Peneliti Terdahulu Analisis Kinerja Keuangan Tahun Buku 2014, 2013, 2012, 2011, Dan 2010 Pada PT. Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

2.8. Peneliti Terdahulu

Dibawah ini terdapat lima hasil penelitian terdahulu, yaitu : a. Hastini 2009 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan”. Laporan keuangan yang teliti dari tahun 2004, 2005, dan 2006. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas cash ratio dan Giro wajib minimum, rasio produktivitas ROA, ROE, NIM, Profit Margin, Produktivitas Aset, Produktivitas Pinjaman, PPAP, dan rasio efisiensi TbaTA, COF, OHC, BTKaBO dan BTKaP. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa jumlah aktiva yang diperlukan untuk periode tahun 2004 sampai dengan 2006 cukup besar untuk membiayai kredit yang diberikan. Terdapat perbedaan mendasar antara data penelitian terdahulu ini dengan data peneliti dalam hal antara lain : 1 Peneliti meneliti dan akan mengungkap Rencana Kerja Tahunan tahun buku 2014 dan membandingkannya terhadap realisasi 4 tahun sebelumnya, sedangkan peneliti terdahulu ini mengevaluasi realisasi performance tahun buku 2006 dengan perbandingan kinerja 2 tahun sebelumnya tanpa mengungkap data Rencana Kerja Tahunan target. 2 Peneliti terdahulu ini menggunakan data kinerja keuangan secara konsolidasi, dapat dilihat dari perbandingan ROE laba setelah pajak terhadap rata-rata equitymodal inti sedangkan peneliti tidak meneliti Universitas Sumatera Utara kecukupan modal minimum Bank secara ROE dan CAR mengingat tempat peneliti adalah pada tingkat kantor Cabang, bukan pada kantor pusat PT. Bank Sumut. 3 Peneliti akan meneliti standar kriteria peringkat komponen rasio keuangan berdasarkan ketetapan PT. Bank Sumut mencakup ROA, BOPO, LDR, NIM, NPL, Kolektibilitas, CER, Perkembangan Kredit, Perkembangan DPK, Perkembangan LabaRugi, Perkembangan Aset, dan membandingkannya dengan tingkat pencapaian periode 5 tahun. b. Pratiwi 2010 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Bank Sumut Medan”. Laporan keuangan yang diteliti adalah tahun 2007 dan tahun 2008. Kriteria kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR. Hasil dari penelitian bahwa CAR PT. Bank Sumut Medan pada tahun 2007 dan tahun 2008 dapat dikatakan sangat baik, meskipun terjadi penurunan sebesar 4,47 dari tahun 2007 ke tahun 2008. PPAP pada tahun 2007 dan tahun 2008 memasuki kategori sangat baik.. ROA pada tahun 2007 dan tahun 2008 termasuk dalam kategori sangat baik. ROE pada tahun 2007 dan tahun 2008 termasuk dalam kategori sangat baik. NIM pada tahun 2007 dan tahun 2008 termasuk dalam kategori sangat baik. BOPO pada tahun 2007 dan 2008 termasuk kedalam kategori sangat baik, meskipun terjadi penurunan sebesar 0,33 dari tahun 2007 ke 2008. LDR pada tahun Universitas Sumatera Utara 2007 termasuk ke dalam kategori baik, sedangkan pada tahun 2008 termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dengan peneliti terdahulu ini juga terdapat perbedaan mendasar dengan penelitian ni dalam hal antara lain : 1 Peneliti meneliti dan akan mengungkap realisasi terhadap Rencana Kerja Tahunan tahun buku 2014 dan membandingkannya terhadap realisasi 4 tahun sebelumnya, sedangkan peneliti terdahulu ini mengevaluasi realisasi performance tahun buku 2008 dengan perbandingan kinerja 1 tahun sebelumnya tanpa mengungkap Rencana Kerja Tahunan target. 2 Peneliti terdahulu ini juga menggunakan data kinerja keuangan secara konsolidasi, dapat dilihat dari perbandingan ROE laba setelah pajak terhadap rata-rata equitymodal inti sedangkan peneliti tidak meneliti kecukupan modal minimum Bank secara ROE dan CAR mengingat tempat peneliti adalah pada tingkat kantor Cabang, bukan pada kantor pusat PT. Bank Sumut. 3 Peneliti akan meneliti standar kriteria peringkat komponen rasio keuangan bench mark berdasarkan ketetapan PT. Bank Sumut mencakup ROA, BOPO, LDR, NIM, NPL, Kolektibilitas, CER, Perkembangan Kredit, Perkembangan DPK, dan Perkembangan LabaRugi Perkembangan Aset, dan membandingkannya dengan tingkat pencapaian periode 5 tahun. Sebagai contoh ROA, BOPO dan NIM PT.Bank Sumut untuk tahun 2007 dan 2008 Universitas Sumatera Utara termasuk kategori “Sangat Baik” dan LDR termasuk kategori “Baik” tanpa mengungkap kriteria bench mark Sangat baik dan baik. c. Natan, dkk 2010 dengan judul penelitian “Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT Astra International Tbk Periode 2007- 2009 .” Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas, Rasio aktivitas, dan Rasio profitabilitas. Hasil penelitian adalah Kondisi kinerja keuangan PT Astra International Tbk serta perkembangannya selama periode 2007-2009. Berdasarkan analisis laporan keuangan yang telah teliti maka peneliti dapat disimpulkan bahwa dari keempat rasio yang digunakan memiliki perkembangan yang cukup signifikan terdapat pada rasio aktivitas dimana tingkat keefisienan aktivitas perusahaan terbaik dimiliki pada tahun 2007, sedangkan di tahun berikutnya memiliki Akurat. d. Inanda 2007 dengan judul penelitian “Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT.Pertamina EP.Area Rantau – Aceh Tamiang.” Laporan keuangan yang diteliti adalah tahun 2003 dan tahun 2004. Kriteria yang digunaan dalam penelitian ini adalah Return On Asset ROA, ROE, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Inventory Turn Over, Total Assets Turn Over, Total Equity to Total Assets. Jenis Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif. ROE pada tahun 2003 sebesar 54,77 mendapat skor 20 dan rasio ini mengalamai peningkatan pada tahun 2004 sebesar 162,18 namun masih dengan skor yang sama yakni 20. ROI pada tahun 2003 memiliki bobot sebesar 14,98 pada skor 12 yang Universitas Sumatera Utara kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2004 sebesar 18,70 dengan jumlah skor 15 dan kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya laba perusahaan. Cash Ratio pada tahun 2003 sebesar 3,61 dan mengalami kenaikan pada tahun 2004 sebesar 10,43 dengan skor 2. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas serta pengurangan hutang lancar pada tahun 2004. Current Ratio pada tahun 2003 memiliki bobot sebesar 314,63 sedangkan pada tahun 2004 adalah 183,91 yang masing-masing mendapat skor 5. Collection Periods pada tahun 2003 memiliki bobot sebesar 299,66 dan pada tahun 2004 sebesar 46,52 dan hal tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Perputaran Persediaan pada tahun 2003 memiliki bobot sebesar 124,24 yang mendapat skor 3,5 dan pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 42,79 dengan mendapat skor 5. Perputaran total aktiva pada tahun 2003 sebesar 31,01 dengan skor 2 dan pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 83,42 dengan skor 3,5. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya peningkatan pada total pendapatan usaha pada tahun 2004. Rasio total modal sendiri terhadap total aktiva pada tahun 2003 sebesar 20,02 dengan skor 7,25 dan rasio ini mengalami penurunan pada tahun 2004 sebesar 8,32 dengan skor 4. Penurunan ini disebabkan oleh total pendanaan aktiva yang berasal dari modal sendiri sangat kecil. e. Rubianti 2013 dengan judul penelitian “Analisa Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada PT. Admiral Lines Cabang Tanjungpinang.” Laporan keuangan yang diteliti adalah tahun 2009 sampai dengan 2012. Jenis Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Pada rasio likuiditas angka menunjukkan diatas standar industri. Sedangkan rasio aktivitas pada tahun 2012, perputaran piutang menjadi lebih lama dari rata-rata industri. Rasio profitabilitas menunjukkan angka dibawah rata-rata industri. Secara keseluruhan kinerja perusahaan masih tergolong baik, tetapi tetap perlu peningkatan. Saran Dari hasil penelitian terhadap perusahaan ini agar dapat menjadi masukan bagi manajemen perusahaan antara lain : 1. Perusahaan sebaiknya menyajikan analisis rasio keuangan sehingga dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat diketahui tingkat rasio apakah pada saat tersebut perusahaan dalam kondisi sehat atau tidak 2. Meningkatkan likuiditas perusahaan, sehingga kemampuan perusahaan meningkat dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 3. Kinerja penagihan piutang harus ditingkatkan. f. BAPPENAS 2011 dengan judul penelitian “Krisis Keuangan Eropa Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia.” Beberapa indikator seperti CAR, NPL dan pertumbuhan kredit menunjukkan hal yang positif. Total aset perbankan masih menunjukkan tren peningkatan. Data sampai dengan Agustus 2011 menunjukkan pertumbuhan total aset mencapai 8,1 persen. Pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana juga masih melanjutkan tren peningkatan yang masingmasing tumbuh sebesar 19,28 persen dan 10,63 persen. CAR perbankan cukup memadai dengan berada pada level 17,2 persen pada Oktober. Level ini jauh di atas batas minimum 8 persen yang ditetapkan Bank Indonesia. NPL pada bulan Juli juga terhitung aman karena berada pada level 2,7 persen atau Universitas Sumatera Utara masih dibawah batas 5 persen sebagaimana ditetapkan BI. Perkembangan likuiditas menunjukkan peningkatan dimana rasio LDR naik dari 75,5 persen pada Desember 2010 menjadi 81,36 persen pada bulan Oktober 2011. Krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat membawa pengaruh terhadap harga- harga komoditas yang cenderung menurun Gambar IV.1.8. Penurunan harga harga komoditas di pasaran dunia ini terutama untuk bahan-bahan baku. Penurunan harga komoditas secara drastis sebelumnya juga pernah terjadi saat krisis Global tahun 2008. Namun