Kualitas Aktiva Produktif Analisis Kinerja Keuangan Tahun Buku 2014, 2013, 2012, 2011, Dan 2010 Pada PT. Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

LDR = ℎ � � � ℎ × 100 Berdasarkan Pasal 11, Peraturan Bank Indonesia Nomor 1515PBI2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional bahwa besaran dan parameter yang digunakan dalam perhitungan GWM LDR dalam rupiah ditetapkan sebesar 78 untuk batasan bawah LDR target dan 92 untuk batasan atas target. 2 Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan, proyeksi cash flow dan konsentrasi pendanaan. Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan Sesuai Lampiran 14 SE Bank Indonesia No.1330DPNP tanggal 16 Desember 2011 dapat dilihat pada Lampiran 3.

2.6. Kualitas Aktiva Produktif

Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 31 tanggal 31 Maret 2000, paragraf 24 menegaskan bahwa : Kredit Non Performing pada umumnya merupakan kredit yang pembayaran angsuran pokok danatau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih atau pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan. Kredit non performing terdiri atas kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Penilaian Kualitas Aktiva Produktif berpedoman kepada : A. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tanggal 29 Januari 2009 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 72PBI2005, tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1133DPNP tanggal 08 Desember 2009 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 114DPNP Universitas Sumatera Utara tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan C. Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1133DPNP tanggal 08 Desember 2009 tentang Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI 2008 dapat dilihat pada lampiran 4. Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia diatas Kualitas Kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian sebagai berikut : a. Prospek Usaha, yang meliputi penilaian terhadap komponen-komponen potensi petumbuhan usaha, kondisi pasar dan posisi debitur dalam persaingan, kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja, dukungan dari grup atau afiliasi dan upaya yang dilakukan oleh debitur dalam rangka memelihara lingkungan hidup. b. Kinerja performance, yang meliputi penilaian terhadap komponen perolehan laba, struktur permodalan, arus kas dan sensitivitas terhadap risiko pasar. c. Kemampuan membayar, yang meliputi penilaian terhadap komponen- komponen keketapan pembayaran pokok dan bunga, ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan debitur, kelengkapan dokumentasi kredit, kepatuhan terhadap perjanjian kredit, kesesuaian penggunaan dana dan kewajaran sumber pembayaran kewajiban. 1 Kriteria dari masing-masing komponen sebagaimana dimaksud point A diuraikan dalam Lampiran 5 Skipsi ini. Universitas Sumatera Utara 2 Penetapan kualitas kredit dilakukan dengan mempertimbangkan materialitas dan signifikansi dari faktor penilaian, komponen dan relevansi dari faktor penilaian dan komponen tersebut terhadap karakteristik debitur yang bersangkutan. Selanjutnya berdasarkan penilaian pada angka 1 dan 2 diatas Kualitas kredit yang diklasifikasikan kedalam kategori Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet memiliki kriteria : a. Lancar pass apabila memenuhi kriteria, 1 Pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak terdapat tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. 2 Hubungan debitur dengan Bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat. 3 Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat. b. Dalam Perhatian Khusus special mention apabila memenuhi kriteria. 1 Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga sampai 90 hari. 2 Jarang mengalami cerukan. 3 Hubungan debitur dengan Bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat. 4 Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat. 5 Pelanggaran perjanjian kredit tidak prinsipil. c. Kurang Lancar sub standard apabila memenuhi kriteria, Universitas Sumatera Utara 1 Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai 120 hari. 2 Terdapat cerukan yang berulangkali, khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas. 3 Hubungan debitur dengan Bank memburuk dan informasi keuangan tidak dapat dipercaya. 4 Dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan lemah. 5 Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit 6 Perpanjangan kredit untuk menyembunyikan kesulitan keuangan. d. Diragukan doubtful apabila memenuhi kriteria 1 Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 120 hari sampai dengan 180 hari. 2 Terjadi cerukan yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas. 3 Hubungan debitur dengan Bank semakin memburuk dan informasi keuangan tidak tersedia dan tidak dapat dipercaya. 4 Dokumen kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan yang lemah. 5 Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan pokok dalam perjanjian kredit. e. Macet loss apabila memenuhi kriteria, 1 Terdapat tunggakan pokok danatau bunga yang telah melampaui 180 hari. 2 Dokumentasi kredit danatau pengikatan agunan tidak ada. Universitas Sumatera Utara Pendapatan dari rekening kredit dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet hanya boleh diakui apabila telah diterima secara tunai. Pendapatan dari rekening kredit dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet yang telah diakui secara akrual harus dikoreksi apabila kualitas kredit menjadi Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.

2.7. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN