
Salah Asuhan –
Robert Anak Surapati 1950
e. Tulis Sutan Sati –
Sengsara Membawa Nikmat 1928 –
Tak Disangka –
Tak Membalas Guna –
Memutuskan Pertalian 1978
155
Nilai-Nilai Perjuangan
f. Aman Datuk Majoindo –
Menebus Dosa 1964 –
Si Cebol Rindukan Bulan 1934 –
Sampaikan Salamku Kepadanya
g. Suman Hs. –
Kasih Tak Terlarai 1961 –
Mencari Pencuri Anak Perawan 1957 –
Percobaan Setia 1940
h. Adinegoro –
Darah Muda –
Asmara Jaya i. Sutan Takdir Alisjahbana
– Tak Putus Dirundung Malang
– Dian jang Tak Kunjung Padam 1948
– Anak Perawan di Sarang Penyamun 1963
j. Hamka –
Di Bawah Lindungan Kabah 1938 –
Tenggelamnya Kapal van Der Wijck 1957 –
Tuan Direktur 1950 –
Di dalam Lembah Kehidoepan 1940
156
Bahasa Indonesia Kelas XII SMAMA Program IPA dan IPS
k. Anak Agung Pandji Tisna –
Ni Rawit Ceti Penjual Orang 1975 –
Sukreni Gadis Bali 1965 –
I Swasta Setahun di Bedahulu 1966
l. Said Daeng Muntu –
Pembalasan –
Karena Kerendahan Budi 1941 m. Marius Ramis Dayoh
– Pahlawan Minahasa 1957
– Putra Budiman: Oerita Minahasa 1951
Nur Sutan Iskandar dapat disebut sebagai Raja Pengarang Balai Pustaka, karena banyak karya yang ditulisnya pada masa tersebut.
Ciri-ciri Angkatan Balai Pustaka antara lain sebagai berikut. a. Penggunaan bahasa Melayu yang sering disebut dengan bahasa Melayu Balai
Pustaka. b. Tidak adanya unsur atau masalah yang berkaitan dengan politik dan ideologi
dalam karya tersebut. c. Munculnya masalah yang berkaitan dengan pertentangan adat dan kehidupan
modern yang mulai berkembang sejak awal abad 20.
2. Angkatan Pujangga Baru