demikian, pada masa krisis masih terdapat kecenderungan peningkatan harga pada komoditi investasi yaitu emas terkait sifat investasi yang lebih aman dalam jangka panjang. Inflasi nasional masih terkendali dan berada dalam rentang yang diharapkan Gambar IV.1.9 dan Gambar IV.1.10. Terkendalinya inflasi ini didorong oleh melambatnya inflasi harga bahan pangan. Tabel 2.2 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Jenis Penelitian Rasio yang Diteliti Hasil Penelitian 1. Yenni Hastini Analisis Laporan Keuangan Pada PT.Bank SUMUT Medan Jenis Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Rasio lukuiditas, Rasio produktivitas, dan Rasio Efisiensi Jumlah aktiva yang diperlukan untuk periode tahun 2004 sampai dengan 2006 cukup besar untuk membiayai kredit yang diberikan. 2. Ernanda Pratiwi Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Jenis Penelitian yang dilakukan CAR,ROA, ROE,NIM, BOPO, LDR. PT. Bank Sumut Medan pada tahun 2007 dan tahun 2008 dapat Universitas Sumatera Utara Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Bank Sumut Medan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif. dikatakan sangat baik, PPAP pada tahun 2007 dan tahun 2008 memasuki kategori sangat baik. ROA, ROE, NIM, BOPO pada tahun 2007 dan tahun 2008 termasuk dalam kategori sangat baik. LDR pada tahun 2007 termasuk ke dalam kategori baik, sedangkan pada tahun 2008 termasuk ke dalam kategori sangat baik. 3. Fredrik Natan dan Sinta Setiana Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT Astra International Tbk Periode 2007-2009 Jenis Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Rasio likuiditas Rasio solvabilitas Rasio aktivitas Rasio profitabilitas Kondisi kinerja keuangan PT Astra International Tbk serta perkembangannya selama periode 2007-2009. Berdasarkan analisis laporan keuangan yang telah teliti maka peneliti dapat disimpulkan bahwa dari keempat rasio yang digunakan memiliki perkembangan yang cukup signifikan terdapat pada rasio aktivitas dimana tingkat keefisienan aktivitas perusahaan terbaik dimiliki pada Universitas Sumatera Utara tahun 2007, sedangkan di tahun berikutnya memiliki Akurat. 4. Silvani Inanda Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT.Pertamina EP.Area Rantau – Aceh Tamiang Jenis Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Return On Asset ROA, Return On Equity ROE, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Inventory Turn Over, Total Assets Turn Over, Total Equity to Total Assets. ROE tahun 2003 sebesar 54,77 dan tahun 2004 sebesar 162,18 . ROI tahun 2003 memiliki bobot sebesar 14,98 dan mengalami kenaikan tahun 2004 sebesar 18,70. Cash Ratio tahun 2003 sebesar 3,61 dan mengalami kenaikan tahun 2004 sebesar 10,43. Current Ratio tahun 2003 memiliki bobot sebesar 314,63 sedangkan tahun 2004 adalah 183,91. Collection Periods tahun 2003 sebesar 299,66 dan tahun 2004 sebesar 46,52. Perputaran Persediaan tahun 2003 memiliki bobot sebesar 124,24 yang mendapat skor 3,5 dan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 42,79. Perputaran total aktiva tahun 2003 sebesar 31,01 dan thn 2004 Universitas Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 83,42. Rasio total modal sendiri terhadap total aktiva tahun 2003 sebesar 20,02 dan rasio ini mengalami penurunan tahun 2004 sebesar 8,32. 5. Nana Rubianti Analisa Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada PT. Admiral Lines Cabang Tanjungpinang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Current Ratio, Acid Test RatioQuick, Ratio Perputaran Piutang, Periode Pengumpulan Piutang, Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment Pada rasio likuiditas angka menunjukkan diatas standar industri. Sedangkan rasio aktivitas pada tahun 2012, perputaran piutang menjadi lebih lama dari rata-rata industri. Rasio profitabilitas menunjukkan angka dibawah rata-rata industri. Secaran keseluruhan kinerja perusahaan masih tergolong baik, tetapi tetap perlu peningkatan. 6. BAPPENAS Krisis Keuangan Eropa Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia Jenis penelitian deskriptif kualitatif dan kuatitatif. CAR, NPL, Deposits, ROA, LDR, Total Aset Data sampai dengan Agustus 2011 menunjukkan pertumbuhan total aset mencapai 8,1 persen. Pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana juga masih melanjutkan tren peningkatan yang Universitas Sumatera Utara masingmasing tumbuh 19,28 dan 10,63. CAR perbankan cukup memadai dengan berada level 17,2 pada Oktober. NPL bulan Juli juga terhitung aman karena berada pada level 2,7 atau masih dibawah batas 5 sebagaimana ditetapkan BI. Perkembangan likuiditas menunjukkan peningkatan dimana rasio LDR naik dari 75,5 pada Desember 2010 menjadi 81,36 pada bulan Oktober 2011 Universitas Sumatera Utara

2.9. Kerangka Konseptual